1. Failure

1.6K 128 5
                                    

Catatan :
Cerita ini hanyalah FIKSI belaka.

Tsuki

.

ー~oO0Oo~ー
.

Seorang perempuan berusia 12 tahun melangkahkan kaki-nya di bandara Internasional Incheon, Korea Selatan. Aroma musim semi tercium, udara hangat yang menyapanya terasa menyenangkan baginya.

Perempuan ini bernama Angela Yuna Choi, ia berasal dari keturunan Indonesia-Korea. Ayahnya berasal dari kota Ilsan dan ibunya berasal dari kota Malang.

"Yuna-ya, ayo kita pergi," ucap Nenek Choi lembut. Yuna hanya tersenyum kecil, ia mengangguk-anggukkan kepalanya setelah menoleh ke neneknya yang tersenyum hangat padanya.

Taksi mereka pun datang. Mereka pun lekas untuk pergi. Pulang kota mereka, yaitu Ilsan.

.
ー~oO0Oo~ー
.

P

OV : Choi Yuna

JYP Entertainment Audition.

Heol, aku sudah melakukan audisi ini 5 kali dan hari ini adalah yang ke-6 kalinya. Aku berumur 14 tahun dan aku tidak boleh gagal untuk melakukannya karena itu akan mengecewakanku untuk yang ke-sekian kalinya.

Hari ini adalah hari libur musim panas yang memang waktunya masih lama untukku berlatih lagi seorang diri. Aku sudah pindah ke Seoul seorang diri dengan pikiranku yang impulsif mengingat keluargaku yang memiliki sebuah rumah kecil di kota besar ini.

Kebahagiaan tersendiri untuk seorang gadis belia sepertiku untuk tinggal sendiri setelah nenekku telah tiada, semoga kebahagiaanku bertambah jika aku lolos audisi dan menjadi Trainee resmi JYP Entertainment. Hehehe.

Aku melangkahkan kakiku ke dalam gedung yang besar ini. Aku sudah tidak asing lagi dan sudah hafal tata letak ruangan di sini mengingat aku sudah beberapa kali ke tempat ini. Sepertinya staf yang berada di ruang tunggu juga sudah tidak asing dengan wajahku, kulihat orang itu menatapku sedari tadi sehingga memutuskan untuk mengajakku berbicara.

"Dengan nona siapa?" Salah satu staf yang kuceritakan barusan bertanya saat aku berdiri beberapa saat di depan meja resepsionis. Ia tampak sibuk mengetik sesuatu.

"Yuna. Choi Yuna."

"Ada perlu apa, Nona Choi?"

"Saya ingin mengikuti audisi mingguan," jawabku, lalu staf tersebut mengantarkanku ke ruang tunggu bersama peserta audisi lainnya. Ah, sebenarnya itu adalah hal yang tidak perlu karena aku sudah menghafal tata letak ruangan-ruangan ini. Tetapi demi formalitas yang ada, apa boleh buat?

Aku duduk di salah satu bangku sembari menghafalkan lagi lagu yang aku siapkan untuk audisi. Beberapa orang sedang menunggu di luar ruangan sama sepertiku, tetapi jumlahnya lebih sedikit daripada yang minggu kemarin. Mungkin hari ini audisi berjalan lebih cepat.

"Hai," sapa salah satu peserta yang sedang menunggu giliran, sama sepertiku. Ia adalah seorang perempuan, sepertinya ia beberapa tahun lebih muda dari aku. Terlihat jelas karena ia yang berwajah sangat muda.

"Oh hai, um ...."

"Bolehkah saya berkenalan denganmu?" tanyanya. Aku mengangguk sambil tersenyum kikuk, benar-benar kebiasaan seorang Choi Yuna yang tidak dapat disembuhkan. Gadis itu tersenyum. "Nama saya Somi Ennik Douma, nama Koreaku Jeon Somi."

Ia adalah gadis yang sangat cantik. Nada bicaranya saja sudah menandakan bahwa ia hebat dalam bernyanyi. Tubuhnya juga proposional untuk anak seumurannya, aku juga bisa menebak jika ia pintar menari. Dengan wajah baratnya itu, ia juga pasti akan menjadi visual yang terbaik untuk kemudian hari.

Aku tersenyum dan menyambut tangannya yang ia ulurkan tadi. "Angela Yuna Choi, panggil saja Choi Yuna," ucapku padanya.

"Nama yang cantik, Choi Yuna-ssi," ucapnya mengulas senyum. "Salam kenal."

.

"Nona Choi? Sebentar lagi giliran anda."

Oh tidak, aku gemetar.

Aku merasa bahwa hari ini akan berlangsung cukup lama. Diri ini merasa sangat gugup.

"Yuna-ssi, berjuanglah!"

Somi mengulas senyum, bermaksud untim menyemangatiku. Aku pun tersenyum balik padanya dan ada sedikit keberanian di dalam hatiku saat ini.

.
ー~oO0Oo~ー
.

"Jimin, aku gagal audisi lagi."

Aku berjalan-jalan di taman seusai melakukan audisi JYP tadi pagi. Yah, sesuai dugaan. Aku tidak akan lolos begitu saja setelah beberapa percobaanku yang menurutku tidak seberapa itu.

Aku membeli segelas minuman milkshake mint choco di 7 Eleven dan duduk di salah satu bangku taman. Diri ini benar-benar membutuhkan ketenangan.

"Hadeh. Udah aku bilangin, 'kan ... kamu itu pulang ke Malang aja, sekolah sama aku di sini. Kamu tuh bandel, Yuna."

"Hahaha," tawaku. "Kamu gak ngerti, sih, gimana rasanya jadi aku."

"Aku ngerti, makanya aku minta kamu pulang aja. Papa sama mama kamu udah gak ada, kakekmu juga udah gak ada, keluargamu juga gak bisa dihubungi, nenekmu juga lagi sakit di Ilsan, terus gimana kamu di sana?"

"Aku masih hidup, loh?"

"Halah, kamu itu ya-" "Jim. Percaya, deh, aku bakal selalu baik-baik aja ...."

Jimin terdengar menghela nafas pasrah di balik sambungan telepon di aplikasi Line ini. Sahabat kecilku itu sudah beberapa kali memintaku untuk pulang ke Indonesia dan aku berulang kali menolak ajakannya. Aku tidak ingin memberatkannya dan orang tuanya, setidaknya aku harus mandiri untuk kehidupanku kelak.

"Yaudah," ucap Jimin pasrah. "Nanti aku yang ke sana, gak usah protes."

"Hahaha, iya-iya. Jaga diri, Park."

"Anak kecil gak sopan ya cuma kamu. Jangan manggil kayak gitu nanti pas aku di Korea."

"Ampun. Iya, udah sana deh."

"...."

Sambungan telfon diputus.

"Jimin William Park, dasar."

Memang sangat tidak sopan memanggil orang yang lebih tua seperti itu, tapi aku suka menjahili lelaki itu dengan cara seperti itu. Cara marahnya sangat lucu sehingga aku ingin menjahilinya lagi dan lagi.

Aku menyesap milkshake-ku sedikit lagi dan menghabiskannya. Semilir angin menerpa rambutku perlahan, langit sore begitu indah hari ini. Sejenak aku melupakan peristiwa audisi tadi pagi dan mencari cara lain untuk audisi di tempat lain.

Sebenarnya Somi sudah memberitahuku bahwa di LOEN Entertainment juga mengadakan audisi. Namun aku benar-benar ragu untuk mencobanya, karena diriku takut untuk gagal yang ke-7 kalinya.

Keputusan ini sangat rumit untukku yang hampir menyerah, sehingga aku perlu memikirkannya lagi dan lagi di sore hari itu.

Sehingga aku memutuskan bahwa aku akan melakukannya.

[] TBC

MAGIC SHOP (JK x YUJU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang