P R O L O G

23.4K 1.2K 32
                                    

Aku hidupkan cerita hatiku pada berlembar-lembar puisi. Aku tidak percaya bahwa lidah memiliki kemampuan membahasakan perasaan. Namun pada akhirnya, aku hanya menemukan diriku yang mencintai seseorang dalam bahasa yang mungkin tidak akan pernah dia pahami. Karena kepadanya, rahasia hati ini merupakan frasa-frasa yang berkias sedemikian rupa. Frasa dan rasa bergabung menjadi jutaan klausa yang masih saja tidak mampu bersuara.

Apabila hatiku ini adalah langit malam, maka dia adalah bintang yang akan selalu bersinar terang. Walaupun terkadang, kesadaranku menyandarkan awan-awan kelam untuk meredupkan terang sinarnya. Kubangun berbuah-buah puisi untuk menyentuh cahayanya. Namun, penantian tanpa tanda bersambut semakin melemahkan detak-detak jantung kata. Menyesatkan puisiku sebelum sampai pada sebuah tujuan yaitu terbaca olehnya. Aku kehilangan jejak-jejak rasa yang pada awalnya kupercaya mampu mengakhiri penantianku. Ketakutanku dalam menjadi seorang tokoh pada kisah cinta dengan satu buah hati melumpuhkan satu per satu kaki puisiku. Perlahan, aku, hatiku, dan seluruh puisiku runtuh sebelum mampu menyentuhnya.

Pada akhir kisahku, aku hanya bisa mencoba untuk memahami segala jejak-jejak cerita yang belum terhapus seutuhnya. Terkadang, walaupun cinta adalah sebuah kisah perjalanan yang semakin meneguhkan alasan untuk bertahan demi keabadian, ada suatu waktu ketika masa lampau hanya menyisakan degup hati yang berhati-hati untuk kembali terjatuh pada hati yang lain. Sehingga, cinta dipahami sebagai sebuah kesementaraan yang melelahkan penantian. Terkadang, walaupun cinta yang indah adalah cinta dengan dua buah hati di dalam kisahnya, ada suatu waktu ketika cinta hanya menjadi sesuatu yang cukup satu hati merasakannya. Mungkin tidak akan menjadi indah, tetapi hati yang terabaikan adalah sebuah pembelajaran untuk memahami ketulusan yang sebenarnya.

Untukmu, seseorang yang kucinta dalam kata, aku bahagia pernah mencintaimu dengan caraku; menuliskanmu.

Untukmu, seseorang yang pernah kucinta dalam kata, semoga aku terbaca olehmu.

-S-
Pada suatu hari ketika aku harus berhenti menanti.

Satu Dasawarsa [Segera Terbit di CABACA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang