chapter 3

69 5 1
                                    

"Ris, lo dipanggil dokter Ayu. Sana gih."

Setelah memberitahuku, dinda berjalan pergi.

"Ok!"

"Din....."aku berteriak.

Si pemilik nama pun menoleh.

"Thanks!"

Dia hanya mengacungkan jempol sambil melangkah pergi tanpa berkata sepatah katapun.

"Sana, cepet temuin!"

"Ngapain lu nyolot ren?"

Nandi penasaran akan tingkah laku reno.

"Enggak, gak papa. Gua balik dulu ya."

Akupun ikut penasaran dengan tingkah laku reno.

"Ok" jawab nandi.

........

Akupun berjalan mengampiri dokter ayu.

"Permisi, dok!" izinku.

"Koas faris?" tanya dokter ayu.

"Betul dok."jawabku.

"Silahkan duduk."

"Maaf dok, ada apa ya?"

"Kamu koas bimbingannya dokter Gandi kan?"

"Betul dok."

"Mulai besok, kamu dan seluruh teman koas mu yang berada di bawah bimbingan dokter Gandi, akan beralih di bawah bimbingan saya." jelas dokter ayu.

Haah?? Gila, gue mau dibimbing sama dokter ayu yang terkenal tergarang di rumah sakit ini? Cobaan apa lagi ya Allah? Baru aja nyelesaiin tugas makalah dari dokter Gandi. Sandiwara apalagi yang akan menimpaku ya Allah :(

.
.
.
"Ngapain kamu masih disitu?" tanya dokter ayu.

"Silahkan keluar dari ruangan ini kalau tidak ada kepentingan lagi!"

"B..baik dok."
.
.
.....
"Guys, ada berita penting nih?"

"Lu mau ngasih kabar apa ris? Lu mau ngasih kabar kalo lu baru kencan sama dokter ayu gitu."

"Ha? Amit amit. Ehm gua tau, lu kira gua di panggil sama dokter ayu arinda ya?"

"Emang iya kan?"

"Boro boro gua ketemuan sama dokter ayu arinda, gua tuh tadi di panggil sama dokter ayu pradipta tau, yang suka galakin DM kayak kita kita ini. Lo tau kan?"

" iya, gua tau."

Setelah aku meluruskan kesalahpahaman reno, yang aku lihat setelahnya adalah perubahan muka reno yang tadinya dingin berubah jadi seperti biasanya lagi.

"ehmm, lo suka sama dokter ayu arinda ya?" goda nandi.

" Eng..enggak."

"Halah... Kita itu udah lama temenan ren. Lo tuh nggak jago bo'ong ." godaku.

"Ih, kalian nggak perlu tau juga kali." jawab reno songong.

"Ye, marah dia nan rupanya. Ngaku lu ngaku.."

aku pun terus berusaha menggodanya.

"Eh, ris, katanya lo tadi ada berita penting? Apa?"

Aku pun terpaksa menghentikan aktivitas menggoda reno.

" Udah lah ren, kalo suka bilang aja. Kasian tuh pipi, udah merah kayak tomat" godaku lagi.

"Berita apa yang lu bawa ris?"tanya reno mengalihkan pembicaraan.

"Berita kalo gue baru aja jadian sama dokter ayu arinda." jawabku sambil tersenyum jahil kearah reno.

Kulihat reno sekali lagi terkejut dan menampakkan wajah marahnya.

"Enggak..enggak ren, kata dokter ayu tadi,.."

"ayu siapa? Ayu pradipta atau ayu arinda?" reno dengan cepat memotong perkataanku.

"MasyaAllah ren, dokter Ayu pradipta ren. Segitunya lu curiga sama temen sendiri."

"Jadi pembimbing kita itu diganti jadi dokter ayu pradipta."

"lah kenapa?" tanya nandi

"karena dokter gandi mau ngelanjutin studinya ke luar negeri."

"Wah, bahaya nih, gua udah nggak bisa bayangin gimana nasib naas yang menimpa kita kedepannya." komentar reno

"gua juga ngebayangin hal yang sama." jawabku.

"gue juga."kata nandi.
.
.
.
.

..... ....... ......

Gimana ceritanya? Tunggu kelanjutannya ya... :)

“Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza”        :)

Jingga RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang