5. By Ifa

249 12 10
                                    

Kini Lily sekarang berada diruang tamu keluarga Kwon. Paman Limo, ayah Dylan sedang keluar, jadi Lily bersama Dylan sekarang. Terlihat Dylan sedang asyik dengan jam tangannya.

"Um... Dylan," panggil Lily pelan dan lembut."Iya ada apa?" katanya sembari melihat  kearah Lily. "Apa kau tau dimana adikku?" tanya Lily dengan nada cemas. Dylan tersenyum, "Percayalah, adikmu baik – baik saja, mungkin sekarang ia ada dirumah Nathan," jawab Dylan.

"Nathan? Siapa dia?" tanya Lily polos seperti seorang anak yang tak tahu apa – apa.

"Dia temanku, dia yang menjemput adikmu," jawab Dylan. "Oh.." tanggap Lily. Lily menunduk. "Kau baik- baik saja kan Kiya," gumam Lily pelan dengan nada cemas.

HimawariKiya : Kiya baik – baik aja kok!

Kory a.k.a Duri : *TepokJidat* Lebih baik diem aja daripada gaji dipotong

Ryan a.k.a Hana : Tumben adek ku pinter

ifaaulia89 : Sudah sudah, sekarang kembali kecerita

All : Ok!

Dylan yang mendengar gumaman Lily menatap Lily sendu. Kemudian ia mendekat, ketika jarak mereka kurang lebih setengah meter, ia memengang kedua bahu Lily."Percayalah padaku adikmu tak apa - apa," kata Dylan menenangkan Lily. Aku mengangguk sambil mencoba menahan rona wajahku.

Tempat lain...

Kiya sedang mendengarkan Nathan.

"Jadi, Timmy itu adikmu?" tanya Kiya. Nathan mengangguk.

"Dia lucu," kata Kiya dengan gemas, pasalnya Kiya selalu saja ingin mempunyai adik.

"Tapi kau tidak boleh seperti itu!" lanjut Kiya dengan memasang wajah marah yang lucu.

HimawariKiya : Ja'at nya kau kak :''')

ifaaullia89 : Abis kamu ucul dek ;) Daku tak bisa membuat karaktermu terlalu serius dek ;)

HimawariKiya : Tapi seriusin hubungan aku ama Nathan kak ;)

ifaaulia89 : Pasti ;)

Diluk: Kenapa gak seriusin hubungan dedek Kiya ama aku aja???

Nathan : *BawaGolok*

ifaaulia89 : Back to story

"Aku terlalu cemas," kata Nathan sembari menunduk.

"Ya, aku tahu kau cemas tapi jangan terlalu ketat pada Timmy, di butuh teman dan kasih sayang, apalagi dia perempuan, bukan laki-laki," kata Kiya. Nathan menunduk.

"Aku tau bagaimana rasanya menjadi Timmy, kakakku juga ketat, dulu aku terlambat langsung diintrogasi," lanjut Kiya.

Nathan menoleh ke arah Kiya. "Kau adiknya 'L'?" tanya Nathan.

"Aku ini bukan adik kandung Kak Lily. Ibuku adalah adik ibunya Kak Lily, aku dan Kak Lily berbeda satu bulan, saat ulang tahun ke limaku ayah dan ibuku mengalami kecelakaan, lalu tousan dan kaasan Kak Lily mengangkatku menjadi anaknya. Kak Lily dan aku dari dulu memang dekat, dia selalu melindungiku," jawab Kiya.

"Maafkan aku, aku tak bermaksud membuatmu menceritakannya," kata Nathan."Tak apa, aku ingin bertemu Timmy dulu, dia beum makan siang kan?" tanya Kiya. Nathan mengangguk.

Aku pun berjalan ke kamar Timmy dan mengetuk pintu kamarnya.

"Halo, apa aku boleh masuk?" tanya Kiya. "Silahkan," jawab Timmy dari dalam. Kiyapun membuka pintu kamarnya."Hai," sapa Kiya. "Hai juga, kakak temannya Kak Nathan ya?" kata Timmy.Kiya tersenyum simpul dan mengangguk. Lalu kududuk disamping Timmy. Timmy terlihat murung.

The True Love Of Nathan And DylanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang