Prolog
.
.
.
.
.
.
Daniel sedang duduk lemas di bangku taman.
Tidak tahu dia kenapa, coba tanyakan saja langsung ke orangnya.
"Kenapa dah lu, Niel? Belum makan dari pagi?" tanya Seungwoo kepo.
"Biasalah itu, belum ketemu degemnya." alih-alih Daniel menjawab, Jihoon pun mewakili pria itu.
"Si Woojin, ya?" tebak Seungwoo.
Jihoon hanya mengangguk-angguk karena tebakan Seungwoo benar. Mengetahui tebakannya tepat sasaran, ia pun langsung duduk di dekat Daniel sambil menepuk-nepuk punggung Daniel cukup kencang.
"Cuma perkara gituan doang, lemes, lu? Lu jalan lah kemana gitu biar nemu Woojin, kalo diem disini mulu ya mana ketemu itu cemceman lu." celoteh Seungwoo pada Daniel, sayangnya tidak begitu digubris oleh pihak yang dicelotehi.
Seonho yang datang bersama Guanlin sambil menikmati bakso pentolnya langsung menyahut tanpa lagi menanyakan perkara, seperti biasa anak ayam satu ini mulutnya memang tidak ada remnya.
"Kalo Woojin tadi Seonho ada lihat, kok. Lagi jajan bakso dipinggir jalan."
Mendengar laporan Seonho, Daniel langsung bangkit dari duduknya dan segera berlari menuju mamang bakso yang dimaksud Seonho tanpa babibu lagi. Padahal informasi yang diberikan Seonho itu belum juga tentu benar.
Apalagi... di lingkungan ini ada dua yang namanya Woojin, eh, sebenarnya sih ada banyak yang ada unsur Woojin di dalam namanya. Makanya Seungwoo agak khawatir melihat Daniel yang langsung tancap gas tadi.
"Seonho, emang lu beneran liat Woojin tadi pas jajan?" tanya Seungwoo memastikan.
Pihak yang ditanyain mengangguk mantap, "Iya, Seonho liat, kok. Ya, kan, Kak Guanlin?"
"Iya, kita ketemu si Woojin, kok, tadi." Guanlin menyahut.
Seungwoo masih curiga, pasalnya seingat Seungwoo anak SMP belum istirahat jam segini.
"Woojin degemnya Daniel?" tanya Seungwoo lagi.
Seonho menggeleng, "Woojin gingsul, kok."
Guanlin nyengir, Jihoon ketawa hampir jungkir balik, Seungwoo hanya bisa menepuk dahinya frustasi. Ingin rasanya Seungwoo mengocok senar gitar dan bernyanyi, "Dan terjadi lagi.."
Kalau sudah begini tinggal menunggu saja.
"SIALAN! GUE KAN NYARINYA WOOJIN YANG IMUT KENAPA MALAH LU YANG ADA DI SINI!?"
Tuh, kan.
Seungwoo sudah menduga kalau kejadiannya akan begini.
"Ya, mana Seonho tahu kan kalau yang dicariin Kak Daniel itu Dek Lee Woojin dan bukannya Park Woojin, hehe."
Iya, deh, Seonho. Kamu tidak salah, kok.
Daniel yang salah, kok, Ho.
-v-
A/N : Halo, Haru kembali lagi~
Iya, Haru tau kok work yang sebelah juga belum kelar, gak seharusnya bikin baru lagi. But, khusus work kali ini tuh request spesial dari mochi.bantet. Awalnya Haru cuma mau jadiin oneshot aja, tapi kebablasan dibikin series. Ya, sudahlah, ya. Hoho. Selamat menikmati uwu
YOU ARE READING
Lee Woojin
Fanfiction[Kang Daniel / Lee Woojin] Cuma keseharian Daniel,mahasiswa tahun ketiga, yang berusaha menggaet Woojin, adik kelasnya yang masih duduk di bangku SMP tahun ketiga juga, tetapi, susahnya minta ampun karena ada terlalu banyak Woojin di sekitarnya. Jad...