Chapter#2

38 1 0
                                    

Matahari dengan indah menyingsing di ufuk timur. Seakan menyambut indahnya pagi sang putri yang baru bangun dari mimpinya. Setelah merebahkan badan dan membuka gorden sambil menyipitkan mata dikarenakan cahaya yang indah nan terang. Via langsung ke ruang makan, menemani sang ibu yang menyiapkan makanan. Walaupun single parent, ibu tetap bisa melakukan segalanya tanpa keluhan.

"Makan..makan..makan," Ujar via dengan senyum lebarnya.
"Makanan sudah siap nona," Balas ibu sembari menyajikan hidangan di meja dan duduk berhadapan dengan putri kesayangannya.

Keluarga yang amat kecil, namun mempunyai cinta di dalamnya. seakan dunia milik mereka, dan tak ada orang lain yang mengganggu mereka.

+++

Membawa suatu alat langka dipagi hari menjadi hal yang tabu bagi anak sekolah, apalagi barang yang bernama tip-ex. Seharusnya tidak ada teriakan bagi barang ini karena baru hari pertama masuk sekolah, namun secara mendadak Ibu Fani mengumumkan "Yang nilai matematika dibawah KKM saat kelas 10 kemarin, kerjakan soal ini dan kumpulkan sekarang!"

Sontak, kami rakyat kurang asupan menghitung langsung bergegas mengerjakan setelah ibu fani keluar kelas. Ibu Fani menjadi salah satu Guru killer, dengan badan berlipat dan lebar, kaya kepala sekolah di serial upin ipin tuh guru.

Dan kelas yang Via tempati menjadi kelas terburuk akan matematika, hanya 2 orang yang tidak disuruh mengerjakan soal dari 36 murid. 2 orang itu tentunya pacar Via dan Rani yang dari kelas 10 suka berganti ranking teratas. Maka dari itu Via menjadi orang pertama yang mengerjakan tugas dikarenakan pacarnya yang memberi tau jawabannya.

Setelah diantar menyampaikan tugas oleh Toni ke ruang guru, baru sekitar jam 10 pagi, bel pulang sudah berbunyi. Maklum, baru hari pertama masuk sekolah.

"Makan Yu?!" Ajak Toni.

Via balas dengan anggukan, menandakan menerima ajakan Toni.

Sesampainya di kantin dengan senyum yang tak henti dengan pasangannya, Via merasa aneh melihat Jingga yang terus melihatnya. Tapi sepertinya Toni tidak menyadari hal itu, maka Via menghiraukan tatapan Jingga.

Dengan perawakan yang amat perfect tentunya Toni menjadi idaman para wanita disekolah. Keren, pintar, pokonya bagus banget deh. Via berpacaran dengan Toni karena awalnya cuma sekedar suka-sukaan doang. Tapi, dorongan dari temannya yang dengan terpaksa Via menerima tembakan Toni. Sebenarnya Toni walaupun Perfect, tetap bukan lelaki idaman Via. Via hanya ingin lelaki biasa saja seperti Jingga yang ia kagumi saat kelas 10 lalu, menjelang sekarang kelas 11 sosok Jingga tak lagi dikenalinya, Redup ditelan gelap dalam ingatan.

+++

Via yang melihat Jingga yang sedang termenung di kursi dengan seragam yang masih tertempel di badannya. Via pun menghampiri dari belakang dan menepuk bahu Jingga.

"Jingga?"

Sontak Jingga kaget dan Via terkekeh melihat ekspresi yang dikeluarkan wajah Jingga. Setelah itu Via ngobrol panjang dengan Jingga walaupun seperti ada jarak diantara obrolan mereka. Setelah selesai mengobrol Via pun pulang membawa senyuman, hatinya berkata ngomong apa sih Gue? dengan kesal namun senang Via berkata di benaknya.

"Malaikat yang menyenangkan?" Via kebingungan sendiri, dengan perkataan yang ia lontarkan pada Jingga.

Sesampainya di rumah, Toni sudah ada di depan pintu dengan ekspresi agak kesal terduduk sambil memegang kedua tangannya. Via pun heran, dengan sikap Toni namun Via langsung membuka pintu dikarenakan tak mau berbuntut panjang. Namun Toni menahan Via masuk dengan memegang tangan Via.

"Ngapain tadi duduk berdua sama si anak terlantar itu?" Tanya Toni geram.

Jantung Via berdegup hebat mendengar perkataan Toni mengejek Jingga. Yang mungkin Toni melihat Via berduaan dengan Jingga.

"Maaf, jangan sekali-kali mengejek Jingga!" Balas Via dengan mata yang mulai berair dan langsung masuk ke dalam rumah.

Toni menepak jidatnya dan menggigit mulutnya menandakan amatlah kesal dengan perlakuan Via padanya. Via lebih memilih membela Jingga daripada kekasihnya.

-- Banyak yang hilang dari segi tulisan:v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rindu Tempat PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang