CHAPTER 3 BONEKA BERHANTU (PART 3)

4K 331 22
                                    

Flinn dan Roy membawaku dengan paksa ke kamarku, setelah aku ceritakan pada mereka bahwa hantu yang merasuki Lucy itu awalnya tinggal di dalam sebuah boneka yang ku temukan di atap kamarku. Tubuh Lucy yang masih terikat di kursi juga sedang berada di kamarku sekarang. Entah apa yang akan dilakukan Flinn dan Roy membawa kami ke tempat ini, satu hal yang pasti mereka sedang merencanakan sesuatu. Mereka bahkan melarang orang lain memasuki kamar ini.

" Jawab dengan jujur pertanyaanku ini, sejak kapan kau bisa melihat mereka?" Tanya Flinn dengan tatapan serius padaku.

" S ... sejak aku masih kecil." Jawabku merasa aku tak sanggup berbohong lagi kali ini.

" Kau bisa berkomunikasi dengan mereka?" Tanyanya lagi yang ku jawab dengan sebuah gelengan kepala.

" Aku hanya bisa melihat mereka, tapi tidak pernah sekali pun berkomunikasi dengan mereka."

" Lalu darimana kau tahu hantu yang merasuki anak itu ingin menyampaikan sesuatu padamu sedangkan kau sendiri tidak bisa berkomunikasi dengannya?" Entahlah ... aku merasa sedang diinterogasi saat ini. Sebenarnya apa yang sedang direncanakan kedua pria ini hingga melontarkan pertanyaan-pertanyaan itu padaku? Kira-kira pertanyaan itulah yang sedang memenuhi pikiranku saat ini.

" Kenapa diam? Cepat jawab." Flinn mengatakannya dengan ketus, pria ini memang sangat menyebalkan seandainya dia tidak memiliki wajah yang super tampan itu, aku pasti sudah membencinya.

" Hantu itu sering mendatangiku dan menggangguku sebelum dia merasuki tubuh Lucy. Selain itu dari tatapannya padaku tadi ketika dia berteriak kesakitan, aku bisa melihat ada sesuatu hal yang ingin dia beritahukan padaku." Flinn dan Roy saling berpandangan setelah mendengar jawabanku.

" Kau memiliki kekuatan spiritual murni bisa dikatakan ini anugerah untukmu. Tapi sayang kau belum mampu mengasah kemampuanmu dengan benar. Tapi tidak masalah, kau masih bisa berguna." Ujar Flinn, lalu tiba-tiba dia membuat sebuah lingkaran di lantai dan menyuruhku untuk duduk di dalam lingkaran itu. Sedangkan tubuh Lucy yang sedang terkulai lemas di kursinya tepat berhadap-hadapan denganku. Hantu itu sudah berhenti berulah sehingga Lucy hanya terlihat sedang tertidur sekarang.

" Kau sudah siap Roy?" Sontak aku menatap ke arah Roy setelah mendengar pertanyaan Flinn padanya. Ku lihat Roy sedang memegangi handycam seolah-olah dia tengah siap merekam sesuatu.

" Tentu ... kau bisa mulai melakukannya." Jawab Roy disertai cengirannya. Atensiku teralihkan ketika Flinn tiba-tiba menyentuh bahuku dengan kedua tangannya, sontak aku terkesiap karena dia memegangiku dengan tiba-tiba. Dia sedang duduk bersila tepat di belakangku saat ini.

" Hei ... ada apa ini?" tanyaku bingung sekaligus tidak mengerti. Aku memang sangat membutuhkan penjelasan dari mereka berdua.

" Diamlah ... cukup kau tatap anak kecil itu. tutup matamu dan kosongkan pikiranmu." Aku tertegun mendengar perkataan Flinn itu, apa maksudnya itu? dan kenapa juga aku harus menurutinya?

" Haah ... apa maksudmu? Kenapa aku harus melakukan itu?"

" Kau ingin anak itu terbebas dari hantu anak kecil itu kan? Cukup lakukan sesuai yang aku perintahkan padamu."

" Tapi ..."

" Dan jangan banyak bertanya." Katanya cepat memotong ucapanku, sungguh dia itu benar-benar menyebalkan. Aku tidak sebodoh itu hingga bersedia disuruh-suruh sedangkan aku tidak tahu tujuan mereka menyuruhku melakukan itu.

" Jelaskan dulu padaku apa rencana kalian? Aku merasa tidak memiliki alasan untuk menuruti perintah kalian, terutama perintahmu." Ku tegaskan penolakanku, aku bisa mendengar geraman marah dari Flinn. Aku juga mendengar suara Roy yang sedang terkekeh geli saat ini.

TEAM SEVEN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang