"Hyung, aku mohon selamatkan istriku.. " Yoongi menahan sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter yang akan menangani istrinya, dia adalah Kim Seokjin. "Tenanglah yoon, aku akan berusaha" Jin menepuk pundak sahabatnya itu lalu menutup rapat pintu ruang UGD itu meninggalkan Yoongi yang terduduk lemas didepan pintu, segera Taehyung ikut terduduk "Hyung aku tau nuna itu perempuan yang kuat seperti mu Hyung" Tae mencoba menenangkan Hyungnya itu. Yoongi mengangguk dengan tangisan yang semakin menjadi, ia memeluk Taehyung membuat Tae meringis mendengar tangisan yang langka dari seorang Min Yoongi, apakah sesakit itu? Ah kau bodoh Taehyung!
"Ini salahku Tae, kalau saja tadi aku tidak menemui Risa mungkin tidak akan seperti ini" Akunya seraya mengacak rambutnya frustasi "Risa, hyung? Risaa itu... " dengan cepat Yoongi memotong "Ya, Risa masa laluku Tae" nada bicara yoongi mulai meninggi walau kini ia masih menangis "kau tau? Seonjae melihat kami berpelukan.. " yoongi menjeda ucapannya begitu terasa sesak didadanya, dan taehyung dengan setia mendengarkan tanpa ingin memotongnya "tapi sungguh, aku tidak membalas pelukannya, dia memelukku dan aku tidak menyadari bahwa seonjae akan kembali dan melihat adegan menjijikan itu.. " kembali yoongi menunduk menyembunyikan tangisan yang menyesakkan "tadi aku memanggilnya berniat menjelaskan tapi... Hiks tapii dia tidak mau mendengar penjelasanku" Isakan kini mulai terdengar jelas, Tae tau hyungnya ini tidak seperti yang dibayangkan seonjae waktu itu dia tau yoongi seperti apa. "Aku merasa aku ini adalah lelaki brengsek, suami bajingan! Hiks, lihat aku sudah membuat istriku sendiri melawan maut Tae! Lihattt, kau boleh bunuh aku jika kau mauu tapi tolong, tolong buat dia kembali Tae " Yoongi mengguncang tubuh Taehyung, tae hanya bisa memeluk hyungnya itu karna hanya itu yang bisa dia lakukan. "Tenanglah hyung, nuna akan kembali padamu. Percaya padaku, dia wanita mu bukan? Dia tidak akan betah jauh dari mu hyung" Tae ikut menitikan airmata ini benar-benar sulit, ia tak tau siapa yang bersalah saat ini tapi yang terpenting saat ini Yoongi harus tenang.
"Appaaaa..." kedua bocah sepasang itu berlari kala menemukan sang ayah didepan suatu ruangan, yang dipanggil pun menoleh terlihat wajah lembab bekas menangis ia merentangkan tangannya menyambut kedatangan kedua anaknya "sayang.. " yoongi mengecup kedua anaknya itu saat mereka sudah berhambur kepelukan sang ayah. Terlihat beberapa orang menghampiri juga itu adalah sahabat sahabat yoongi juga istrinya, yoongi memberi salam terimakasih pada mereka "Appa, apa eomma akan pergi?hiks" pertanyaan begitu saja meluncur dari mulut si kecil, yoongi menatap kearah teman-teman nya yang tengah menatap memberi kekuatan padanya "tidak nak, eomma akan bersama kita selalu" yoongi tak tahan lagi menahan tangisnya, ia kembali menangis bersama kedua jagoannya "jangan menangis anak appa" yoongi menyeka airmata yang membasahi pipi kedua anaknya itu. Lalu ia kembali memeluknya memejamkan matanya merasakan rasa sakit yang dialami kedua anaknya juga.
****
Jin keluar dari ruangan dengan wajah yang sulit diartikan, yoongi cepat melepas pelukan di yoonjae dan yoonhwan, segera menghampiri si tetua sahabatnya diikuti yang lain.
"Hyung, bagaimna? Apakah seonjae tidak apa-apa? Dia selamatkan hyung? Hyung jawab aku!! " yoongi seperti tak sabar, Rapmon dan Jungkoon yang didekatnya mencoba membuatnya tenang "tenang dulu hyung" ujar Jungkook "paman, apa eomma akan sembuh?hiks" tanya yoonjae yang kini digendongan Taehyung. Jin merasa bingung harus menjawab apa, jika ia mengatakan nya ia takut yoongi marah dan mungkin memukulnya, "hyung jawab! Ada apa?" sentak yoongi membuat Jin mau tak mau berkata jujur "Yoon, aku minta maaf... " Jin menjeda ucapannya, membuat yoongi mendecih seperti tau apa yang ingin Jin katakan "Seonjae tidak bisa diselamatkan"
DWAARRR...
Seperti tersambar petir disiang bolong, tubuh yoongi merasa lemas dan tak bertulang. Airmatanya turun begitu deras "Apa kau serius hyung? Kumohon jangan bercanda! " suaranya muali serak tak bertenaga "maafkan aku" Jin ikut menitikan airmata begitupun yang lainnya, terlebih karna melihat kondisi kedua anak seonjae yang tengah menangis kencang "SEONJAEEEEEE..... AARRGHHH" Teriak yoongi membanting pas bunga di dekat kursi tunggu itu hingga pecah membuat sahabatnya harus menenangkannya "Hyung kau harus kuat, jangan seperti ini" Jimin mencoba memeluk hyungnya diikuti yang lain agar yoongi tak berbuat sesuatu yang akan meyakitinya dan orang lain. "Hyung, sabarlah.. " jungkook dan taehyung memberi kekuatan pada sahabatnya itu mereka membawa yoongi berdiri karna jenazah seonjae akan dibawa keruang jenazah."Seonjaeeeee maafkan akuu, hiks" tak hentinya yoongi berkata seperti itu, hingga suster keluar membawa brankar yang dihuni seonjae "Seonjae? Hey bangunlah kumohon! Kau gadis tak tau malu, bangunlahhh aku dan anakmu masih membutuhkanmu! Bangunlahh, ku mohon.. " yoongi memeluk tubuh beku sang istri "Eommaaa" kedua anaknya menghampiri dan ikut memeluk tubuh seonjae "appa jahat, appa bohong! Appa bilang eomma tidak akan pergi, appa bilang eomma akan terus bersama kita tapi apa? Eomma pergi appaa!! Ini semua salah appa! Yoonjae benci appa!!!! " teriakan demi teriakan terlontar dari mulut si sulung, yoonjae berlari entah kemana dan diikut oleh jungkook dan yunhye "Yoonjaeee, maafkan appaa" lirih yoongi menatap kepergian anak sulungnya "Apa appa berbohong? Hikss yoonhwan fikir appa benar tapi apa, appa salah! Yoonhwan benci appaa... " kini lengkap sudah pederitaannya, kini anak bungsunya ikut membencinya dan dia seperti kehilangan sinar yang selama ini menyinari dan menghangatkan hidupnya. Yoonhwan berlari memeluk Hwa youngjin istri dari Jin. 'Aaarrghhhh... ' yoongi berteriak frustasi hingga semuanya gelap dan menghilang..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Nahloh Seonjae meninggal?
Bagaimana nasib Yoongi kedepannya? Apakah dia benar akan membunuh Risa? Si masalalu nya? :'v tunggu kelanjutnyaa.. Tq.😚
KAMU SEDANG MEMBACA
DADY SUGA(R)
Fanfiction'Minyoongi namanya, tetapi oranglain selalu memanggilnya 'SUGA' dia adalah Ayahku, aku memanggilnya dengan sebutan 'Appa'. Dia baik dan penuh tanggung jawab, dia juga manis seperti Gula dan karna dia memiliki kulit yang putih aku selalu menyebutnya...