Nona di pertemuan itu

26 0 0
                                    

Setelah perpisahan yang panjang, aku memilih tenang dalam sajak sajak ringan tenggelam dalam puisi puisi riang demi luka yang mencoba mengrogoti hati.
Hingga suatu waktu, sebuah pertemuan singkat di satu tempat yang orang anggap sejarah namun bagi ku ini jalan cinta, setelah satu malam aku tenggelam dalam sajak dan puisi ringan yang riang dengan harapan pagi ini aku berharap bertemu sosok puisi ku; yang anggun cantik dan tenang.
Dengan segala luka aku coba berintuisi seperti apa nanti,
"perempuan-perempuan disini sama semua yah" aku bergumam hati.
Semua seperti pagi tak ada yang sepeti fajar, Istimewa dan mempesona. Hingga aku melihat mu senyum mu dan tatapan mu. Aku yakin kamu tokoh yang kutulis semalam; anggun, cantik dan tenang. Kamu senja ku saat semua perempuan yang kulihat adalah sore.
Kita berkenalan, kau memperkenalkan nama mu aku menyebut nama ku, hati dan otak berdebat siapkah aku jatuh cinta lagi? Atau harus menetap pada hati yang tersakiti?

Huh, namun mengingat aku adalah anak baru diantara mereka hati ini ragu otak mulai malu "siapa aku? Bisa saja dia sudah dinanti orang lain" hingga kini aku paham, biarkan cinta benar benar diam biarkan sayang lapuk dalam senyap caraku dan biarkan rindu jadi teman ku berkhayal tentang mu

Puisi Dini HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang