»Enomeny of School«
Sekolah khayalan siswi bernama Venus Agatha.
»Venus Agatha.
»Gavino eilkrins.
»Neyro Richry.
»Firgura Petra.
»Doni Fysri.
Ketika dunia nyata membuat seseorang bosan, akan ada dunia khayalan yang menyenangkan.
Salam hangat...
🎲�...
Terdengar suara tertawa yang membuatku merinding, dan seketika aura hitam muncul didalam ruangan itu.
"Permisi," saut saya.
Terlihat ada sosok pria tua tersenyum kepada ku. Entah apa yang sekarang aku alami, tapi ini tak masuk akal jika hanya sebuah mimpi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hm, hm, Venus? Setelah 18 tahun menghilang dari sini akhirnya kamu bisa saya temukan kembali," jawab Gendra.
Gendra.
Penanggung jawab dari semua yang sedang Venus alami.
"Siapa kau? Dan kenapa kau tau nama ku?"
"Aku, Gendra. Penanggung jawab ditempat ini,"
"Kau telah membuat masalah karena tanpa izin memasuki dunia roh. Kau melanggar aturan, Venus! Maka dari itu, apabila kau terbangun hingga tertidur kembali, kau akan selalu datang kesini,"
"Dan satu lagi. Kehidupan mu di Bumi akan kami awasi," terang nya.
Sebenarnya ini apa sih? Dunia Roh? Benar-benar aneh.
"Ini hanya mimpi kan? Haha, lagipula apa itu dunia roh? Dan bagaimana bisa kalian mengawasi saya, wkwk." Jawab ku.
"Masukan dia pada tim mu, Gavino." Ujar Gendra tegas.
Dan kini, aku dibawa kesebuah lorong yang kosong.
Benar bahwa ini hanya mimpi saja Venus, santailah^^ Jika bukan, mana bisa lorong ini kosong melompong.
Kini aku dibawa kesebuah kamar dan didalam nya ada 5 kasur, 5 lemari, dan ada tirai sebagai pemisah setiap kasur.
"What??! Oh my God Vin, siapa dia?" Terdengar suara terkejut di belakang ku yang membuatku kaget.
"Vin, kamu bawa perempuan cantik ke tim kita?? Yeay seru," ucapnya kegirangan.
Dia pria, berbadan tinggi, berambut coklat kehitaman dan tampan pastinya. Tapi siapa dia?
"Venus Agatha?" Ujar Rich terlihat bingung sebari menengok ke arah Gavino. Dan Gavino hanya meletakan telunjuknya didepan mulut pink itu.
"Ada apa dengan nama ku??" Tanya ku pada mereka berdua.
Dan tiba-tiba ada suara wanita...
"Apa kau lupa dengan dirimu sendiri nona?" Celetuk nya.
"Eum, diriku? Maksudnya?" Jawabku yang memang masih bingung.
"Kamu itu seor-"
Gavino dan Rich langsung membungkam mulut wanita itu. Aku ingin menghentikan mereka, tapi tanganku begitu sulit bergerak rasanya.
"Hehe maafkan Fera ya Venus?" Mohon Rich kepadaku.
"Euh kenapa meminta maaf?" Jawabku.
"Mungkin kamu tak nyaman, jadi aku meminta maaf kepada mu," mohon Rich lagi.
"Ehm tak apa, hihi. Aku akan terbiasa kok. Btw, ini kamar ku?" Tanyaku pada mereka berdua.
"Iyaps, kita sekamar. Yipiiii," ujar Gavino.
APA?? kok ngeri yah? Sekamar? Ga bangetttt sekamar sama cowo. Nanti kalo pacar aku tau, bakal berabe ampunn.
"Se.. serius seka... kamar? Memangnya diperbolehkan pria dengan wanita se.. sekamar?" Tanya ku gagu.
"Tak apa, lagi pula kita semua memiliki kasur, kamar mandi yang berbeda. Jadi aman," jelas Gavino.
Dan sekarang aku tak sengaja melihat ada lambang elemen di dada bagian atas Rich.
"Rich, itu tato?" Tanyaku.
"Mana?" Tanya Rich sehari tersenyum.
"Yang ada di bagian atas dadamu itu. Seperti lambang," ucapku.
"Itu lambang elemen, setiap orang pasti memiliki itu. Namun posisinya yang bisa dimana saja, di dada, di tangan, di dahi, ataupun di..." jelas Gavino dan seketika terhenti.
"Di BOKONG, hahahahaha." Sebut Rich, dan mereka berdua langsung tertawa. Hanya aku yang terdiam dan masih lambat berfikir.
"Tau tidak Ven? Ada disekolah sini yang lambangnya terdapat diBokong, wkwkwk," ujar Rich sambil tertawa lepas.
"Ah? Siapa?" Tanyaku.
"Nanti juga kau tau, wkwk." Jawab Rich.
"Okey Venus, hanya ini kasur yang kosong. Jadi kau bisa menidurinya disini," tunjuk Gavino.
"Eum... Kasurnya,"
🎲🎲🎲
Yeay part 4 beres 😭 Agak lemot otak ku. Jadi lama.... Semoga suka;)
