Chapter 7

225 21 6
                                    

Matahari kembali menyapa pagi ini. Seorang pemuda tampak memukul pelan kepala seorang pemuda yang terlelap dengan santainya itu.

"Bangun bodoh!"

Pemuda tersebut malah mengeratkan selimut yang dikenakannya itu untuk menutupi wajahnya. Tak habis pikir, pemuda yang tengah membangunkannya itu lantas menarik selimut dengan cepat sehingga terlepas.

"Ah hyung!" Pemuda bermata sipit itu lantas bangun dari tidur malasnya, setelah melempar bantal tidur kearah hyungnya tersebut.

"Yha! Park Jimin!" Teriakan yang bagaikan angin lalu, tak mendapat sambutan baik.

Jin langsung menendang pantat Jimin ketika melewatinya, tentu saja hanya teriakan kecil yang didengarnya.

Jin hanya melengos menuju ruang tengah. Namjoon sudah duduk dengan tenang disana, begitupula Yoongi yang memainkan ponselnya.

"Sudah kau bangunkan hyung?" Namjoon bertanya, Jin hanya mengangguk.

Tak lama mereka berkumpul. Membahas masalah yang sudah mereka kaitkan dengan beberapa kejadian. Kemudian menemukan titik tengah yang tepat untuk jawaban mereka.

"Baik. Langsung saja, karena aku sudah mengurus kepindahan kalian" Jin berbicara, membuat Namjoon mengangguk setuju.

"Hm.. aku juga yakin pasti ada satu lagi yang seperti kami kan hyung?" Taehyung bertanya sedikit memiringkan kepalanya.

"Iya. Maka dari itu kita harus menyelidikinya" Namjoon menjawab sambil membuka berkas kasus ditangannya.

"Ah.. Jungkook. Jangan lupakan tentang misimu" Jungkook hanya mengangguk malas dan sedikit memikirkan misi itu.

Mereka melanjutkan dengan sarapan. Setelahnya mereka menuju sekolah mereka. Tepatnya mobil mereka telah sampai di pelataran sekolah. Banyak murid bertanya-tanya, sebab baru pertama kali melihat mobil yang asing di sekolah mereka.

"Ini baru dimulai" Namjoon menatap kearah luar jendela.

"Ingat pasang telinga kalian. Jangan sampai satupun ada yang terlewatkan" Namjoon berkata lagi.

"Simpan identitas kalian, dan tetap lanjutkan misi. Paham?" Namjoon bertanya masih dengan memperhatikan sekitar.

"Paham" Jawab mereka serempak, dengan mengedarkan pandangan kesekolah itu.

***

Eunha tengah mendengarkan lagu yang berputar di earphonenya. Sementara disebelah Eunha, ada Yuju yang menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan. Tertidur, dan itu hal yang biasa untuk Eunha.

Eunha masih enggan memikirkan teror yang masih ada pada dirinya. Eunha takut, bagaimanapun dirinya hanya perempuan yang bersembunyi dibalik taekwondo kebanggannya. Tapi itu semua ia tepis, untuk apa merasa takut. Eunha pasti lebih kuat dibanding peneror tersebut.

Bel tak lama berbunyi, menyadarkan Eunha untuk segera mematikan ponsel dan meletakkan earphone didalam tasnya. Eunha langsung saja membangunkan Yuju.

"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru" Suara wali kelas memenuhi penjuru ruang kelas.

Eunha memperhatikan ketika pemuda itu masuk, dan memperkenalkan diri dihadapan kelas. Juga tatapan memuja para teman sekelasnya, begitupula Yuju yang berada disebelahnya. Eunha ingin memuja juga, tapi masalah teror itu lebih penting baginya.

"Kau boleh duduk dibangku yang kosong" Pemuda itu lantas mengangguk dan tersenyum. Kemudian menuju kursi kosong tepat dibelakang Eunha.

Jungkook -pemuda yang baru saja duduk dibangku belakang Eunha- memperhatikan gadis yang berada didepannya ini. Jungkook tersenyum tipis, ketika menemukan target dari misinya ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

High School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang