Prolog

30 2 9
                                    

“ Tarik nafas, buang”

“ Tarik nafas, buang”

“ Shilla, lo harus bisa. Ini kesempatan terakhir, atau nggak sama sekali.” Sambil mengepalkan tangan dan menganggukan kepalanya.

“ Yaelah tuh kan gue jadi ngomong sendiri. Gini nih nasib cewek kayak gue, nggk ada yang nyemangatin sama sekali. Tapi bodolah yang penting gua nggak gugup.” Menarik nafas lagi dan membuangnya. Lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

“ Bagus, parkiran sepi tinggal nunggu dia jalan ke sini aja. Tapi nggk bakal ada yang liatkan?” lalu tersenyum.

“ pasti nggk ada yang liatlah. Bel pulangkan udah bunyi dari tiga puluh menit yang lalu.”

Beberapa menit kemudian.

“ Mana sih tuh orang. Dasar orang pinter ngapain aja sih dia di sekolah sampe jam segini. Harusnya kan sekarang dia udah pulang, tapi dari tadi belum keliatan sama sekali.” Melihat ke arah koridor.

“ Oh itu dia. Oke Shilla lo harus rileks. tarik nafas, buang. Tarik nafas, buang.  Huuhh” Setelah merasa sedikit rileks kemudian ia melangkah menghampiri orang yang ia tunggu tadi.

“ ATRA!!” teriak Shilla dan menghadang Atra dengan merentangkan kedua tangannya.

“ Lo siapa?!” Tanya Atra

“ Gu--gue Shilla Dikara Carandifta, gue dari kelas 12 IPA 4, gue harap lo mau terima dan baca ini.” Ucap Shilla menunduk sambil menyodorkan surat yang dari tadi dipegangnya.

Atra hanya diam menatap shilla lalu Atra mengambil surat yang ada ditangan Shilla.

Shilla yang masih menunduk tersenyum senang karena suratnya telah berpindah ke tangan Atra . Ya Atra mengambilnya.

Atra. Cowok itu hanya membolak-balik surat yang diberikan Shilla, lalu tiba-tiba Atra menepuk kepala Shilla dengan surat tadi dan memberikan surat itu kembali kepada Shilla.

“ Gue nggak mau. Gue nggak butuh sampah kayak gitu.” Ucap Atra datar lalu berlalu meninggalkan Shilla yang masih menunduk dengan perasaan campur aduk.

“ Wah,Gue ditolak ya. Udah gitu dia bilang ini sampah, wah dia nggak mikir dulu kalo ngomong.” ucapnya dengan tekekeh kesal.

“  Liat aja nanti kalo ada kesempatan gue akan gangguin lo, walaupun nanti gue akan kesel karena tingkah cuek lo, gue akan terus kejar lo. Karena lo udah bikin gue suka banget sama lo.”

Shilla kesal. Perasaannya campur aduk. Ia kira ini akan mudah. Shilla lupa bahwa seorang Atraya Ghali Altezza adalah orang yang cuek dan bermulut pedas.

“ UWAAAAA, EOMAAA SHILLA DITOLAKKKK.”

💌💌💌


Hallo semua...
Author mau bilang Makasih yang udah mau baca,
Jangan lupa vote sama comentnya ya. kritik dan sarannya ditunggu loh, soalnya yang bisa nilai ini bagus apa nggak cuma kalian.

InconsiderateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang