Sinar matahari yang masuk dari sela-sela kamarku seketika membuatku tersentak. 07.48 adalah waktu yang ditunjukkan saat ini. Aku bergegas bangun dan merapikan tempat tidurku. Lalu segera aku menuju kamar mandi untuk mandi tentunya. Malam ini aku tidur sangat nyenyak, ku harap seseorang tidak akan memarahiku karena aku bangun kesiangan hari ini.
" Kenapa suara alarmnya tidak kedengaran hari ini?" Gumamku sambil tetap melakukan aktivitas mandiku. Setiap hari aku menyetel alarmku agar berbunyi pukul 6 pagi, biasanya aku selalu bangun tepat waktu tapi entah mengapa hari ini suara alarm itu bahkan tak terdengar seolah-olah telingaku menjadi tuli.
Dengan cepat ku selesaikan mandiku, setelah memakai pakaianku, aku pun bergegas keluar dari kamar. Niat awalnya aku ingin membuat sesuatu di dapur, tapi kuurungkan ketika seseorang yang sebenarnya tidak ingin ku temui hari ini sedang berada disana. Sepertinya dia sedang memasak sesuatu. Aku hendak mengurungkan niatku memasuki dapur itu ketika ku sadari dia tengah menatap ke arahku. Terlambat ... aku sudah tidak bisa mundur lagi, akhirnya aku pun memutuskan untuk menyapanya.
" S ... selamat pagi, maaf aku bangun kesiangan." Dia sama sekali tidak menyahutiku tapi sebaliknya dia kembali mengalihkan tatapannya pada masakannya. Memang dia itu orang yang sangat menyebalkan.
Namanya Flinn Williams, Ku dengar usianya 22 tahun saat ini. Sebenarnya dia pria yang super ... super tampan. Kulitnya putih mulus, hidungnya mancung, tatapan matanya tajam, dan bibirnya ... errr ... tipis dan sangat sexy menurutku. Rambut dark bluenya yang pendek dan rapi membuatnya terlihat semakin mempesona, Oh ... jangan lupakan tubuh tingginya yang atletis itu. Jadi intinya secara fisik dan penampilan dia sangat sempurna, bertolak belakang dengan sifat dan kepribadiannya yang memiliki banyak cacat.
Dia itu ... pria yang sangat ... sangat irit bicara. Jarang sekali aku mendengarnya bicara pada seseorang. Bahkan entah sudah berapa juta orang yang merasa kesal padanya karena perkataan mereka diabaikan olehnya, seperti yang dia lakukan padaku barusan. Awalnya aku kesal sekali padanya tapi setelah aku tahu dia orangnya memang seperti itu hampir kepada semua orang, aku pun mulai tidak mempermasalahkannya.
OK ... dia irit bicara, tapi bukan hanya itu saja cacat yang dimiliki sifat dan kepribadiannya. Dia itu sangat dingin dan suka asal memerintah, dia juga seseorang yang sangat pemaksa. Jika perintahnya tidak dituruti, dia akan mengatakan kata-kata pedas yang akan membuat orang yang mendengarnya mati di tempat saking kesalnya. Hahaha ... rasanya berlebihan ya kata-kataku ini, tapi memang seperti itu kepribadiannya yang ku tahu. Dia sangat pandai membuat orang kesal dengan kata-kata tajamnya, setajam tatapannya yang mampu membuat orang yang ditatapnya merasa terintimidasi detik itu juga. Sekarang paham kan, alasan aku mengatakan dia memiliki banyak cacat secara sifat dan kepribadiannya?
Sebenarnya sudah 3 hari ini aku tinggal bersamanya, Ku rasa harus ku ceritakan semua kisahku ini. Awal pertemuanku dengan pangeran dingin itu.
Flashback On
Namaku Kinsey, hanya itu saja namaku tanpa embel-embel yang lainnya. Memang sangat pendek namaku ini bahkan tidak ada nama marga keluargaku di belakang namaku. Jangan heran, itu hal yang wajar karena aku memang tidak memiliki keluarga. Lebih tepatnya aku tidak tahu siapa keluargaku, darimana asalku. Bukan karena aku kehilangan ingatanku hingga aku tidak tahu identitas diriku sendiri, aku mengalami semua ini karena sejak dilahirkan ke dunia ini aku sudah tinggal di sebuah panti asuhan. Ya ... orangtuaku membuangku begitu saja di depan pintu panti asuhan. Aku bahkan tidak tahu siapa tepatnya wanita yang telah melahirkanku ke dunia ini. Bukankah wanita itu sangat kejam karena teganya membuang anak yang dilahirkannya begitu saja? Menurutku wanita itu teramat sangat kejam membuatku sama sekali tidak tertarik untuk mencarinya apalagi mengetahui tentangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEAM SEVEN (COMPLETED)
HorrorLanjutannya silakan baca di Dreame. Akun Dreame: ELLAKOR Kinsey ... gadis berusia 19 tahun yang terlihat normal. Dia yatim piatu dan dibesarkan di sebuah panti asuhan, hingga sebuah peristiwa membuatnya meninggalkan panti asuhan dan memutuskan untu...