<1>

123 14 0
                                    

<author pov>  -

matahari mulai memancarkan cahaya yang bermanfaat bagi hampir seluruh makhluk. cahaya yang bergitu menyilaukan mata. begitulah yang dirasakan seorang gadis yang masih berbaring di king size miliknya. cahaya yang begitu terang baginya, hingga ia mengerutkan dahinya, merasa terganggu.

akhirnya ia mengalah pada cahaya matahari dan membuka matanya, hanya membuka dan melihat jam.

"anjir udah jam tujuh" gumamnya gadis itu, lalu menutup matanya lagi dan mencoba duduk dan mengumpulkan nyawanya yang sempat berserakan saat ia tidur.

gadis itu menggeser selimut yang menempel pada badannya dan meletakkan kakinya dilantai. ia diam sejenak, hingga ia berdiri dan pergi kekamar mandi

<skip>

gadis yang bernama jennie itu keluar dari kamarnya yang berada dilantai atas dan turun menuju meja makan. ia heran kenapa hanya pembantunya yang ada disitu. bukan, ia bukan mencari orang tuanya dan ia juga tidak mengharapkannya. ia hanya mencari adiknya.

"bi yugyeom mana?"

"eh non jennie. tadi tuan yugyeom dah berangkat."

"dia dah mandi emang?"

"ya udah dong non. masa iya tuan yugyeom pergi gak mandi"

"kok cepet biasanya masih molor tu bocah"

sekolah jennie dan yugyeom memang masuk pukul delapan pagi, makanya ia tetep santai walaupun jam udah nunjukin pukul tujuh lewat lima belas

"saya gak tau atuh non. tapi tadi tuan yugyeom bawa motor, bukan mobil"

"hah?yhughem bhawa mhotohr" kaget jennie sambil mengunyah makanan

"ditelen dulu non"

"yugyeom bawa motor?"

"iya non"

"emang dasar tuh bocah. awas aja kalo nanti pulang larut. gue jual tuh motor"

"nanti aja marahnya non. bagusan non berangkat sekolah. kalo telat nanti bibi ketawain loh"

"ketawain aja bi. paling gak di gaji bulan ini" ucap jennie sambil senyum.

"becanda doang bibi mah"

"serah. gue mau pergi dulu bye~"

<skip>

jennie masuk kekelasnya dan langsung duduk dibangkunya.

"dah nyampe lu?" tanya rose padanya

"lu liat gue udah atau belom" jawab jennie.

"dih selo nyet"

"gue udah selo njir. emang lu liat gue kek gimana kalo gak kek gini"

"bener juga"

"dih bego"

"bego an mana dari lu yang kimia cuma dapet 64 doang"

"gosah sangkut pautin"

"baru juga dapet 85 lu." sambung irene

"seengaknya gue itu lulus gak remedi" (rose)

"iya gue tau gue bego. jadi gosah banyak bacot oke?" (jennie)

"ciyaa ngaku" (rose)

"gue heran deh. kok bisa sih lo temenan sama gue" (irene)

"tau nih" (jennie)

teett.. teett

"jam pertama apaan?" (rose)

"gak tau" (jennie)

Because I love -KTH-KJN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang