“Sebelumnya, aku mau kasih tau. Di menit pertama, kamu harus kasih tau kenapa aku gak boleh cutting lagi dengan cara pake kata-kata, yang kedua, pake perumpamaan," Felisha memberi jeda.
"Lalu, menit ketiga aku mau berikan sebuah quotes yang mendeskripsikan perasaanmu padaku dan yang keempat kamu harus ngebikin aku ketawa, entah bagaimanapun caranya. Kelima, itu terserah kamu.”
“Peraturan diterima, gadis cantik," kata Liam.
“Lima menitnya, dimulai dari sekarang,” kata Felisha.
Liam mengenggam kedua tangan felisha dengan cepat, lalu menatap mata abu-abu milik Felisha.
"Kau tahu Felisha? Kedua pergelanganmu terlalu suci untuk disayat, dan kau tidak berhak untuk merasakan semua sakit yang ada."
"Waktumu tinggal 40 detik lagi, Payne," peringatan pertama dari Felisha.
"Kau terlalu bersih untuk kusakiti dan jika kita bersatu nanti kau tidak berhak menerima sakit hati yang ada, karena kau adalah Gadis yang baik, cantik, anggun, dan sempurna yang pernah kutemui. Kumohon, jangan pernah melukai dirimu lagi." Liam mencium luka-luka Felisha yang terdapat di lengannya.
"Waktumu masih ada," kata Felisha.
"Sudahlah, aku bingung!"
"Payah!"
"Karna kata-kata saja tidak cukup mendekripsikan dirimu, Fitchie."
"Bisakah kita lanjut ke menit berikutnya?" tanya Liam.
Pipi Felisha memerah, "ok! Second minutes!" teriak felisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Minutes
Nouvelles© 2014 by Shanianglst and Horanniallerxx. Felisha Florence Lynelle gadis yang suka menyayat kedua lengan dengan silet. Lalu Felisha memberikan waktu 5 menit pada sahabatnya Liam Payne untuk memberikan alasan kenapa Felisha terlalu suci untuk menyak...