260 39 4
                                    


--Library pt.2 (end)


"Nayeon, mau berkencan--eh, maksudku menemaniku berbelanja buku di kota sebelah? sekalian menikmati festival musim panas yang akan diadakan lusa"

Jinyoung baru saja berbicara dengan Nayeon seorang.

Ingatkan Nayeon, bahwa : Jinyoung sebenarnya hanya mencari alasan klasik.

Ayolah, urusan asmara, kita berharap Nayeon tidak sebodoh itu.

"Eum? arraseo. Tapi sunbae, bagaimana--"

Nayeon memainkan jari-jarinya sebentar.Mencari kata-kata pengganti untuk

'Bagaimana cara kita berdua bertemu?'

Sementara itu, Jinyoung tersenyum kearah Nayeon.

"Kujemput, arra? aku tahu rumah jaebum kok, jangan khawatir"

'Lelaki yang  peka, eh--apa dia membaca pikiranku, ya?'

"Ba-baiklah.Gamsahamida, "

Nayeon membungkuk kearah Jinyoung, lalu pergi meninggalkannya begitu saja

one piece story

Seolhyun dan Jisoo nampak heboh mendengar curhatan Nayeon.

"Menyebalkan, kalian jangan menjodoh-jodohkan begitu!" Bentak Nayeon kesal.

"kau sudah terlalu lama sendiri bong, kurasa tidak salah menerima ajakan kencan dari Jinyoung sunbaenim" Tutur Seolhyun.

"Sudah kubilang, itu bukan kencan. Kau juga hyun-ah, masih malu kalau bertemu dengan Jimin, payah"
Lawan Nayeon.

Seolhyun mengerucutkan bibirnya.

"Jimin itu, mantan terindahku. Mana bisa aku melupakannya" kesal Seolhyun.

Jisoo hanya terkekeh pelan mendapati masalah asmara kedua sahabatnya yang menurutnya sangat kekanakan.

"Jadi? kapan kalian akan  bertemuan?" Tanya Seolhyun on the point.

"Hari ini, lalu aku mau memakai baju apa?" Jawab Nayeon.

"Biru, aku yakin Jinyoung sunbae akan mengenakan  warna biru. Tidak ada salahnya  kalau kau memakai dress biru sewarna dengan Jinyoung sunbae. Kenakan sepatu converse yang jarang kau kenakan" Jawab Jisoo.

"Biru... langit?" Tanya Nayeon lagi

Jisoo mengangguk, sebenarnya Jinyoung adalah tetangganya. Dia tau apa yang suka dikenakan Jinyoung saat musim panas.

Biru.


💓

"Kau--sudah makan?" Tanya Jinyoung. Gugup  tentu saja. Part 1 kemarin ia mengungkapkan perasaanya secara tidak langsung. Dengan gadis didepannya ini.

"Eum, s-sudah" Nayeon juga, kesan pertemuan keduanya itu nampak seperti kencan, atau memang kencan sungguhan?

"Jadi, apa kita langsung ketempat festival itu?"
Tawar Jinyoung. Sebenarnya Jinyoung masih menginginkan waktu lebih banyak bersama Nayeon.

"A-arraseo"Tatapan tajam yang berhasil merebut hati nayeon itu meneduh. Indah, tentu saja.

Siapa wanita yang tidak bisa jatuh kepesona seorang Park Jinyoung? huh?

Dengan langkah perlahan, sepeda yang dikayuh Jinyoung melangkah perlahan dan semakin cepat, sama halnya genggaman tangan nayeon dibaju Jinyoung yang semakin erat.

skip》

"Itu tadi , menyenangkan bukan?" Tanya Jinyoung tegas dan tentu dijawab dengan anggukan semangat Nayeon sembari memamerkan gigi kelincinya

sial,senyuman itu- jinyoung

"Sunbaenim, apa sekarang kita pulang saja?"
Tanya Nayeon. Jam telah menujukan pukul 8 malam.

Jaebum tadi berpesan agar Nayeon pulang awal.
Jangan lupakan pula , Jinyoung seseorang yang patuh segala perintah dan menerapkanya secara baik.


"Nayeon-ah, pang-panggil aku oppa saja bisa?"
Tanya Jinyoung

"Eh? kenapa?itu sungguh tidak sopan, sunbae"

"Sama halnya kau mencuri hatiku , tanpa seizinku.
Kau berbuat kriminal, Im Nayeon"

Nayeon tidak bodoh medapati kata-kata Jinyoung barusan.

"Aku menyukaimu, gadis kelinci..." Ucap Jinyoung tulus

"Aku tahu, Jinyoung oppa menyukaiku. Alat canggih--eh tanganmu menuliskan itu ."

Deg

Jadi, saat Jinyoung tertidur, Nayeon mengetahui isi hatinya?

Bayangkan malunya, senyuman kegugupannya.

"Ja-jadi?"

"Jadi apa?"

"Ah, bodoh. Kalau kau mengetahui isi hatiku jadi?"
Kesal Jinyoung

"Jelas aku menerimanyaaa, Jinyoung oppa!"




mulai detik itu, waktu mulai berhenti. Senyuman manid itu terukir jelas di bibir ranum keduanya. Manis? memangnya gula? tapi kenyataanya begitu kok.



Emm? hai?
miss me?
--ren







one piece story ☀ jinyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang