Part 2

5.3K 737 77
                                    

"NDE?! KAU BILANG CALON ISTRI??!!"

Mark hanya mengangguk dengan semangat, dengan tiba-tiba mark menggandeng tangan lucas sangat erat.

"Aku sangat senang bertemu denganmu! Aigoo wajahku memanas" Seru mark sambil memegang kedua pipinya.

"Kau gila, pergi jauh-jauh dariku!" hardik lucas sambil melepaskan pegangan mark ditangannya dan berjalan menjauh dari mark, melihat lucas yang menjauh mark mengikutinya dari belakang.

"Chagiya~ tunggu ! Aku sangat lelah aigoo" ucap mark dengan nada yang manja, mendengar hal itu lucas berhenti berjalan dan lansung berbalik melihat mark.

"Siapa yang kau panggil chagi?" tanya lucas dengan nada yang terbilang sinis.

"Tentu saja kau! Siapa lagi?" jawab mark dengan enteng.

Lucas benar-benar tidak tahan, kenapa ada orang gila seperti mark? Lucas mempercepat jalannya ia benar-benar ingin cepat sampai di apartermennya perjalanan ini membuat kepalanya pening, padahal ia baru beberapa jam sampai di desa ini tapi sudah mendapat hal-hal aneh.

'Brukk..bruk..bruk..'

Lucas seperti mendengar benda jatuh ah bukan lebih tepatnya seperti orang yang jatuh, lucas mengabaikan suara itu ia sudah sampai dimobilnya saat akan membuka pintu mobil pergerakannya terhenti saat seseorang menepuk bahunya saat menengok lucas melihat seorang lelaki paruh baya sedang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Kau meninggalkan calon istrimu tuan!" seru lelaki paruh baya itu, lucas menyengrit bingung, tidak tahan dengan lucas yang tidak merespon akhirnya lucas diseret paksa oleh lelaki paruh baya tersebut.

Yang lucas lihat adalah kerumunan orang-orang desa yang sedang mengerumuni sesuatu setelah mendekat lucas baru sadar yang mereka kerumuni adalah orang gila yang mengaku sebagai calon istrinya itu dengan mata yang merah seperti habis menangis, mark melihat lucas kembali matanya berbinar senang.

"Huee..calon suamiku kembali..dia tidak meninggalkan ku disini.."ucap mark dan mendapat respon haru dari warga desa tersebut, mendengar hal itu lucas ingin sekali menenggelamkan mark dilaut terdalam.

"Chagi~ gendong kakiku sakit sekali" ucap mark dengan nada yang terdengar menjijikan ditelinga lucas, tatapan horror lucas layangan untuk mark, hal itu tidak digubris oleh mark malah ia merentangkan kedua tangannya meminta untuk di gendong.

"CEPAT GENDONG DIA BOCAH!! CALON ISTRIMU ITU KELELAHAN" ucap seorang ibu desa dengan nada menyentak.

"KAU TULI? CALON MU ITU KAKINYA SEDANG KESAKITAN! CALON SUAMI APA KAU MEMBIARKAN PASANGANNYA MENDERITA" Sahut lagi warga desa yang lain, entah siapa lucas pun tidak tau karena banyaknya warga desa yang sedang menonton mereka.

Dengan terpaksa lucas berjongkok dihadapan mark kemudian menggendong mark bridal style dan membawanya pergi dari sana, mark pun melambaikan tangannya pada warga desa disana dengan senyuman yang cerah lalu dengan sengaja mark mengalungkan tangannya pada leher lucas.

Setelah mark dan lucas masuk kedalam mobil, lucas pun mulai menjalankan mobilnya.

"WHOAA kereta kuda ini canggih! Dia bisa berjalan tanpa seekor kuda! Daebak" ucap mark dengan antusias dia terkagum-kagum dengan kereta kuda yang ia naiki sekarang.

Lucas mengabaikan ucapan mark karena ia ingin fokus menyetir dan cepat-cepat sampai di apartemennya, tunggu lucas teringat sesuatu dimana mark akan tinggal? Seketika atensi lucas beralih menatap mark dengan pandangan 'aku-ingin-membunuhnya-sekarang' bagaimana tidak mark sekarang sedang memainkan sabuk pengaman seperti sedang menarik tungkai kuda.

Tanggan mark tidak sengaja menekan tombol otomatis jok mobil menyebabkan ia jadi terjungkal kebelakang karena jok nya menjadi turun ke belakang.

"Ahhh.. Chagi! Tolong aku! Ahhh.. Apakah ada penyihir disini?? Ahh !!" teriak mark dengan segala kehebohannya.

Lucas menyumpal telinganya dengan hadphone dan memutat musik dengan volume yang sangat keras.

-------------------
Akhirnya lucas sudah berada di Seoul dan mulai menuju ke jalan apartermen nya, setelah sampai lucas melihat mark sedang tertidur, lucas mendekatkan wajahnya pada wajah mark, ia meneliti setiap inci wajah mark, tiba-tiba mark membuka matanya, mereka berdua bertatapan agak lama sampai lucas kembali ke alam sadarnya.

"Ekhem, kita sudah sampai cepat turun"ucap lucas kemudian keluar dari mobil, lucas menunggu mark keluar tapi namja itu tak kunjung keluar lucas sudah kehilangan kesabaran kemudia ia membuka pintu mobil mark.

"Kenapa kau tidak keluar?!" tanya lucas.

"Aku tidak tau cara membuka benda ini" jawab mark dengan wajah polos.

"Oh my god! Sekarang cepatlah keluar?!" ucap lucas dengan nada yang tegas.

Saat ini lucas dan mark sedang dalam lift, namun yang lucas herankan adalah kenala mark berjongkok sambil menutup kedua telinganhmya, untung di lift ini hanya ada mereka berdua.

"apa yang sedang kau lakukan?"tanya lucas.

Mark mendongkak dan melihat kearah lucas.

"Aku tidak tau apa kesalahanku sampai-sampai ayahanda mengurungku di kotak ini, padahal aku hanya menemui calon suamiku" jawab mark dengan nada bergetar.

'Ting'

Pintu lift terbuka lucas segera menarik tangan mark menuju apartermennya, setelah memasukan kode mereka masuk.

"Kau duduklah disana aku mau membersihkan diri" ucap lucas beranjak pergi.

"Tunggu! Aku ikut, ayo kita mandi bersama" seru mark dengan wajah yang merah seperti kepiting rebus

"Bu-bukan kah seorang pasangan yang akan menikah harus melaksanakan ritual m-mandi be-bersama?" lanjut mark dengan nada terbata karena gugup.

"Ahh.. Jadi kau ingin mandi bersamaku hm?" ucap lucas sambil berjalan mendekati mark dan membuka satu persatu kancing kemejanya.

Melihat hal itu mark sedikit memundurkan tubuhnya dan menundukan kepalanya.

"Ka-kau bisa man-mandi duluan, ritual itu ti-tidak penting" seru mark.

"Kau yakin tidak mau mandi bersama?"

Mark mengangguk cepat, lucas segera pergi meninggalkan mark dengan wajah yang merah padam, sepertinya menggoda mark cukup menyenangkan.

"Apakah aku punya penyakit jantung? Debarannya kencang sekali"monolog mark sambil memeganggi dadanya.

Mark berjalan menuju ruangan disana ia melihat sebuah kotak besar, mark berdiri didepan kotak itu dan menekan tombol merah, tiba-tiba muncul gambar didalam kotak itu.

"Wahh.. Bagaimana bisa manusia masuk kedalam kotak ini? Apakah calon suami ku yang mekakukannya? Wahh dia benar-benar menakjubkan" ucap mark dengan gerakan badannya yang kekanan-kiri.

'Ting..tong'

Mark terlonjak kaget dengan suara yang berasal dari depan, suara itu tidak berhenti karena kesal  mark mendekati suara itu ternyata suara itu dari pintu, mark membukanya dan ia melihat dua orang yang menatapnya bingung begitu juga dengan mark.

"Siapa kau?"tanya salah seorang dari mereka.

Bukannya menjawab mark malah menatap kedua orang itu dengan pandangan kagum.

'Apakah mereka hewan yang dikutuk menjadi manusia? Yang satu terlihat seperti kenci dan satu lagi seperti marmut, neomu kiyowo' ucap mark dalam hati.

"Yak! Siapa kau?" tanya mereka lagi.

Mark segera tersadar kemudian membungkuk hormat dan tersenyum.

"Annyeong! Aku mark lee calon istri dari pangeran yang mempunyai tempat ini" ucap mark dengan nada ceria.

"NDE?! CALON ISTRI??!!" ucap mereka bersamaan.

Mark seperti deja vu, ia seperti pernah mendengar kata-kata dan teriakan seperti itu tapi mark lupa dimana, jadi yang ia lakukan hanya mengangguk saja sampai salah seorang dari mereka pingsan.

"Ada apa ribut-ribut di- DOYOUNG !! " Teriak lucas melihat doyoung sahabatnya pingsan.

TBC.

enjoyed the rr55? Please follow me and dont forget  RnR guys. Thankyou.






Prince In My Life || LuMark [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang