TLV // Third

964 159 25
                                    

June, 5th

21:06 PM

“Hey, Viona.” Kali ini suara Harry terdengar lebih senang dari rekaman Video sebelumnya. Ia sedang duduk di atas tempat tidurnya, masih di ruangan yang sama. Yang membedakannya hanyalah selang kecil di bawah hidung lelaki itu telah lepas, dan sekarang ia tampak nyaman ketika bernafas.

“Sudah berapa hari aku tidak membuat Video ini? Satu minggu, mungkin?” Harry berpikir-pikir.

Tersenyum dengan manis, Harry menaikkan satu alisnya ketika bertanya, “Kau tahu, kemarin Niall memberitahuku jika kau masih menyelesaikan kuliahmu di Australia. Kapan kau ke Inggris?”

“Aku ingin minta maaf jika selalu membuatmu kesal ketika bersamaku.” Harry menggaruk-garuk kepalanya, mendadak ingat tentang awal mula pertemuannya dengan Viona.

Flashback

“Hei, keriting!”

“Siapa yang kau panggil keriting?!”

“Kau! Harusnya kau mengalah, bodoh! Aku duluan yang melihat buku ini!”

“Tapi aku duluan yang mengambilnya, pendek.”

“APA?! PENDEK?!”

“Diamlah dasar cerewet!”

“Kau bilang aku cerewet?!”

“Ya. Is that problem, love?”

“TENTU SAJA, DASAR KERITING IDIOT!!!”

“AARGGHH!! RAMBUTKUU!! SAKIIITT!!”

“KU KUTUK KAU JADI BATU BATAAA!! KERITING MENYEBALKAANN!”

“LEPAS— AARGH!”

Dan, kedua manusia yang sedang bertengkar dengan sang gadis menjambaki rambut sang lelaki. Peperangan mereka terhenti ketika mendengar petugas perpustakaan berteriak dengan wajah sangar,

“HEH! KALIAN SEDANG APA?! KELUAR!”

 

Flashback off

 

Harry menggelengkan kepalanya sembari terkekeh, ia ingat saat pertama kali bertemu dengan Viona. Pertemuan mereka sama sekali jauh dari kata romantis. Bahkan selama mereka menghabiskan waktu di High School, mereka selalu meledek satu sama lain sepanjang hari.

Dan entah mengapa Harry bisa menyimpan rasa suka pada gadis itu. Tapi sayangnya, Viona tak menyadarinya. Jika saja Harry bisa bertemu Viona sebelum ia koma enam bulan lalu, tentu ia bisa mengutarakan perasaannya. Tapi kali ini bahkan waktu tidak berpihak padanya.

Menit-menit di Video itu masih berjalan dengan Harry yang memandangi lensa kamera dengan tatapan kosong.

Menghembuskan nafas dengan lelah, Harry turun dari tempat tidurnya dan susah payah berjalan dengan terpincang-pincang mendekat ke kamera.

“Kau tahu apa yang kurasakan selama ini?” Harry menahan nafasnya sesaat. “I feel so alone without you.”

***

HAHAHAH! BTW AKU DEDIKASIIN CHAPTER INI BUAT @catwink aka Inem aka Mrs. Horan <3 Dialah yang rasanya membuatku mabuk kepayang dengan pesona Hily :’’’3 Lope lope untukmu, nem wkwk xD

EH UDAH PADA TAU KAN SIAPA VIONA? Dia dulu temen satu sekolahnya si Harry, Louis, sama Niall :’’) Dan maaf kalo chapter ini rada koplak atau absurd hihih ;D

Salam,

Ranti kyudz kaya marmudz

The Last VideoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang