0.2

13 1 0
                                    


LAUNDRY

JIMIN POV

Mungkin karena hari masih pagi, tempat laundry amat legang. Di dalamnya hanya terdengar suara satu mesin pengering dan televisi yang tengah menayangkan berita mengenai pertandingan sepak bola dunia.


Selagi aku memasukan pakaian kotor satu per satu ke dalam mesin cuci, seseorang berperawakan tinggi muncul dibalik pintu belakang. Laki-laki jangkung itu menepuk-nepuk tangannya seakan baru saja berurusan dengan sesuatu yang kotor.


"Baru membuang sampah hyung?" tanyaku.


Namjoon hyung terlihat kaget ketika mendengar dan melihat keberadaanku di tempatnya. Aku tebak, dia belum mandi sama sekali hari ini. Lihatlah pakainnya, sangat berbeda dengan fashionista Kim Namjoon di malam hari.


Aku terkikik, mataku masih membandingkan selera fashion Namjoon pagi dengan Namjoon malam.


"Woahhh, kau benar-benar cocok dengan overall kuning itu hyung."


"Netizen berkomentar dipagi hari, huh?"
Namjoon berjalan mendekatiku, lantas duduk di atas salah satu mesin cuci.


"Ha ha, bercanda hyung."


"Aku belum menjawab pertanyaanmu Jimin, ya kau benar aku baru membuang sampah. Ajushi tukang sampah yang baru benar-benar tidak cocok denganku."


Aku mengangguk setuju.


Aku tidak ingat pasti kapan tepatnya, ajushi pengambil sampah yang baru benar-benar tidak cekatan mengerjakan tugasnya, maksudku, dia selalu meninggalkan beberapa sampah berserakan di depan semua unit ataupun toko seperti milik Namjoon ini.


"Di pagi hari kau selalu berkeliaran seperti ibu rumah tangga, tidak pergi ke kampus huh?" tanya Namjoon, terdengar cukup mengintrogasi.


Spontan aku tertawa menanggapinya.
"Siapa yang berangkat kuliah di pagi hari seperti anak SMA hyung?"


Namjoon balas tertawa kaku, "Benar juga."


"Berbicara tentang itu. Kapan kau akan mulai kuliah lagi?"


Dia menghela nafasnya dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaanku.
"Tidak tahu. Aku tidak terlalu yakin dengan diriku sendiri belakangan ini."


Aku mengangguk, lantas menghampiri Namjoon hyung dan menepuk-nepuk pundaknya.
"Ambilah waktu sebanyak mungkin sampai rasa trauma mu benar-benar pergi. Kesehatan mentalmu adalah yang utama hyung."


"Woaaaaahhh, mahasiswa kecil kita sepertinya akan menjadi psikolog yang handal dalam waktu dekat"
Namjoon turun dari tempat duduknya, menepuk bahuku beberapa kali sebelum akhirnya meninggalkanku sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

i need you [pjm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang