Bab 5 - Beri dia luka maka ia akan bawakan neraka.

21.3K 2.5K 60
                                    

Tubuh Penelope menampakan reaksi setelah ia menelan obat penawar racun. Ia memilih untuk mengobati racun ditubuhnya pada malam hari agar tak ada yang curiga. Ia bahkan tak membiarkan Asley tahu bahwa ia telah diracuni.

Keringat dingin keluar dari tubuhnya. Namun ia tak merintih. Rasa sakit baginya bukan apa-apa. Sekalipun Penelope tak pernah mengeluh akan rasa sakit. Ketika ia terluka hanya sedikit kerutan di dahinya yang terlihat. Setelahnya ia akan terlihat seperti tak ada luka sama sekali di tubuhnya.

Malam telah berlalu, fajar tiba dan suhu tubuh Penelope kembali membaik. Racun di dalam tubuhnya sudah dinetralkan dengan penawar racun miliknya.

Hari ini Penelope akan membalas Ibu Suri. Lihat siapa yang bisa menyelamatkan wanita licik itu dari kekejian Penelope.

Menyelinap ke dalam dapur paviliun Cherry bukanlah hal yang sulit bagi Penelope. Ia dengan mudah membubuhkan racun ke makanan Ibu Suri. Efek dari racun itu tidak sampai mematikan tapi sebenarnya lebih baik mati daripada menanggung bahaya dari racun itu. Otot-otot tubuh akan kehilangan fungsinya. Tak bisa berjalan, bergerak atau bahkan bicara. Yang bisa dilakukan hanya melihat dan mendengar dengan tubuh terbaring di atas ranjang.

Penelope bukan manusia baik hati, itu sudah jelas terlihat di gambaran dirinya sebagai pembunuh bayaran. Menyakitinya maka ia akan balas lebih pedih. Beri dia luka maka dia akan bawakan neraka.

Usai membubuhkan racun, dengan cepat Penelope keluar dari dapur paviliun ibu suri. Ia menyeringai keji. Dalam waktu kurang dari satu bulan, Ibu Suri ular itu akan kehilangan bisanya. Ia harimau yang jangankan untuk mencakar bahkan untuk mengaum saja tak akan bisa.

Tak akan ada yang bisa mendeteksi racun itu. Tabib yang memeriksa Ibu Suri akan mengatakan bahwa yang terjadi pada Ibu Suri murni penyakit.

Ada satu hal yang akan membuat kecurigaan tentang ada yang salah dengan makanan Ibu Suri. Si pencicip makanan Ibu Suri, namun Penelope sudah memikirkan itu dengan baik. Ia akan memberikan obat pada si pencicip makanan tanpa diketahui oleh siapapun maka dengan begitu hanya Ibu Suri yang mendapatkan akibatnya.

Penelope kembali ke paviliunnya tanpa membuat Asley sadar bahwa ia telah meninggalkan ruangan itu untuk beberapa waktu.

"Yang Mulia, air mandian Anda sudah siap."

Penelope turun dari ranjangnya, ia melangkah melewati Asley dan masuk ke tempat pemandian.

Selesai mandi, Penelope melanjutkan kegiatannya dengan sarapan. Hari ini ia tak memiliki pekerjaan. Jadi Penelope memutuskan untuk berkeliling. Ia masih belum selesai mengamati sekitar istana.

Di tengah perjalanan mata Penelope menangkap dua gadis kecil yang sedang bermain.

"Siapa mereka?" Penelope bertanya pada Asley yang berdiri di belakangnya.

"Yang menggunakan gaun merah muda adalah Putri dari Selir Utama Elyse dan yang menggunakan gaun hijau adalah Putri dari Selir Cellyn."

Mata Penelope masih memandangi dua gadis kecil itu. Ia telah kehilangan sesuatu yang berharga karena selir Elyse maka selir Elyse juga harus merasakan hal yang sama.

"Tunggu di sini." Penelope meninggalkan Asley. Ia mengikuti Putri Selir Elyse yang berpencar dengan teman mainnya. Gadis manis itu sedang mengejar kupu-kupu bercorak hitam, emas dan merah.

Gadis kecil bergaun merah muda mendesah kecil, kupu-kupu yang ia kejar hinggap di bunga teratai yang ada di tengah kolam di depannya.

Penelope mengambil sebuah batu berukuran kecil. Ia menjentikannya keras hingga mengenai sepatu yang dikenakan oleh gadis bergaun merah muda. Gadis itu terkejut karena rasa sakit di kakinya, refleks ia mengangkat satu kakinya dan kehilangan keseimbanga.

Cruel RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang