Provektor Gradien

Chapter 01 : Whatta Classmates

Focus Utama : Shavia Allenster ( Whatta Classmates )

'Minta Maaf aja susah?'

-o0o-

Fy, ini pas Awal-awal masuk tapi nggk terlalu awal

Sebelum nama Gradien tercipta ya ;)

-o0o-

Tahun ajaran baru, kelas baru, teman baru, rahasia baru, gossip baru dan yang terpenting...

Gebetan baru, setuju?

Oke Bercanda.

.

.

.

Apa yang diharapkan semua Freshman ketika tahun ajaran baru di sekolah baru? Terlebih di sekolah rujukan yang eksistensinya sudah sangat di kenal? Tentunya, classmates pintar dengan lelucon sarkas yang tidak murahan.

Terdengar menyenangkan.

Tapi sepertinya hal itu harus Shavia telan bulat begitu menyadari bagaimana karakter asli teman-teman sekelasnya.

Brisik, brutal, dan receh...

Apa kelas ini benar-benar kelas MIA 1?

Oh, tidak heran para guru selalu protes tentang kualitas siswa yang turun setiap tahunnya. Kelas MIA-nya saja begini. Apa lagi yang lain?

Lihat saja sekarang, jelas ada guru sedang berbicara di depan sana, tapi sebagian dari mereka sudah kehilangan ruh-nya. Tertidur secara terang-terangan. Bahkan yang dianggap terpintar di kelas tengah menonton anime -meskipun tanpa suara, tapi tetap saja.

Bahkan si murid berbakti seperti Azlie Nian dan Adinda sedang menahan diri untuk tidak tidur, sial untuk mereka karena duduk di depan.

Sementara Shavia yang sudah tidur dari jam pelajaran pertama dan sepenuhnya kehilangan rasa kantuk memilih untuk mengamati ekspresi kelelahan dan masa bodoh dari teman-temannya.

Hilaruna Reevenda yang melakukan lipsing dengan pandangan kosong serta tangannya yang menggenggam pulpen pilot sebagai mic.

Uszianne yang sedang menonton Anime dengan Regina yudith yang juga ikut menonton. Adinda dan Hayanissa yang sedang tabah mendengarkan, berbanding terbalik dengan Varineka yang sudah bangun kontrakan di alam mimpi.

Oh, ada Jecky dan Theodore yang sudah teridur pulas dengan jecky yang bersandar di bahu theodore, begitu juga sebaliknya. Ugh.... gay.

Oke, bercanda.

"Jadi sebenarnya, pelajaran saya itu tidak perlu kalian dengarkan. Cukup kalian pelajari di rumah materinya nah setelah itu di pertemuan selanjutnya kita bisa bahas bersama..."

Shavia tersenyum paksa karena hanya dirinya yang benar-benar sadar dan mendengarkan, dan Pak Sofyan melihatnya. Sial.

.

.

.

Jadi... Kapan jam Istirahatnya?

-o0o-

"Permisi"

"Pinjem waktu istirahatnya sebentar ya, dek."

"Jadi gini, kakak cuman mau ngasih tau kalau setiap kelas wajib ngirimin perwakilan minimal lima orang buat ikut seleksi MPK."

Shavia yang baru saja mau memasukkan gulungan Mie goreng kedalam mulutnya mendadak berhenti saat melihat seorang kakak kelas cantik dengan tahi lalat di dagu memasuki kelas dengan sopan.