Reality

350 35 3
                                    

Suasana begitu sunyi,gelap dan sepi karena diantara mereka berdua tidak ada yang saling melempar pembicaraan.Kory hanya memandang nasib yang akan datang dan tertahan seperti dipenjara.

Camera capture

Dylan memasang wajah kemenangan karena melihat Kory yang hanya melamun sebab merasakan hal yang tidak diinginkan.Dylan ingin menambah suasana semakin menarik dengan menghidupkan lampu yang masih mati.

Ia pun menghampiri sklar lampu tempat tombol lampu berada.Sebelum menghidupkan lampu,Dylan ingin berbicara dengan teman yang sudah menganggap teman baiknya.

"Kory..jangan melamun dan coba lihat di hadapanmu saat ini..."

Kory pun mengangkat wajahnya dengan berat yang wajahnya masih dibekasi tetes air mata setiap sudut.

PLAP!

Mata Kory hanya menahan sinar lampu yang menusuk matanya dan kelamaan mata Kory terbiasa dengan sinar lampu.Saat Kory melihat suasana dihadapannya...

Seketika wajah Kory semakin pucat melihat dihadapannya.Kenapa Kory bertingkah seperti itu?

Dihadapan Kory adalah sebuah pesta yang dipapang di tembok dengan bertulisan,LIFE IS A PARTY dengan bertulisan warna merah yang diisi dengan kepala manusia yang sudah berpisah dari anggota tubuhnya diletakkan diatas meja yang berada di tengah hadapan Kory.Gantungan anggota dalam tubuh yaitu Jantung,paru paru manusia dan lain lain.

Kepala manusia yang digantung dimana mana yang membuat Kory meneteskan air mata karena semua itu adalah anggota tubuh teman Kory.

CKLEK!

Suara kamera mengambil gambar Kory yang membuatnya tertuju dengan sinar lampu kamera.Ternyata,yang mengambil foto Kory yang sedang menangis yaitu...DYLAN...

Dylan pun melihat gambar didalam kamera yang membuat Dylan bangga dengan temannya yang berekspresi seperti itu.

"Nah begitu,ekspresi yang sangat bagus Kory."

Dylan pun menambah pembicaraan dengan teman yang sangat berharga.

"Itu semua adalah hasil kerja kerasku,apakah kau menyukainya Kory?"

Pertanyaan Dylan yang membuat Kory hanya menahan isak tangis.Dylan akhirnya mengatakan hal yang ia inginkan dari dulu.

"Kory...aku sudah lama ingin melakukan ini.Jadi,kau tidak perlu sedih...Nanti juga...kau akan menjemput temanmu loh.."

Dylan pun menaruh kameranya diatas meja medis dan mengambil peralatan dokter didalamnya seperti pisau.Dylan pun menghampiri Kory dengan wajah sinis sambil berkata...

"Bersiaplah...temanku..."


Tsudzukeru...

Camera captureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang