one piece story ☀ jinyeon

☀

--Library

"Seolhyun bertanya kepadaku, katanya kau berkencan dengan Jinyoung sunbaenim.Benar begitu?"

Deg

Hati Nayeon menciut mendengar perkataan sahabatnya. Kim Jisoo.

Lidahnya benar-benar kelu saat ingin menjelaskan dari A-Z.

Nayeon menggeleng, lantas..

"Tidak, bukan begitu...
sebenarnya, "

sedetik kemudian Nayeon meniupi rambut poninya,
lalu menatap Jisoo yang nampaknya lapar dengan
penjelasan.

"Jadi..."

Flasback 🐢

Tidak aneh lagi kalau dijalanan Apgujeong dipenuhi oleh siswa siswi bermuka lesu, saat sore hari. Tugas yang menanti dirumah, belum  lagi jadwal bimbingan tambahan/ les yang selalu mendadak.

Kesal dan lelah. Hanya dua rasa itu yang menjadi rutinitas para siswa disana setiap harinya.

Sebelum aku bercerita lebih banyak,

mari kita melihat pemandangan yang langka di sore hari.

Rambut pendek legamnya yang sesekali tertiup angin, Satu sisi tangannya yang kesusahan membawa hampir satu pack  buku tebal--err? sejarah mungkin?

Berjalan dengan tersenyum, gigi kelicinya  terlihat begitu jelas. Im Nayeon, jangan lupakan namanya yang begitu manis ini.

Dan, satu gadis disisinya lagi. Kaki jenjangnya yang melangkah percaya diri, penuh kharisma.Persis seperti Nayeon tadi,

rambut panjangnya dibiarkan tergerai begitu saja,
benar-benar seperti idola. Berkenalanlah, Kim seolhyun.

Teman belajar Nayeon.

"Nayeon-ah, kau benar-benar mau mencoreti 4 buku itu dalam sehari ini sekaligus?"Nayeon menoleh, tetap tersenyum.

"Tentu saja; untuk apa aku ada dirumah?"
Seolhyun menepuk bahu Nayeon pelan,

"Hei-hei, sungguh beruntung aku mempunyai sahabat sepertimu. Kapan-kapan, tulari aku ya?"

Dahi Nayeon berkerut.

Menular, apanya?

"Menular?" Seolhyun terkekeh pelan saat mendapati pertanyaan Nayeon barusan.

"Kepintaranmu nona Im, ah- nampaknya Eomma sudah menungguku. Aku duluan-Bong!"

Nayeon mengangguk pelan lantas melanjutkan perjalananya kesuatu tempat.

Ya, di sebuah perpustakaan kota. Luas sekali sebenarnya. Selain itu fasilitasnya juga cukup memadahi.

Tapi, di dunia ini--

Tanyakan  kepada seorang anak remaja.

"Buku atau  android?"

"Novel atau wi-fi?"

Perpustakaan itu, sangat sepi. Layaknya rumah hantu yang sering diceritakan banyak orang.

Tapi, terawat kok!