XIV

161 56 13
                                    

Malu rasanya dengan perbuatan diri sendiri, hidup pun seperti menjadi orang terbodoh. Tidak melihat keadaan, kondisi, kapan, dimana, siapa dan ada apa.

Kedua orang tua gua membela-belakan dan memperjuangkan hanya untuk membahagiakan, mencukupi kebutuhan gua.

Sedang gua yang disini sebagai anak, hanya bisa apa? Menikmati hasil dari perjuangan mereka? Merengek meminta sesuatu yang kadang itu hal sepele.

Terkadang manusia juga mempunyai batas kesadarannya. Ingin rasanya mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua. Tapi apa itu cukup membayar semua perjuangan mereka? Merawat kita dari kecil hingga sekarang.

Sebenarnya meminta maaf selalu terlintas dalam pikiran dan keinginan. Hanya rasa malu, gengsi, tak berani, bahkan takut untuk memulai.

Lalu apa yang harus gua lakukan? Jika hanya mengucapkan maaf dan terimakasih saja berat?

INNER VOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang