Sorrows

401 31 12
                                    

[Warning]
Cerita ini mengandung kekerasan,bagi yang dibawah umur 17 tahun sebaiknya jangan baca.Tetapi,jika tetap membaca bagi yang dibawah umur,Saya tidak ingin menanggungnya...

Ini hanya cerita semata...tidak dianggap serius...

Dylan pun menghampiri Kory dengan senyuman sinis diwajahnya sambil membawa pisau medis.Kory hanya menelan ludah melihat keadaan Dylan saat ini.

Camera capture

Suasana saat ini begitu tegang antara mereka berdua.Dylan pun telah berada disamping Kory yang akan segera menodongkan pisaunya di samping paha Kory yang masih dilapisi celananya.

Sebelum memulai aksinya,Dylan berminta maaf kepada Kory karena Ia akan memulainya tanpa waktu panjang.

"Maafkan aku,Kory.Aku harus menancapkan pisau ini kepahamu yang masih dilapisi celana.Jadi,celana mu berlubang dan di penuhi darahmu,Kory."

"Dylan...jangan lakukan itu!"

Dylan pun tidak mendengarkan perkataan permohonan Kory.Tanpa pikir panjang,Dylan langsung menancapkan pisaunya ke samping paha Kory dan berbentuk lingkaran merah di paha Kory.

"AHH...UGGGHH...AAAAAA!!"

Suara Kory yang gelegar seluruh ruangan yang membuat Dylan tersenyum sinis dan merasakan menang yang sekarang berada di pihaknya.

Selesai membuat lingkaran samping paha Kory,Dylan langsung melakukan aksinya lagi tanpa memberi kasihan kepada Kory yang masih menahan rasa sakitnya.

Yaitu pisau Dylan dengan melepaskan kulit paha Kory yang bekas lingkaran tadi sehingga banyak mengeluarkan darah disekitar pahanya.

"UWAAHHH...!!"

Kory sungguh menderita saat ini.Keadaannya begitu menyesak sangat susah untuk bernafas.Rasa nya begitu sakit bagi Kory apalagi Dylan tidak memberikan bius untuk menghilangkan rasa sakit Kory.

Akhirnya kulit Paha Kory lepas dari tubuhnya dan memancar darah yang banyak.Dylan yang memegang kulit Kory yang terlepas pun tersenyum dan meletakkan kulit Kory diatas meja medis.

Dylan melakukan aksinya lagi dengan pindah tempat samping paha Kory yang satunya lagi.

Dylan dengan segera menancapkan pisaunya lagi ke samping paha Kory dan membuat Kory berteriak lagi sekencang mungkin sambil menangis dengan matanya yang lebar untuk menahan rasa sakit.

"EEEEEE!!!"

Teriakan Kory yang begitu terpaksa yang akhirnya telah terlepas kulit samping paha keduanya.Dylan hanya bangga karena mendapatkan kulit temannya.

"Hos...Hos..."

Kory pun hanya merasakan lelah dan menahan sakit di kedua pahanya yang memancarkan darah.Dylan yang melihat temannya terengah engah segera menaruh kulit kedua Kory diatas meja medis yang sama dan melakukan aksinya lagi.

Ia pun menghampiri Kory yang sedang menahan sakit dan berkata...

"Bagaimana?Baiklah kita lanjutkan lagi dengan memotong samping tulang tempat paru paru mu berada.Aku ingin sekali melihat paru parumu,Kory."

Kory hanya melihat Dylan dengan tatapan tajam dan rasa marah yang hebat.Karena tenaga Kory saat ini berkurang banyak,jadi Kory tidak dapat melakukan apa apa apalagi Kory tertahan dengan pita hitam tebal yang berada di seluruh anggota tubuhnya.

"Kita mulai lagi..."

Ucapan Dylan yang segera menancapkan pisaunya lagi ke pinggang atas Kory,tempat paru paru nya berada.Kory hanya menutup mata dengan kuat yang akan segera merasakan sakit lagi....


Tsudzukeru...

Camera captureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang