Part 1 : Dedek Gemes
.
.
.
.
.
Di pinggiran kota, yang tidak perlu diketahui nama kotanya apa, berdirilah sebuah komplek sekolah yang didirikan oleh yayasan CJE&M. Di dalam komplek itu, semua gedung sekolah berbagai jenjang dibangun dengan megah. Mulai dari preschool, taman kanak-kanak, sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas, bahkan universitas.
Semua sekolah itu bernaung di bawah nama yang sama yaitu sekolah 101 dan kampus 101.
Berdiri sejak puluhan tahun lalu, sekolah-sekolah itu sudah banyak meluluskan orang yang berguna bagi peradaban.
Kebanyakan anak yang memulai pendidikannya di preschool 101 akan terus bersekolah di sana bahkan hingga kuliah nanti. Lebih dari 70% mahasiswa yang ada di Universitas 101 adalah alumni paudnya 101. Sisanya memulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, ada juga yang dari sekolah menengah atasnya.
Salah satu contoh siswa yang sangat betah bersekolah di sana sejak masih ngompol dulu adalah Kang Daniel dan gengnya. Mereka semua sudah bersama sejak masih pakai popok di preschool hingga kini berhasil masuk Universitas 101 walaupun jurusan mereka tidak semuanya sama.
Alasan kenapa Daniel sangat betah bersekolah di sana adalah karena makanan kantinnya yang luar biasa lezat, tetapi ramah terhadap isi kantong. Sudah, cuma itu saja kok alasannya. Sama sekali bukan alasan mulia seperti ia mencintai sekolahnya atau semacamnya.
Tidak adalah alasan menggelikan seperti itu.
Makanya hari ini pun Daniel bukannya langsung masuk kelas walau dosen yang mengajar sudah memulai kelas, ia malah pergi ke kantin sekolah. Iya, kantin sekolah, bukan kantin kampus karena katanya Daniel ingin mencoba sesuatu yang baru.
Tadinya dia mengajak Seungwoo, partner in crimenya Daniel menyusup ke kantin SMP 101. Tetapi, ditolak Seungwoo karena disana Seungwoo punya banyak penggemar.
"Makan kagak, dirusuhin mereka iya gue ntar." begitu alasan Seungwoo saat diajak oleh Daniel.
Karena rekannya menolak ajakannya, jadilah Daniel pergi sendiri.
Kantin SMP 101 jaraknya tidak terlalu jauh, kok, juga kantinnya jadi satu dengan kantin SMA 101. Jadi, Daniel hanya perlu menyebrangi jalan memasuki kawasan SMA 101 dan berjalan mengikuti jalan setapak menuju kantin.
Sepi.
Tentu saja.
Sekarang jam menunjukkan pukul delapan pagi, anak SMP dan SMA jelas masih belajar dengan giat di kelas masing-masing. Daniel aja ini yang badung bolos kelas padahal bukan setiap hari dia ada kelas pagi seperti ini.
Karena kantin yang begitu lenggang, Daniel pun jadi lebih leluasa memilih makanan yang ia inginkan. Para penjaga kantin sudah sangat terbiasa menyaksikan kemunculan mahasiswa itu di kantin mereka di jam-jam yang agak tidak lazim seperti ini. Jadi mereka biasa saja. Sama sekali tidak ada niatan untuk melapor ke guru atau dosen di kampusnya sana. Malah banyak yang senang karena dengan datangnya Daniel berarti mereka bisa cuci mata melihat wajah Daniel yang tampan itu.
Iya, kalau Seungwoo populernya dikalangan siswi SMP dan SMA, Daniel populernya dikalangan ibu kantin.
Antimainstream memang anaknya.
"Nak Daniel mau makan apa hari ini? Karaagenya baru matang, nih, mau?" tawar salah seorang penjaga kantin.
"Wih, boleh, tuh. Masih anget, kan?" tanya Daniel bersemangat.
YOU ARE READING
Lee Woojin
Fanfiction[Kang Daniel / Lee Woojin] Cuma keseharian Daniel,mahasiswa tahun ketiga, yang berusaha menggaet Woojin, adik kelasnya yang masih duduk di bangku SMP tahun ketiga juga, tetapi, susahnya minta ampun karena ada terlalu banyak Woojin di sekitarnya. Jad...