ICE BOY [Sakamaki Shuu X Reader]

1.3K 91 16
                                    

Title       : ICE BOY
Pair        : Sakamaki Shuu X Reader
OC          : -
Warning : -
Request : ArkeenSyandini2324

Don't forget to give vote and comment
Happy reading!






Gadis bersurai [H/C] menatap lelaki bersurai pirang yang duduk di meja sebelahnya. Lelaki itu terpejam, ia mengantuk. Gadis ini masih terus menatapnya nanar.

"Apa kau bisa membalas perasaanku?" [Y/N] bergumam.

"Entah."

Suara itu menyapa indra pendengarannya. Ia menoleh ke arah lelaki di sebelahnya.

"S ... Shuu-kun, kau berbicara kepadaku?" Tanya [Y/N] takut-takut.

Shuu membuka sebelah matanya. "Ya." Jawabnya singkat. Ia kembali menutup kedua matanya.

"Uh, baiklah. Aku ... aku tidak memaksa." Ucap [Y/N] sedih. Ia menidurkan kepalanya di meja. Jujur kalau boleh bilang, ia sangat kecewa dengan jawaban Shuu.

❇❇❇

KRING! KRING!

Bel sekolah telah berbunyi. Saatnya murid-murid bebas melakukan apa saja, karena ini adalah jam istirahat. [Y/N] sudah berdiri di samping meja Shuu.

"Shuu-kun, kau mau pergi ke kantin ber--"

"Tidak."

Belum selesai [Y/N] berucap, Shuu sudah memotongnya dengan tegas. [Y/N] kecewa dengan jawaban Shuu.

"Jangan ganggu aku. Aku mengantuk." Shuu berucap lagi.

"Ba ... baik. Maaf mengganggu. Aku pergi dulu." [Y/N] berjalan ke kantin sekolahnya. Moodnya sedang buruk, ia tak mau bersama teman-temannya yang lain.

"Merepotkan." Umpat Shuu sebelum memejamkam matanya.

❇❇❇

Jam pelajaran kembali dimulai. Murid-murid sudah siap di mejanya masing-masing. Tak lupa, buku pelajaran dan alat tulis sudah ada dihadapan mereka.

"Konbanwa, minna-san." Seorang guru memasuki kelas mereka.

"Konbanwa!" Semua murid menyahut sapaan sang guru. Kecuali [Y/N] yang sedang melamun.

"Kali ini kita akan belajar di perpustakaan. Karena, kita membutuhkam banyak buku tentang biologi yang ada di perpustakaan. Jadi, silahkan berkemas dan pergi ke perpustakaan." Guru itu beranjak pergi dari kelasnya terlebih dahulu.

Seluruh murid pun mengemasi barang-barang mereka dan segera pergi menyusul gurunya yang sudah pergi terlebih dahulu.

[Y/N] sudah membawa tas ranselnya. Shuu juga. [Y/N] ingin sekali bergandengan dengannya, tapi apalah daya.

Shuu yang menyadari [Y/N] terdiam pun segera meraih tangannya. [Y/N] sempat kaget dengan perlakuan Shuu.

"Shuu-kun?!" [Y/N] menatap Shuu tak percaya. Baru kali ini ia diperlakukan seperti ini oleh Shuu.

Shuu meliriknya sekilas. "Bukankah kau suka ini?" Tanyanya dingin.

[Y/N] menunduk malu. "Uh, ba ... baiklah. Tidak ... tidak apa-apa." Pipinya bersemu merah.

Mereka kembali berjalan bersama. Tangan Shuu masih menggenggam tangan [Y/N]. [Y/N] pun membalas genggaman tangan Shuu dengan lembut. Tak terasa, mereka sudah sampai di pintu perpustakaan.

Shuu menggandeng [Y/N] sampai di bangku yang berada di pojokan perpustakaan. Banyak pasang mata yang memandang mereka tak suka.

"Apa-apaan gadis dekil itu dekat-dekat dengan Shuu-kun?!"
"Tidak cocok!"
"Huh, dasar!!!"
"Lihat saja nanti kalau dia berani memacarinya!"

Desas-desis murid perempuan yang tak suka melihat keduanya bersama pun terdengar di telinga Shuu dan [Y/N]. [Y/N] sempat minder dan ingin melepaskan tangan Shuu.

"Ano ... Shuu-kun, to--"

Shuu menggenggam tangan [Y/N] semakin erat. "Jangan pedulikan omongan mereka."

[Y/N] mengangguk kecil dan lekas duduk di bangku yang Shuu pilih. Duduk berhadapan dengan Shuu.

"Ini [Y/N]-san, ambillah buku ini." Seseorang temannya menyodorkan dua buah buku biologi kepada [Y/N]. [Y/N] menerimanya dan tersenyum.

"Terimakasih." Ucapnya. Temannya mengangguk dan melenggang pergi.

"Bacalah buku ini, Shuu-kun." [Y/N] menaruh salah satu buku biologi itu didepan Shuu.

Shuu hanya membuka sebelah matanya menatap buku itu, lalu ia terpejam lagi. Ia tidak mau membaca? [Y/N] menghela nafas panjang.

"Shuu-kun, ayo kita baca ber--"

Shuu bangkit dari duduknya. Tangannya meraih lengan [Y/N] dan menyeretnya keluar kelas. Entah apa yang ia mau.

"Shuu-kun!" [Y/N] meneriaki nama Shuu. Shuu menghiraukannya. Ia masih setia menyeret [Y/N] hingga sampai ke tangga yang menuju ke atap sekolah.

"Kita mau kemana?" [Y/N] menatap Shuu heran.

"Atap." Jawabnya singkat. Ia kembali menyeret [Y/N] hingga sampai ke atap.

"A ... apa yang akan kita lakukan ... di sini?" Tanya [Y/N] was-was. Ia takut Shuu melakukan hal yang tidak-tidak padanya.

Shuu berdiri menghadap [Y/N]. Wajahnya terlihat lebih serius dari biasanya.

"Tatap mataku." Shuu memerintahnya. [Y/N] menatap manik biru laut milik Shuu. Shuu juga menatap lekat-lekat manik [E/C] indah milik [Y/N].

"Satu hal yang perlu kau tahu," Shuu menggantung kalimatnya.

"Hal apa?"

Shuu memeluk [Y/N]. Ia menopangkam dagunya di bahu [Y/N]. [Y/N] yang diperlakukan seperti ini pun kaget.

"Shuu-kun, a ... ada ap ... apa?" [Y/N] mulai kebingungan.

"Kau tahu, aku mencintaimu sejak tadi."

DEG!

Shuu melepaskan pelukannya dan kembali menatap [Y/N]. Mata [Y/N] mulai berkaca-kaca.

"Hei, kenapa kau menangis?" Shuu segera menghapus air mata di pipi [Y/N].

[Y/N] memeluk Shuu balik. Erat sekali. Seakan-akan, ia tak mau melepas Shuu.

"Aku juga mencintaimu! Sudah sejak lama sekali! Aku kira kau tidak akan membalas perasaanku karena kau selalu dingin padaku. Tapi, dugaanku salah," [Y/N] masih menangis terharu. "AKU SANGAT BERSYUKUR! ARIGATOU!" [Y/N] berteriak sumbang. Ia terlalu senang untuk saat ini.

Shuu tersenyum kecil. [Y/N] baru pertama kali melihat Shuu tersenyum semanis ini.

"Aku juga, [Y/N]."

❇❇❇




Yeeee akhirnya update juga! Maaf ya nunggu agak lama, kuota lagi sekarat. Hehe

Semoga kalian suka ya!

Selanjutnya 'AISHITERU, SENPAI! [Sakamaki Subaru X Yandere!Reader]'

Harap sabar menunggu chap selanjutnya ya!

DIABOLIK LOVERS ONESHOT'S  [Open Request]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang