Jogging 2

10 1 0
                                    

Dalam perjalanan hari ini sangat menyenangkan. Tidak menyangka mencari sebuah kebahagiaan itu sangatlah mudah. Melupakan seseorang itu tidak sesulit yang kita bayangkan. Hanya saja mengapa kebanyakan dari mereka melupakan itu sangatlah sulit dikarenakan mereka masih belum siap untuk melepaskan semua kenangan indah bersamanya dan merelakan dia yang telah pergi dari kehidupan kita.

Ya... bersama mereka kini aku kembali tersenyum meski itu hanyalah sementara. Tapi setidaknya aku bisa melupakannya untuk sebentar. Aku percaya suatu saat hati ini sudah terlatih tanpa dia dan terbiasa dengan kesendirian. Lagi pula jika dipikir - pikir, air mata yang mengalir untuk menangisi dia yang telah pergi hanya akan terbuang dengan sia - sia saja. Percuma seharian bahkan setiap kali aku menangisinya, dia malah bersenang - senang dan gembira. Kenapa hal itu baru aku sadari, kenapa kok tidak dari awalnya agar air mata ini tidak terbuang dengan sia - sia.

" mulai detik ini, saatnya hati untuk melupakannya ", Batin Rensya.

Dari simpangan pertigaan kami bertemu dengan segerombolan anak Remas laki - laki. Kami pun berjalan bersamaan. Kumpulan Remas perempuan berjalan paling depan dulu, sedangkan yang laki - lakinya ada di bagian belakang. Hari ini kami jogging untuk kedua kalinya. Namun ini berbeda dari sebelumnya. Kalau jogging yang pertama hanya perempuannya saja, tapi untuk kedua kalinya kami akan jogging bersama anggota Remas laki - lakinya juga.

10 menit kemudian...
Kami telah sampai di Jembatan Silver ( Jever ).

" Dik Rensya ", Teriakan dari Sharkan.

Aku menoleh ke arah belakang. Tatapan mata tertuju dengan Sharkan yang memanggil namaku dari jarak jauh. Aku hanya diam di tempat melihat Sharkan yang mulai berjalan menghampiriku.

" Iya ada apa Kak ", jawabanku saat dia telah ada di hadapanku.

" Raketnya mana ", tanya Sharkan.

" Oh... Raket ini kak", Sambil menyerahkannya kepada Sharkan.

Setelah itu aku dan Sharkan berjalan bersama. Sedangkan yang lainnya berada di depan kami. Teman - teman tidak ada yang menyadari sama sekali akan kita berdua yang berada di belakang.

" loh Rensyanya mana ", tanya Ambar sambil matanya mencari - cari keberadaan Rensya.

Di ikuti dengan teman - teman yang lainnya. Salah satu dari mereka melihat kebelakang disana ia menemukan Rensya Dan Sharkan berjalan berduaan namun tetap menjaga jarak.

" itu kan Rensya ", jawab Sofia.

Dengan kompak mereka menoleh ke belakang.

" Eh... cie... cie... kak Sharkan dan Rensya ", goda mereka bersamaan.

Hal itu membuat Sharkan dan Rensya yang awalnya saling berbincang jadi salah tingkah. Rensya pun berpisah dan milih bergabung dengan teman - temannya. Sampai di tengah - tengah Jever kami beristirahat. Seperti biasanya Sheptilia main loncat tali, aku dan Febri minjam raket kak Sharkan untuk main bulu tangkis. Sedangkan yang lainnya selfi - selfi. Disisi lain teman - teman yang laki - laki biasa lagi cari gebetan baru.

2 jam telah berlalu kami pun memutuskan untuk kembali pulang ke rumahnya masing - masing.

The feeling of heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang