SAME MISTAKE

2.8K 313 80
                                    

"A fool repeats the same mistake without learning "--Imam Ali

.

.

.

Dasar neraka sudah terlihat, hidup Changkyun tak lagi tenang sejak malam mengerikan saat Jooheon menyetubuhinya dengan paksa malam itu. Ia hampir tidak bisa memejamkan matanya, otaknya akan memutar adegan mengerikan itu secara otomatis. Tubuhnya selalu bergetar setiap kali bertemu pandang dengan mimpi buruknya--Jooheon. Ia benci menjadi pecundang, namun ia juga tidak memiliki cara untuk menghadapi ketakutan terbesarnya.

Changkyun menatap pantulan wajahnya di cermin. Lingkaran hitam mengelilingi matanya akibat hampir tidak tidur berhari-hari, kulit kusam dengan bibir pucat. Pantulan wajah di hadapannya tak ubahnya seperti zombi.

"Aish, aku tidak mau meriasnya lagi!"

Ruangan yang semula ramai menjadi senyap. Perhatian semua orang terarah pada wanita penata rias yang melempar kuas blush on ke arah kaca, membuat suara dentum keras.

"Hongsik-ah, sebagai manajer seharusnya kau mengawasi anak asuhmu dengan benar!" protesnya.

"Memangnya ada apa? Mengapa Noona semarah ini?" tanya Hongsik. Ia mendekati wanita berusia awal tiga puluhan yang tengah menatapnya tajam.

"Kau lihat dia?" wanita itu menunjuk Changkyun. "Kau tahu betapa susahnya menutupi kekurangan di wajahnya? Itu membuatku harus bekerja ekstra agar ia tidak menerima cacian dari hatters! Tapi ia justru merusak wajahnya dengan tidak tidur berhari-hari! Wajahnya dipenuhi jerawat dan kantung mata yang sangat mengerikan! Itu membuatku stres, asal kau tahu!" cecar wanita itu. Pundaknya naik-turun, menandakan jika ia sedang berada pada puncak emosinya.

Hongsik mengambil nafas dalam."Noona, kau tetap harus profesional dan menyelesaikan pekerjaanmu." ujarnya pelan. Ia tidak ingin memperkeruh suasana dengan memarahi Changkyun, meski dam hati ia juga kesal karena Changkyun melakukan hal yang seharusnya tidak ia lakukan.

"Setelah ini, aku tidak ingin menanganinya lagi!" final wanita itu.

"Maaf," gumam Changkyun lemah. Ia memejamkan matanya, membiarkan wanita itu menyelesaikan pekerjaannya. Beruntung baginya karena wanita itu masih memperlakukannya seperti biasa meski bibirnya tak henti menggerutu.

"Jangan bergadang lagi, atau kondisi wajahmu akan semakin buruk!" ketus wanita itu begitu ia menyelesaikan pekerjaannya.

Changkyun tersenyum getir, menundukkan kepalanya, menyembunyikan kesedihan yang tergambar jelas di wajahnya. Ia tidak bisa melakukan pembelaan, karena kenyataannya memang seperti itu.

"Aku juga berharap malam ini bisa tidur dengan nyenyak." gumamnya pelan.

***

Malam ini Changkyun memutuskan untuk kembali tidur di studionya, ia tidak memiliki cukup keberanian untuk tidur di dorm. Ia tidak ingin Jooheon menjadi hal pertama yang dilihatnya saat bangun. Ranjangnya dan Jooheon berseberangan.

Changkyun meletakkan kantung kresek putih di atas meja kerjanya, ia membeli obat tidur sebelum ke sana. Changkyun tahu ini ilegal karena ia membeli obat tanpa resep dokter, namun terjaga dalam waktu lama membuatnya dalam masalah.

Ia memutar tutup botol putih berisi obat tidur, mengeluarkan sebutir dan meminumnya. Changkyun merebahkan diri di atas sofa, menutupi tubuhnya hingga sebatas leher dengan selimut tipis yang sengaja ia bawa dari dorm. Bersenandung kecil sembari menunggu obat itu bereaksi.

IGNORED [JOOKYUN] COMPLETE  ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang