Kisses

25 0 0
                                    

Luke kembali sibuk bekerja, dia tidak bisa lagi menjemputku pulang. Aku tidak punya supir yang siap sedia mengantar dan menjemputku karena kupikir itu akan merepotkan. Padahal Daddy sering mengusulkan agar aku punya supir pribadi, sekali lagi aku menolak karena terlalu merepotkan.

Seperti biasa aku mampir ke apartemen Jen. Sebelumnya ia menelponku menanyakan apa aku sudah pulang dari kampus atau belum. Yah, dia memang sering menelponku di jam-jam pulang kampus. Dia sahabat yang perhatian.

"Jen..." aku menekan passcode apartemen Jen. Lalu mendapati Jen sedang bekerja, mengedit hasil jepretannya di laptop.

"Hai Ann.." Sapanya tanpa menoleh karna terlalu serius mengedit.

Aku berjalan mendekatinya, apartemen Jen memang tidak besar. Apartemen ini apartemen studio jadi hanya ada satu ruangan besar tanpa ada sekat apapun.

 Apartemen ini apartemen studio jadi hanya ada satu ruangan besar tanpa ada sekat apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sudah makan?" Tanyaku, kini duduk di sampingnya.

"Belum, kau sudah makan?" Tanyanya padaku.

"Terlalu sibuk mengerjakan tugas, ayo kita makan diluar" ajakku tapi dia langsung berkata tidak.

"Pesan saja, kita makan disini... hari ini deadlineku, tidak ada waktu lagi untuk bersantai" aku cemberut mendengar penuturan Jen.

Bila sedang sibuk Jen terkesan dingin.

Aku berinisiatif memesan makanan menggunakan handpone Jen yang berada di atas kasur. Aku berdiri dari sofa dan berjalan ke kasur, lalu meraih ponsel Jen. Menggeser locknya dan mendapati foto wallpaper yang ternyata adalah fotoku saat perayaan ulang tahun ke 20 tahunku.

Saat itu Jen memang ku bayar untuk mendokumentasikan acara ulang tahunku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat itu Jen memang ku bayar untuk mendokumentasikan acara ulang tahunku.

Aneh, kenapa Jen memasang fotoku?.

"Jen...siapa gadis yang kau jadikan wallpaper di handponemu?" Tanyaku, Jen langsung menoleh ke arahku.

"Kau" jawabnya cepat.

Aku mengangguk dan langsung menelpon restoran cina, jujur aku merasa aneh karena Jen memasang fotoku untuk wallpaper di ponselnya tapi sebisa mungkin aku berpura-pura bersikap santai.

Tell MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang