36.See yaa Viola

77 12 1
                                    

Budayakan vote sebelum
Baca 🙏

Hay!! Lama yah gak update?😁
Happy reading..

Typo berserakan!!


"Ada yang bertahan walau sudah tak nyaman, ada yang memilih berpisah karena pasrah."

°°°°°°°°°°

Begitu Malvin dan Juan pulang dari studio, Juan meminta Malvin untuk mampir kerumah Viola. Juan yang tadi nebeng di mobil Malvin harus merepotkan sahabatnya itu. Malvin memilih menunggu di mobil saat Juan menjelaskan maksud kunjungannya kerumah Viola malam itu.

Kini Juan sudah meninggalkan Malvin di mobil dan segera memasuki pekarangan rumah Viola.

"Juan." sapa gadis itu yang kebetulan sedang membuka pintu rumahnya.

"Eh, Vio. Lo mau pergi?" tanya Juan.

"Enggak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Enggak. Tadi gue keluar mau nelpon Hani, katanya tadi mau kesini tapi kok belum sampe juga yah?"
"Ooh.."

"Oiya, Ju. Ayok masuk dulu." ajak Viola
"Gak usah Vio gue bentaran doang, gue cuma mau ucapin selamat jalan ke elo sekarang karena besok gue gak bisa ikut lo ke bandara." ujar Juan sambil memainkan resleting jaketnya.

"Kenapa gak ikut?" tanya Viola menyelipkan rambutnya ke daun telinganya.
"Gak bisa. Gue besok ke Indramayu ada pesta keluarga."
"Ooh iya gak papa."

"Vio.." panggil Juan. Gadis di hadapannya hanya bergumam.
"Lo yakin mau ke London?" tanya Juan datar yang membuat Viola mengerutkan dahinya.

"Iya gue yakinlah, Ju. Kan udah lama rencana ini."
"Lo pergi bukan lo jadiin alasan buat ngejauhin gue, kan?"

"Enggak, Ju-"

"Vio, lo gak seharusnya bohongin perasaan elo gitu. Gue tau lo masih cinta kan ke gue? Lo gak beneran suka ke Johan, kan?"

"Juan maksud lo bilang gitu apa? Gue emang udah lepasin elo, gue cinta sama Johan. Bukannya masalah ini udah kita selesain dulu?"

"Tapi masalah ini belum selesai Vio. Ini gak adil buat gue, lo gak bisa pergi gitu aja." Juan masih bisa menstabilkan suaranya agar tidak terbawa emosi.

"Apa sih, Ju? Tolong elo lupain gue mulai sekarang, gue udah sama Johan." gadis itu mulai tidak bisa mengontrol emosinya.
"Tapi Vio-"
"Juan, lo harusnya bisa lihat ada orang yang jauh lebih mencintai elo daripada gue, Ju. Apa lo gak mau sedikit aja buka hati lo buat dia? Gue yakin dia orang yang akan bahagiain elo, Ju."

Omnia Vincit AmorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang