The Winter Is Come

11 0 0
                                    

Di salah satu teras penduduk...

Kedai kecil yang menjual beberapa macam barang keperluan musim salju...

Sebelum badai salju turun, terjadi sebuah percakapan kecil antara ayah dengan anaknya, sebuah percakapan sederhana sebelum semuanya terjadi, sebelum badai salju memenuhi panggilannya...

¯¯¯¯¯

"ayah!!, apakah? Kau dapat membawakanku bunga Lily, sepulang dari ibu kota? aku ingin menaruhnya di vas, dan mungkin kita dapat menjualnya untuk membantumu"

"sudahlah lucy masuklah ke dalam kamar mu dan tidur, ini sudah larut malam" ujar pemuda yang sedari tadi membantu 'ayah mereka' untuk berbenah

"kenapa kau selalu melarangku meminta sesuatu pada ayah Lucid huh!!" ujar anak perempuan itu, lalu masuk ke dalam rumahnya dan ke salah satu bilik yang merupakan kamar tidurnya.

"jangan terlalu kasar pada adikmu Lucid, walau ia sedikit berbeda dari kita" tegur ayah

"Baik ayah, maaf aku terbawa emosi saat mengingat kejadian 'itu' maaf..."

"tidak ada yang bisa di salah kan nak, sudahlah ayah pergi berdagang dulu jagalah adikmu ya.., dan jadilah bijaksana, dengan mengesampingkan egomu"

"*mengagguk. Baik ayah"

Dan sesosok 'ayah' pun pergi dengan meninggalkan jejak kuda di salju, pada malam yang cerah ini.

Sementara itu sang gadis kecil, berada di kamarnya menatap ke jendela tepatnya kearah bulan yang bersinar redup, seperti sedih pada sesuatu yang tidak diketahui olehnya. Gadis berambut putih yang tidak di terima oleh sebagian masyarakat karena dianggap sebagai keturunan bertuah yang terkutuk dan lainya.

Sebenarnya ia adalah keturunan penyihir yang dulunya terkenal di daerahnya dan juga bukan merupakan saudari kandung Lucid. Ibunya adalah keturunan murni The Great White Witch yang sudah lama punah dan ayahnya adalah Black Green Witch, pencampuran DNA tak biasa menjadikannya buronan sejak masih dalam kandungan, kedua orang tuanya meninggal, karena di bakar hidup-hidup saat mencoba untuk melindungi dan menembunyikannya. Tak lama setelah itu Ia di temukan oleh ibunya Lucid Evaleen, dan Evaleen pun terkena imbasnya ia dibunuh karena dianggap telah kut campur dalam urusan para penyihir.

"Lucy?!!"

Seketika lamunannya buyar karena suara kakaknya yang sedang mencari dirinya.

"ada apa kak?"

"eumm... e-maafkan kesalahanku tadi yah" ujarnya sambil duduk di pinggir tempat tidur adiknya.

WUZZZZZ

Angin berhembus mengoyangkan para tirai putih tipis dengan anggun sebagai pertanda bahwa badai salju akan datang.

"turun badai saat perayaan festiva? sungguh aneh..." gumam Lucid

"apakah ini ada hubungannya dengan putri yang hilang itu?" tanya Lucy

"sudahlah paling Cuma badai biasa, tapi Tolong maafkan kesalahanku tadi yh pliss..." melas Lucid

"lupakan, sebagai gantinya tolong ceritakan kisah terlarang itu sekali lagi kumohon" minta Lucy memelas, ia sudah bersiap mendengarkan dongeng kakaknya dengan naik ke pangkuan Lucid.

"baiklah, pada zaman dahulu kala ada seorang putri yang sangat cantik, kecantikannya tiada duanya di negeri itu, ia mempunyai 2 kakak laki-laki yang sangat tampan dan kuat tetapi sayang sekali sang raja, ayah mereka dibunuh oleh orang misterius yang membangkitkan kemarahan mereka ber-3"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE DESTINY OF THE MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang