🌷HAPPY READING🌷
Langkah kaki Karin sangat ringan. Seperti tidak ada beban yang sedang dia hadapi. Dengan senyuman yang terus terukir di wajahnya dia berjalan bersama Della di sebelahnya.
"Gimana Rin, betah sekolah di sini?" pertanyaan Della membuat Karin menatap gadis berambut sebahu itu.
"Pasti lah, kan ada lo."
"Karena ada gue atau ada Reyhan?" goda Della serta menyenggol bahu Karin.
"Ada lo lah! kenapa jadinya ke Reyhan coba?" kata Karin aneh dengan pertanyaan Della.
Tawa Della pecah saat mendapati wajah Karin yang menatap dirinya aneh. Itu terlihat sangat lucu bagi Della.
Semakin hari Karin dan Della semakin dekat. Mereka berdua selalu merasa lebih jika mereka bersama. Itu yang membuat keduanya semakin dekat.
"Del lo di jemput?" tanya Karin.
"Naik ojol gue mah," kata Della. Lalu gadis berambut sebahu itu mengeluarkan ponselnya. Sepertinya Della tengah memesan ojek online.
Karin sebenarnya ingin pulang naik bis. Soalnya gadis itu takut jika naik ojek, takut diculik.
"Kalau lo?" tanya Della.
"Gue naik bis," jawab Karin sekenanya.
"Kenapa gak naik ojol aja? kan lebih cepet."
Pertanyaan Della mendapat gelengan dari Karin. Naik ojek bukan pilihan baik menurut Karin.
"Gue takut naik ojek," kata Karin. "Dulu gue pernah naik ojol, gue kira nyampenya bakal lebih cepet. Soalnya udah mendung, bentar lagi hujan. Eh ternyata, malah Om ojolnya berhenti."
Della menatap Karin penasaran. "Berhenti kenapa?" tanya Della.
"Katanya hujan, jadi berhenti dulu. Pertama sih gue iyain aja. Lama-lama takut juga, soalnya hujannya sama petir. Mau nelpon Mama atau Papa gak punya pulsa. Pokoknya waktu itu gue pengen nangis."
Karin sangat ingat kejadian itu. Bahkan dia sempat berhenti 2 kali gara-gara hujan. Jika bisa, dan uang Karin masih ada. Dia akan bilang sama om ojolnya dia naik angkot saja.
Apalagi hari semakin sore. Tapi masih saja nunggu hujan berhenti. Dan pada akhirnya kalian tahu apa? Karin menerobos hujan juga.
"Itu si Oomnya baik. Gak biarin lo kehujanan. Nanti kalau lo sakit gimana?" tanya Della mengangkat sebelah alisnya.
"Gue juga mikir gitu. Tapi ngeliat hari makin sore gue jadi takut. Mana petirnya gede-gede. Gue bahkan bisa lihat kilatnya. Panjang banget, warna putih. Bener-bener kayak yang ada di film-film. Ngeri sumpah," Karin menjelaskan semuanya dengan sangat emosional.
Mengingat itu semua membuat Karin jadi takut lagi. Karena kejadian itu Karin bersumpah dia tidak akan pernah naik ojek, tidak perduli itu ojek online ataupun pengkolan. Benar-benar tidak mau, dia takut.
"Terus gimana lo sampe rumah?" Della menatap Karin penuh antusias. Karena sepertinya endingnya lebih menyedihkan.
"Waktu sampai rumah, gue udah basah semua ja—" Perkataan Karin terpotong karena Della masuk tanpa permisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND
Novela JuvenilReyhan, remaja tampan dengan seribu rahasia. Selama ini dia tak pernah mengingat masa lalunya. Sampai akhirnya dia bertemu Karin, murid baru dengan wajah yang dia rindu. Bukan Karin yang dia rindu, tapi wajah itu. Dan ternyata pertemuannya dengan K...