<2>

92 11 0
                                    

<author pov>

Teeng....

Bell yang ditunggu semua murid akhirnya berbunyi. Secara bersamaan juga semua guru mengakhiri pembelajaran. Saat guru keluar, hampir semua murid berdiri untuk ikut keluar kelas. Tak terkecuali dengan jennie kim, yang sudah melangkah beberapa langkah.

"Jen tunggu napa"ucap rose.

"Gak ada faedahnya gue nunggu lu"

"Kalo lo jalan sendiri,lo nampak banget yang jomblo"

"Cepet kalo lo mau gue tunggu"

"Ren cepetan" ucap rose sambil mengibaskan tangannya, memerintahkan agar irene datang ke arahnya. Tak lama irene datang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Ren" panggil rose ke irene.

"Hm..." (irene)

"Temenin gue shopping yok"(rose)

"Sumpah lu tuh ya, padahal gue inget lo baru belanja kemarin" (jennie)

"Serah gue dong. Lagian gue cuma mau beli cat rambut doang kok"(rose)

"Gue males" (irene)

"Mampus irene gak mau" (jennie)

"Yaudah sih gue sendiri"(rose)

"Nampak banget lo itu jomblo" (jennie)

"Dih dendam"(rose)

"Bodo amat" ucap jennie sambil masuk ke mobilnya.

Skip

"Jennie coming!" Teriak jennie begitu masuk rumah

"Non udah datang"

"Bi gue baru ngomong ' gue dateng' loh"

"Basa basi atuh non"

"Basi bi" ucap jennie sambil pergi kekamarnya.

Begitu nyampe dikamarnya yang ada dilantai dua, jennie langsung meletakkan tasnya di tempat biasa. Lalu lergi ke ruang ganti bajunya.

Selesai ganti baju jennie turun lagi dan menyalakan televisi. Saat aedang menonton ada yang datang, yang bisa dipastikan bahwa itu yugyeom. Saat yugyeom lewat ruang keluarga.

"Gue kira lo pulang larut lagi" ucap jennie kepada yugyeom yang sedang berjalan, mendengar itu yugyeom langsung berenti berjalan dan melihat kearah kakaknya.

"Kalo gue lulang larut yang ada lo itu ngejual atau ke rusak motor gue"

"Untung sadar diri. Sebenarnya gue uda: niat ngejual motorlu, tapi lo sadar diri"

"Ampe lu jual gue bakar album bias lo"

"Gue bakar pacar pacar lo sampe lo ngebakar album bias gue"

"Dih gila lo ya, gue cuma ngebakar album lo. Lo malah ancam bakar orang"

"Trus gue peduli gitu"

Yugyeom hanya diam dan mulai menaiki tangga, tapi yugyeom berenti saat sudah berada di depan pintu kamarnya.

"Debat sama kak taehyung aja kalah, sok sok bakar orang lo!" Ucap yugyeom setengah teriak

"Bangsat lo emang!" Ucap jennie tapi karna yugyeom udah masuk kamar jadi tidak ditanggapi oleh yugyeom.

Dan tanpa di sadari ada yang berenti di depan rumah mereka,karna mendengar namanya di ucapkan. Ya, itu taehyung.

<taehyung pov>

anjir apaan nama gue di sebutin. ini juga rumah siapa gue kagak tau? tapi kok suara jennie ya? eh, gak mungkin gue tau suara tuh orang. sabodo ah.

<author pov>

taehyung melanjutkan perjalanannya menuju rumah yang ia sebut neraka.

sampai di rumah taehyung langsung memasukkan motor yang ia pakai ke garasi, lalu ia masuk kedalam rumah. saat masuk taehyung langsung melihat seorang pria yang tidak terlalu tua, sekitar tiga sampai empat puluh tahunan, sedang duduk di sofa dengan koran yang selalu ada ditangannya.

"kau pulang"

"tentu, ini rumahku" jawab taehyung dengan datar.

"cepatlah keluar dari rumah ini" perintah ayah taehyung sambil terus menatap ke koran yang ada ditangannya.

"kenapa aku harus keluar? aku menyukai rumahku ini"taehyung langsung melihat sekeliling sambil senyum penuh makna.

"aku akan memberimu rumah lebih bagus dari ini, juga apapun yang kau mau" ucap ayah taehyung sambil melipat korannya.

"apapun?"

"ya"

"aku ingin tinggal disini"

"apa susahnya kau hanya perlu keluar dari rumah ini dan aku akan memberimu kekayaan!"

"aku tidak akan pernah pergi"

"cih dasar anak haram"

"atas nafsumu" ucap taehyung mulai marah

"semua orang punya nafsu"

"memang, tapi seharusnya kau bertanggung jawab. atau kau hanya bisa menyembunyikan? eh keceplosan" ucap taehyung dengan sengaja.

'plak'

"diam dan pergi saja dari rumah ini. kalau kau tidak mau selalu babak belur"

"aku tidak akan pergi dari sini"

"kenapa?"

"karna aku anakmu dengan jalang itu"

'plak'

"dia ibumu, berenti memanggilnya jalang"

"kau sudah mengakuiku anak?"

"terserah kau saja. bila kau ingin pergi, kau hanya perlu menuliskan berapa yang kau butuhkan, tidak perlu berterima kasih" ucap ayah taehyung sambil berjalan meninggalkan taehyung yang sudah menatap ayahnya dengan tatapan yang sangat tajam.

setelah ayahnya pergi, barulah taehyung berjalan menuju kamarnya yang gelap. ttaehyung langsung melempar dirinya kekasur tanpa melepas seragam yang ia kenapakan.

tiba tiba terlintas dikepalanya seorang perempuan yang selalu berdebat dengannya. kadang ialah yang memulainya, terkadang juga perempuan itulah yang memulainya. ya... dia adalah jennie kim.

"kenapa gue musuhan sama jennie?" tanya taehyung pelan hingga hanya ia mendengarnya. sebenarnya saat pertama kali taehyung pindah ke SMK 48 ia selalu menggoda jennie, tapi karna ketidak sengajaan jennie yang membuat taehyung sangat marah, membuat mereka bermusuhan seperti sekarang. taehyung selalu berpikir negatif tentang jennie, padahal banyak hal positif yang taehyung lihat dari jennie, taehyung tetap tidak peduli dan terus menganggap jennie buruk

"cuma karna kalung ini" ucap taehyung lagi sambil mengusap kalung itu dan memandangi foto yang didalamnya. tanpa taehyung sadari terlukis senyuman di wajahnya dan disusul air mata yang jatuh ke bantalnya.

Because I love -KTH-KJN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang