Tittle : MET ME
Pair : Sakamaki Kanato X Reader
OC : Akira
Warning : typo, OOC, gajelas
Request : -Don't forget to give vote and comment
Happy reading![Y/N] mengusap keringat yang mengucur dari puncak kepalanya. Keringatnya terus mengucur, kakinya terus bergerak kesana kemari, tangan kecilnya dengan lihai menggiring bola agar memasuki ring.
"Ayo, [Y/N]-san! Semangat! Sedikit lagi sampai!" Teriak salah satu sahabatnya dari bangku penonton.
"Jangan lengah! Ayo, ayo, ayo! Terus, [Y/N]-san!" Salah satu sahabatnya lagi menimpali.
"Menangkan pertandingan! Aku janji akan mentraktrimu es krim dan membelikanmu headphone terbaru!" Sahabatnya yang tadi menawarkan traktiran es krim dan mau membelikan headphone untuk [Y/N], asalkan dia bisa memenangkan pertandingan basket ini.
Teriakan para sahabatnya mulai membakar semangatnya. Dengan sigap, ia mulai menggiring bola yang sejak tadi masih dikuasainya. [Y/N] adalah pemain basket yang handal. Pemain andalan tim basket putri di SMA-nya.
Di pojok lapangan basket, berdiri seorang gadis bersurai hitam tengah menatap [Y/N] dengan seriangian liciknya. Entah apa yang gadis ini rencanakan. [Y/N] tidak mempedulikannya.
[Y/N] sudah berada di dekat ring lawan. Tak ada yang menghalangi dirinya untuk memasukkan bola ke dalam ring lawan. [Y/N] bersiap untuk berlari, jantungnya berdegup dengan kencang. Berharap bolanya tepat memasuki ring lawan. Namun, hal yang tak disangka terjadi.
BUG!
"Ah, sakit!" Pekik [Y/N]. Ia terduduk di lapangan basket. Ia terus memegangi kakinya yang tergelincir akibat kulit pisang yang tiba - tiba ada di depannya. Entah siapa yang melempar kulit pisang itu.
"[Y/N]-san!" Teriak ketiga sahabatnya. Mereka dan semua penonton terkejut.
"A--ah, sakit. Aduh." Rintihnya. Salah satu teman [Y/N] dari tim lawan membantunya berdiri.
"[Y/N]-san, apa kau baik - baik saja?" Tanya gadis yang membantunya berdiri itu. [Y/N] masih meringis kesakitan.
"Jangan bertanya. Lihat ini. Kakiku sakit." Ujar [Y/N] kesal. Gadis bersurai hitam di sebelahnya itu hanya mendengus.
"Kita ke UKS sekarang." Gadis itu merangkul [Y/N] untuk pergi ke UKS.
"Tapi, bagaimana dengan tim-ku? Aku 'kan ketua tim-nya." Tolak [Y/N].
"Jangan fikirkan tim. Tim-ku saja aku tinggal. Lebih baik, kita obati dulu kakimu." Gadis itu menyarankan. Benar juga sarannya.
"Ugh, baiklah. Terimakasih atas bantuanmu, Akira-san." Ucap [Y/N] pelan. Akira hanya tersenyum dan segera merangkul [Y/N] ke UKS sekolah.
« ● ● ● »
"Tahan sebentar, [Y/N]-san. Ini tidak sakit." Ujar Akira lembut. [Y/N] berguling - guling di ranjang UKS sekolahnya untuk menahan sakit.
"Huaaaa, sakit!" Erang [Y/N]. Kakinya yang sejak tadi terasa nyeri terus saja dipaksa untuk ditempeli es batu oleh Akira.
"Berhenti! Sakit!" [Y/N] mengerang lagi. Ugh, gadis ini memang sangat berisik.
"Nah, sudah selesai. Sudah tidak sakit, 'kan?" Tanya Akira dengan senyuman lembutnya.
[Y/N] menggeleng pelan. "Tidak. Terimakasih, ya. Aku pergi ke kelas dulu. Pertandingan sudah selesai."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIABOLIK LOVERS ONESHOT'S [Open Request]
Short StoryKumpulan oneshot's Diabolik Lovers! Baca kalau penasaran ^^