dua

628 107 20
                                    

shuhua menatap sinis kepada orang-orang yang membicarakannya. dirinya sedang melewati koridor utama ipa, hendak pergi ke kantin utama yang mengharuskannya melewati koridor ini.

daritadi, banyak pasang mata yang menatap shuhua dengki. selagi belasan pasang mata itu menatapnya dengki, mulut mereka tidak bisa diam. shuhua sudah sangat tau bahwa topik pembicaraan mereka adalah dirinya sendiri.

shuhua tidak peduli sih. ia juga yakin jika semua hal yang mereka ceritakan tentang shuhua pastilah hal-hal buruk yang semakin mencoreng nama shuhua.

oh, c'mon, namanya memang sudah buruk sejak awal menginjakkan kaki di sekolah ini.

shuhua tidak tahan begitu beberapa kalimat menghantam pendengarannya.

"gue denger-denger, dia tinggal sendiri. yatim piatu kali, ya? hahaha. makanya kelakuannya kayak gitu."

shuhua berjalan cepat menghampiri orang tersebut.

ia langsung menyeringai setelah melihat siapa yang baru saja membicarakannya.

"hai, kwon eunbin," kata shuhua manis dibuat-buat.

eunbin meneguk ludahnya kasar. ia tidak menampik bahwa aura yang menguar di sekitar gadis itu mencekam dan terasa mencekik. tapi eunbin memberanikan dirinya untuk menatap balik shuhua tepat di bola mata gadis itu. lagipula, untuk apa eunbin takut akan senyuman (pura-pura) manis penuh makna di bibir gadis itu?

"oh, halo, yeh shuhua," balas eunbin tak kalah manis.

senyuman manis yang baru saja shuhua berikan menghilang begitu saja. ia maju selangkah, semakin mendekat pada eunbin.

melihat akan ada pertengkaran antara eunbin macannya prada dan shuhua ratunya prada, semua yang ada di koridor mendekat, namun masih menyisakan jarak sedikit jauh. mereka tidak seberani itu untuk mendekat dan mengorbankan diri sendiri.

lua di samping eunbin mengkeret tak nyaman. tangan gadis itu sibuk menarik-narik ujung seragam eunbin yang memang sengaja dikeluarkan.

"bin, udah. balik ke kelas aja yuk," cicitnya pelan di dekat telinga eunbin.

tapi, eunbin tak gentar. cih, ini hanya shuhua.

"coba dong, diulang lagi ucapannya. telinga gue kurang denger tadi."

eunbin mengeluarkan tatapan sinisnya. "gue yakin, sangat yakin kalau lo mendengarkan semua kalimat yang gue keluarkan."

shuhua tertawa sarkas. kakinya lagi-lagi melangkah maju hingga tersisa jarak satu jengkal setengah antara ia dan eunbin.

para penonton di belakang shuhua masih sibuk sendiri. bahkan ada yang mulai merekam. tidak tau juga untuk apa.

aksi shuhua selanjutnya berhasil membuat seluruh penonton memekik dan lua memohon ampun pada shuhua.








shuhua menjambak rambut eunbin menggunakan tangan kanannya dan mengunci kedua lengan eunbin menggunakan tangan kirinya.

shuhua anak karate, hal seperti ini gampang menurutnya.



sayang, eunbin tidak tau hal satu itu.

"shuhua, gue mohon lepas." lua memohon sambil mencoba melepaskan jambakan shuhua pada rambut eunbin dan berakhir dengan lua yang terjatuh karena ditendang shuhua.

penonton masih heboh di belakang sana.

selanjutnya, shuhua menampar pipi eunbin menggunakan tangan kirinya yang tadi menahan lengan eunbin.




be good; shuhuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang