Episode 3

4.3K 21 6
                                    


Author POV

Buagh!

"Astagfirullah!"

   Arthan berhasil menghindari tinju Lina sehingga tinju Lina akhirnya mendarat pada pintu kelas dan kebetulan sekali tepat di depan muka pak Budi (guru).

"P... pak... pak guru... hehe..." Ucap Lina grogi sambil nyengir.

   Lina segera menarik kembali tangannya dari pintu, sedangkan Arthan tertawa dalam hati.

Hahaha... cucian deh lo Lina! Batin Arthan tanpa sadar tersenyum sendiri.

"Apa kamu senyum-senyum, seneng liat bapak hampir kena pukul?!" Ucap pak Budi dengan suara garang.

"Ah... eh... bukan pak... bukan..."

"Terus senyum-senyum kenapa? Kamu gila?"

"Eh... ng...nggak, kok..."

"Emang gila dia, pak!" Sahut Lina sambil menunjuk Arthan.

"Kamu yang gila!" Balas Arthan tak mau kalah.

"Kamu gila, dari dari tadi nyari ribut terus!" Lina.

"Kan kamu yang mulai duluan!" Arthan.

"Enak aja, kamu kali!" Lina.

"Kamu!" Arthan.

"Kamu!" Lina.

"Kamu!" Arthan.

"Kamu!" Lina.

"DIAM! kalian berdua bapak hukum, berdiri di depan tiang bendera sampai jam pelajaran bapak selesai. SEKARANG!!!" Ucap pak Budi dengan muka sangar didukung oleh kumis dan alisnya yang tebal.

"Si... SIAP!!!" Ucap Lina dan Arthan bersamaan sambil memberi hormat.

. . .

Lapangan upacara.

   Lina dan Arthan berdiri saling berjauhan tapi tetap sejajar menghadap tiang bendera.

Si kampret ini benar-benar menyusahkan! Batin Lina sambil melirik ke arah Arthan.

Si biang onar ini suka banget bikin aku susah, sih! Batin Arthan sambil melirik ke arah Lina, tanpa sadar tatapan mereka pun saling bertemu.

"Hmph!"

   Ketika tatapan mereka saling bertemu mereka langsung memalingkan wajah masing-masing ke arah berlawanan.

. . .

SMP 2 Jati Luhur.

   Sementara itu, di kelas VII.1 sedang sibuk mendata murid-murid yang akan menjadi perwakilan kelas untuk mengisi acara dalam festival sekolah nanti.

"Untuk band, Tio yang memainkan gitar, Lilis memainkan keyboard, Arran memainkan drum, Rina dan Vian sebagai vokalis." Jelas Mila si ketua kelas yang berada di depan kelas.

"Lalu untuk drama, Ryo sebagai pembaca naskah, Kania sebagai Arika sang ratu, Gilang sebagai Arya si pelayan, Ardi sebagai Basri si pangeran penikung dari negeri seberang, Lela sebagai... ..."

   Sementara ketua kelas sedang menjelaskan peran masing2, Rei dan Tio sedang asik mengobrol dan tiba2 nama Rei disebut.

"... dan, Rei sebagai pohon rindang!" Jelas Mila di akhir kalimat, yang membuat Rei terkejut karena dia tidak pernah memutuskan untuk ikut drama.

Aku Dan Kakakku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang