Chapter 4

203 18 1
                                    

Yuju menghela nafasnya melihat sunbae yang dilatihnya tampak acuh tak acuh terhadapnya. Masih terus memandang yuju remeh sepertinya.

"Yha! Sunbaenim!" tunjuk yuju kearah sunbaenya itu.

Klub tinju yang diketuai olehnya itu memang terdiri dari namja dan yeoja, dan sekarang yang terlihat meremehkan adalah sunbae itu.

"Kau menunjukku?" tanyanya.

Yuju mengangguk kemudian berjalan mendekati sunbaenya itu. Memang yuju lebih pendek darinya beberapa centi dibawah. Namun, yuju terus mendongak kearah sunbae itu dan bertanya.

"Sunbae meremehkanku ya?" tanya yuju.

"Aku? Hahaha... " gelak tawa yang dibuatnya berhasil membuat teman si sunbae itu ikut tertawa.

"Kau bahkan hanya adik kelas dan sekarang menjadi ketua klub tinju? Seharusnya yang pantas menjadi ketua klub itu adalah aku. Kang Haneul" jawabnya dengan wajah menantang.

Yuju masih meredam kesabarannya dan tak menggubris perkataan sunbaenya tersebut. Namun tanpa disangka, sunbaenya malah melayangkan pukulannya yang langsung ditangkis oleh Yuju. Jangan meremehkan Choi Yuna yang merupakan ketua klub Tinju di sekolahnya. Bahkan hanya dengan beberapa pukulan, setiap lawannya akan langsung bertekuk lutut dihadapannya.

Yuju dan sunbaenya menjadi tontonan para yeoja dan namja diruangan itu. Tentu tak ingin ketinggalan melihat keduanya tengah melangsungkan pukul memukul yang tentunya dapat dimenangkan dengan mudah oleh Yuju.

Sunbaenya terjatuh dengan beberapa lebam diwajahnya. Tentu saja dengan keadaan Yuju yang tanpa lecet sedikitpun. Sunbaenya terdiam dan mulai menundukkan kepalanya menatap Yuju, merasa kalau Yuju memang bukan lawannya. Yuju yang mengerti, kemudian menghentikan pukulannya dan mengulurkan tangannya kearah sunbaenya tersebut.

"Maaf sunbae, aku hanya membela diriku yang direndahkan olehmu" Yuju menatap sunbaenya tersebut sambil berkata sinis.

Sunbaenya hanya mengangguk dan mengajak temannya untuk pergi dari ruangan itu. Lantas kepergian sunbaenya itu, membuat tepukan tangan berkumandang diruangan tersebut. Mereka bangga akan ketua klub mereka yang memang tangguh dan dapat diandalkan. Yuju tersenyum dan kemudian menyuruh para anggota klubnya untuk berhenti, kemudian melanjutkan latihannya kembali.

***

Ck

Sinb melihat Umji dengan tatapan datarnya, kemudian melirik kearah papan tulis dimana Hakyeo saem tengah mencatat di papan tulis. Sinb kesal lantaran, sekarang dirinya tak bebas duduk sendiri. Sinb menyukai kesendirian dan jangan lupakan tatapan Umji yang terus-terusan menatapnya.

Sinb menggeser kursi sedikit dan beranjak menuju depan kelas. Membuat Hakyeo saem yang tengah menulis memberhentikan kegiatannya dan melihat Sinb sudah berada didepannya.

"saem.. aku izin ke toilet sebentar" pamit Sinb. Hakyeo saem mengangguk dan melanjutkan acara menulisnya.

Sinb sudah keluar dari kelas dan menuju ke toilet. Sementara Umji yang memang duduk disebelah Sinb tadi, menatap kepergian Sinb dengan tatapan datarnya. Bahkan tanpa senyuman diwajahnya juga tatapan polosnya, namun semua itu berubah ketika bangku disebelahnya menoel pundaknya. Umji langsung merubah air mukanya menjadi yeoja polos kembali.

"ada apa?" tanya Umji berbisik takut mendapat teguran Hakyeo saem.

"boleh minta tolong ambilkan penaku dibawah mejamu Umji-ssi" bisik lirih yeoja bernametag Eunseo.

Umji mengangguk dan langsung menunduk dan mengambil pena tersebut dan memberikannya kepada Eunseo. Eunsoe menerima dengan tersenyum simpul.

"Kamsahamnida" lirih Eunseo, yang dianggukki Umji.

High School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang