" Gu...gu-e...gue mau ngembaliin jaket lo, " ucap karin terbata-bata karena gugup.
Reyhan melihat Karin sekilas dan mengalihkan pandangannya ke tangan Karin yang membawa jaketnya.
Karin menyodorkan jaket milik Reyhan kepada pemiliknya. Reyhan mengambil jaket yang diberikan oleh Karin.
" Makasih, " ucap Karin sambil tersenyum kaku.
Namun Reyhan tak merespon apapun yang membuat Karin tambah gugup.Karena tak ingin berlama-lama disebelah Reyhan, Karin membalikkan tubuhnya dan bersiap meninggalkan Reyhan.
Tapi sebelum Karin benar-benar meninggalkan Reyhan, lengannya ditahan oleh Reyhan. Karin membalikkkan badannya dan menghadap kearah Reyhan kembali sambil mengerutkan alisnya bingung.
" Lo pikir gratis? " tanya Reyhan yang lebih seperti sebuah pernyataan.
" Hah? " ucap Karin spontan karena bingung dengan ucapan Reyhan.
" Istirahat nanti temuin gue di kantin, " ucap Reyhan.
" Ngapain? "tanya Karin.
" Nanti juga lo tau, " jawab Reyhan acuh dan melepaskan lengan Karin dari genggamannya.
Karin melihat Reyhan sekilas lalu mengangkat bahunya acuh dan pergi dari hadapan Reyhan. Karin segera duduk dibangkunya yang berada tepat didepan Reyhan.
Reyhan yang melihat ekspresi bingung Karin hanya tersenyum menyeringai.Reyhan menatap kearah pintu dimana setiap murid kelasnya sudah banyak yang masuk.
Reyhan menoleh kebelakang menatap Evan yang ada dibelakangnya.
" Van, jam pertama belajar apa? "tanya Reyhan."Bahasa Inggris, "jawab Evan.
"Berapa jam? "tanya Reyhan lagi.
"Tiga, "jawab Evan singkat sambil mendengus kerena Reyhan banyak tanya.
"Udah itu belajar apa lagi? "tanya Reyhan lagi.
Evan memutar bola matanya malas dan mendengus "banyak tanya, " batin Evan.
"B.I "
"Biasa aja dong Van, gak usah marah. " Evan hanya menatap Reyhan jengah.
"Raf, lo mau ikut gue bolos gak? " tanya Reyhan.
"Mau! kapan Rey?! sekarang? yok! " Raffa langsung menjawab dengan antusias karena senang.
" Biasa aja woi! kek gak pernah bolos aja.Tapi gak sekarang lah,nanti waktu belajar Indonesia, " ucap Reyhan.
"Yah... Sekarang aja ngapa? Gue males belajar Inggris. " Raffa jadi tak semangat ketika Reyhan mengajaknya bolos nanti.
"Lo kan tau sendiri, gue males belajar bahasa Indonesia. Ngantuk gue, kalau lo mau bolos sekarang. Ya, bolos aja. Gue mah ogah. " Reyhan berbalik menghadap kedepan lagi.
"Ya udah deh, gue ngikut! " ucap Reyhan setengah berteriak disertai dengan wajahnya yang ditekuk, sedangkan Reyhan tengah tersenyum puas.
Bel masuk sudah berbunyi, namun Danis teman sebangkunya belum datang juga. Karena bingung, Reyhan bertanya kepada Raffa dan Evan yang ada dibelakangnya.
"Woi, si Danis mana? Kok belum dateng? " tanya Reyhan.
"Gak tau gue, " jawab Raffa sedangkan Evan banya menggeleng singkat.
"Coba lo telfon Rey, " suruh Raffa.
Reyhan mengambil handphonenya yang ia letakkan di saku bajunya.
Reyhan tengah mencari kontak bernama Danis.Dan... Dapat!
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND
Teen FictionReyhan, remaja tampan dengan seribu rahasia. Selama ini dia tak pernah mengingat masa lalunya. Sampai akhirnya dia bertemu Karin, murid baru dengan wajah yang dia rindu. Bukan Karin yang dia rindu, tapi wajah itu. Dan ternyata pertemuannya dengan K...