7

1.9K 250 26
                                    

Mark sedang berjalan-jalan tanpa arah yang jelas dalam kastil. Ia malas ke Hogsmeade akhir pekan ini karena tidak bisa tidur-tiduran di rumah—karena kakaknya sedang diinterogasi oleh ibunya itu. Tapi ruang rekreasi juga sedang kosong, tidak ada anak Hufflepuff yang tidak pergi ke Hogsmeade saat akhir pecan kecuali dirinya. Jadi ia pun hanya berkeliling saja.

Tidak semenyenangkan itu, ia sudah 2 kali bertemu dengan Baron Berdarah dan 1 kali dikerjai oleh Peeves. Malas sekali. Tidak mau ke perpustakaan, tidak juga dengan Quidditch, tidak bisa bicara dengan Hagrid karena ada seseroang berjubah Ravenclaw yang sedang memberi makan buckbeak bersama Mrs. Scamander juga, tapi di kamar sendirian juga tidak mau.

Pokoknya hari ini Mark sedang dalam masa pilih-pilih. Akhirnya, kakinya malah membawanya ke dekat dungeon. Sangat tidak bagus karena mau tidak mau ia harus melihat pemandangan Mr. Potter dan Mr. Malfoy yang tengah berciuman di dekat sana. Kapan sih efek Amortentia itu selesai? Tadinya ia ingin berbalik, tapi badannya malah menabrak seseorang.

"Oh, Mark Lee?" tanya orang itu.

"Hmm," jawabnya singkat lalu menyingkir dari orang itu untuk kembali.

Tapi, tangan orang itu—yang ternyata laki-laki—menahan pergelangan tangannya. "Jangan buru-buru, ayo kita saksikan mereka dulu."

Mark menghela nafasnya kesal, "aku tidak kurang kerjaan seperti dirimu. Maaf saja."

Mark tidak mempedulikan lagi anak itu. Ia terus berjalan ke depan tanpa mau repot-repot menoleh barang sekali. Kenapa pula mood dan keinginannya hari ini sungguh tidak jelas begini? Kan ia jadi repot sendiri.

Tapi bibirnya tersenyum senang ketika melihat sebuah pintu muncul di depan dinding yang tadinya kosong ini. Mark pernah dengar bahwa Hogwarts punya ruang kebutuhan bagi yang sedang butuh dan sekarang ia ada di posisi itu. Tanpa ragu, Mark pun mendorong pintu besar itu dan masuk ke dalamnya.

Di depannya terdapat sebuah ranjang besar dengan sebuah sofa mewah di depannya. Pada nakas disebelah ranjang itu ada banyak sekali permen-permen manis dan cokelat. Segelas butterbear juga bertengger di atas sana. Merasa senang, Mark pun langsung melompat ke atas ranjang yang sangat empuk ini. Lebih empuk dibandingkan kasur rumahnya sudah pasti.

Mark menelungkupkan badannya lalu menggosok-gosokan wajahnya pada seprai yang halus itu. Bahannya sangat berbeda dengan yang ia tiduri setiap hari di asrama ataupun yang di rumah. Rasanya nyaman sekali, ia ingin berada di sini terus jadinya.

Namun, saat ia membalikkan tubuhnya, mata Mark langsung membeo kaget. Di depannya berdiri anak laki-laki yang tidak sengaja ia temui tadi di dungeon. Si anak lelaki tanpa jubah yang sudah bisa Mark tebak di mana asramanya. Apalagi tadi ia menemui anak ini di dungeon. Jelas sekali sudah.

"Oh, hai," ucapnya sok ramah.

"Mengapa aku ikut kemari?"

Anak itu kelihatan berpikir sebentar. "Hmm, malas ke Hogsmeade karena kakakmu sedang diinterogasi dan tokomu tutup. Padahal aku ingin sekali coklat edisi barumu itu. Sayang sekali aku kurang beruntung kali ini," jawabnya dengan wajah yang sok sedih.

"Bagaimana kau tahu kakakku sedang diinterogasi? Apa kau juga tahu aku?"

"Oh itu, mereka bicara di ruang tamu dan aku bisa melihat dengan jelas. Soal pertanyaan kedua, tentu saja. Siapa yang tidak mengenal Mark Lee. Adik Prefek paling tampan, pindahan dari Ilvermorny dan juga membuat Sorting Hat bingung untuk menentukan asramamu. Siapa juga yang tidak tahu dirimu?"

Mark tidak tahu ia setenar itu. Ini cukup mengejutkan juga rupanya.

"Lalu untuk apa kau di sini?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Amortentia ; NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang