The Light Of Hope

14 2 0
                                    


Kerajaan Perkasa Embrica...

DUARR- PHSIUUU- DUARR!!!

Suara letusan kembang api yang memenuhi langit malam ibu kota Embrica, Barsoom dengan bahagianya menyambut datangnya esok hari sebagai festival bunga lily, yang berarti bunga lily di seluruh negeri akan mekar bersamaan. Para rakyat seluruh kerajaan lain juga merayakan hal ini karena bunga lily merupakan bunga yang sangat langka dan sari bunganya dapat menyembuhkan segala penyakit apapun itu, maka dari itu rakyat bersuka cita merayakannya.

Di istana Emas Embrica...

Seorang pria tampan yang memakai jubah elok nan sempurna yang membalut tubuhnya sedang menikmati pemandangan kembang api dari jendela kamarnya dengan anggun dan gagahnya, karisma yang dipancarkan tiada duanya. Tetapi wajahnya sedang menunjukkan kekhawatiran yang takdapat di tutupi, tampaknya sang raja sedang berpikir keras.

"Rajaku, apa yang sedang kau pikir kan?"

"..."

"Yang Mulia?"

"..."

Yang mulia masih terlalu hanyut dalam lamunannya untuk dapat menjawab panggilan dari permaisurinya.

"suamiku?!" ujar permaisuri menepuk lembut pundak Yang Mulia Raja Gerald

"huh?! Iya ada apa permaisuri Cordelia ?" ujar Gerald gelagapan.

"ada apa? Kenapa kau tidak menjawab pangilanku tadi?" tanya permaisuri dengan cemberut+ngambek.

"jika kau ngambek begitu kau semakin cantik permaisuriku" ujar raja sambil mencubit kedua pipi Cordelia dengan nakal.

Permaisuri Cordelia Keisya Wertez yang baru 4 bulan yang lalu menjadi Yang Mulia Ratu kerajaan Perkasa Ebrima. Ratu sendiri berasal dari kerajaan Corsiva dan lahir sebagai putri kedua setelah pangeran Vedeersond Rezel Smyth yang berasal dari keluarga Smyth Wederrsond wilayah seberang Samudera Nedeerland. Sekarang pangeran Vedeersond telah menduduki tahta raja menggantikan Yang Mulia Raja Agung Bram T. Wederrsond Smyth.

"HMhh apa kau berpikir untuk berperang lagi?" ujar permaisuri polos yang bahkan tidak tahu bahwa suaminya adalah seseorang yang pernah 'membunuh' adik-adiknya sendiri.

"tentu saja tidak, hanya saja perasaanku tidak enak pada malam ini entah mengapa?"

"Sungguh kah?, perasaan apa itu?"

"Perasaan ini terasa familiar tapi aku lupa apa itu?"

"Hmhh sudah lah,mungkin kau kelelahan rajaku, kemarilah dan istirahatlah biar aku yang melayanimu" ujar permaisuri menarik tangan Gerald kearah tempat tidur mereka dan melepaskan jubah yang dipakai sang raja.

"aku merasakan hawa nakal mu permaisuri..." ujar raja gerald

"kau saja yang berpikiran lain pangeran_-, kau saja yang bermaksud-" perkataan cordelia terpotong karena dalam sekejab Gerald mencium bibirnya yang merah itu.

"bermaksud seperti apa? Apakah seperti tadi" ucap Gerald setelah melepaskan ciuman nya tadi dari bibir Cordelia.

"yang mulia jangan pernah mencoba memotong pembicaraan ku dengan tidak sopan begitu!"protes cordelia malu, "kau telah bertindak tidak sopan yang mulia" jemarinya berusaha menjauhkan wajah Gerald dari depan wajahnya, Karena ingin menutupi pipinya yang bersemu merah setelah ciuman tadi.

THE DESTINY OF THE MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang