"This is our last minute, Felisha."
"Yes is it, Liam."
"Aku ingin kau berdiri Felisha."
"Untuk apa?"
"Cepatlah sebelum menit kelimaku habis!"
"Baiklah, baiklah!"
"Kau bilang menit kelimaku ini terserah aku kan?" Felisha mengangguk.
"Aku ingin kau berdansa denganku selama 3 menit," kata Liam dan mengulurkan tangannya.
Liam merogoh ponsel di saku jeansnya. Mata Hazel yang indah menurut Felisha itu, sedang mencari lagu yang cocok untuk moment seperti ini.
"Tapi, aku tidak bisa berdansa Liam."
"Aku tahu kau tidak bisa berdansa, injak kakiku, Felisha."
"Tidak, Liam."
"Ayolah!" kata Liam. Kaki Felisha mulai menginjak kaki Liam.
Nada musik Photographpun dimulai, Liam meletakan ponsel hitam di nakas meja di ruang Kamar Felisha.
Loving can hurt, loving can hurt sometimes.
Liam menggengam jemari Felisha untuk melingkarkan tangan Felisha pada tengkuk leher Liam. Kedua tangan Liam pun sudah menggait sempurna menjadi lingkaran kecil di pinggul Felisha.
Tanpa mereka sadari lagupun sudah berada di reff.
"We keep this love on a photograph.
We made these memories for ourselves," Liam bernyanyi saat direff bahwa ia benar menyatakan kata-kata yang di nyanyikan oleh Ed Sheeran pada Felisha gadis yang Liam cintai.
Liam mendekatkan wajahnya yang menghapuskan jarak pada wajah Felisha. Ia mencium pipi Felisha, Felisha pun hanya bisa bungkam dengan tidak berdaya karna yang baru dilakukan Liam barusan.
Kemudian bibir Liam merambat ke kening Felisha, mengecupnya cepat. Lalu kini pungung tangan kanan felisha yang diremas dan tidak akan pernah di lepas oleh Liam kini dicium oleh Liam. Saat bait terakhir lagu Ed Sheeran berjalan Felisha meneteskan air mata.
So you can keep me, inside the pocket of your ripped jeans, holding me closer 'till our eyes meet. You won't be ever be alone. Liam dengan cepat mengapus air mata yang mencoba menyebrangi pipi Felisha.
Mencium kedua kelopak mata Felisha yang sudah terlalu lelah mengeluarkan air mata yang sia-sia.
"I don't wanna get hurt Liam, this song makes me sad.... Please don't hurt me," lirih Felisha, sergap Liam menggeleng dengan merangkum wajah Felisha dengan kedua tangannya.
"Of course, Felisha! Seperti yang kubilang, lebih baik Aku yang disakiti oleh mu dibanding Aku menyakiti mawar ku sendiri!" potong Liam menatap mata Felisha yang berbinar-binar.
"You'll be mine, I'll be yours and I won't hurt you. Like ever, if I ever hurts you it will be a stupid mistakes I've ever made," kata Liam.
Liam mencium bibir Felisha dengan slowly but softly. Setelah felisha dan Liam melepaskan ciuman mereka, kening mereka saling bersandar satu sama lain.
"Felisha?"
"Uhm?"
"Promise to me you won't cut youself again, you know it hurts to see you hurts right?"
"I promised Liam, I promised."
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Minutes
Short Story© 2014 by Shanianglst and Horanniallerxx. Felisha Florence Lynelle gadis yang suka menyayat kedua lengan dengan silet. Lalu Felisha memberikan waktu 5 menit pada sahabatnya Liam Payne untuk memberikan alasan kenapa Felisha terlalu suci untuk menyak...