2. pindah

4 0 0
                                    


Sudah dari tiga puluh menit yang lalu bell pulang telah berbunyi, tak seperti siswa lainnya yang ingin pulang lebih cepat, Atra justru memilih untuk pulang terlambat. Karena jika ditanya alasannya ia akan menjawab malas berdesak-desakan, nggak guna.

“ Tra, udahan kek, gue kesel nih nungguin lo!!” teriak Geza dipinggir lapangan, ditemani oleh Bayu yang sedang duduk sambil memperhatikan Atra.

Sebutlah Geza dan Bayu sebagai sahabat Atra dari SMP, mereka mengikuti Atra layaknya anak ayam yang mengikuti induknya. Mereka sudah sangat biasa dengan sifat Atra dan setiap perkataan pedas yang keluar dari mulut Atra.

“ Gue nggak nyuruh lo nungguin gue.” Sahut Atra berjalan ke pinggir lapangan, dan disambut oleh Bayu yang menyodorkan botol air mineral kepadanya, kemudian ia meneguk air itu hingga tersisa setengahnya.

“ Lah bukannya kita mau main ke rumah lo?” ucap Geza.

“Kapan Atra bilang kalau habis pulang sekolah bakal main ke rumahnya, kayaknya dari tadi Atra diem aja deh.” Ucap Bayu.

“ Tadi gue yang bilang main ke rumah Atra. Ya Tra, kita main ke rumah lo.” Tanya Geza dengan mengangkat alisnya.

“ Lo mau main atau numpang makan??” Tanya Atra balik

“ Yaelah Tra kalo ngomong bikin orang kesel mulu deh, kasian dedek dong.” Sahut Geza dengan nada yang di imut-imutkan.

“ Jijik.” Ucap Atra dan Bayu bersamaan, lalu berlalu meninggalkan Geza yang masih melongo mendengar perkataan mereka.

“ Dasar manusia-manusia durhaka, musnah kalian.” Ucap Geza kemudian menyusul Atra dan Bayu.

💌💌💌

” SHILL, SHILLAA BANGUN SHILL. ANAK GADIS KOK KEBO BANGET SIH. SHILL LIAT ADEK KAMU TUH, DIA UDAH SELESAI PACKING. SHILLA BANGUN, KAMU PACKING DULU MAMA TAU KAMU BELUM SELESAI PACKINGNYA.” Teriak  Ara – Mama  Shilla –   sambil menggedor pintu kamar anaknya itu dengan keras.

Mendengar keributan di luar kamarnya Shilla akhirnya terbangun dan duduk dengan mata yang masih terpejam. “ Aduh,  iya Ma. Bawel banget deh. Ini Shilla bangun.” Sahut Shilla dengan suara khas orang yang baru bangun tidur.

“ POKOKNYA MAMA KE SINI LAGI UDAH HARUS SELESAI, AWAS AJA KALO BELUM SELESAI SETENGAH UANG JAJAN KAMU MAMA KASIH KE ADEK KAMU. PLUS LAPTOP KAMU MAMA SITA SEMINGGU KE DEPAN, NGGAK ADA NONTON-NONTON” Teriak Ara kemudian pergi dari depan kamar Shilla.

“ Hufft, Mama kebiasaan deh ngancemnya.” Gumam Shilla.

Ya Shilla tau, kenapa Mamanya mengomelinya seperti itu. Pasalnya setelah pulang sekolah tadi bukannya membereskan barang-barangnya, Shilla justru langsung merebahkan tubuhnya di kasur karena seharian ini dia lelah.

Ia lelah karena dirinya yang mendengar orang-orang membicarakannya di sekolah. Ditambah tadi dirinya berjalan disamping Atra sehingga gossip dirinya dengan Atra jadi bertambah besar.

“ Cuci muka dulu deh, Baru gue beresin barangnya. Gue harus cepet-cepet nih, nggak ikhlas banget uang jajan gue yang notabennya sedikit dikasih ke adek gue yang nyebelin itu. Nanti keenakan banget dia, dan jangan sampe laptop gua disita juga bisa mati gua seminggu ini kekurangan asupan cogan.” Ucap Shilla yang beranjak dan berjalan ke kamar mandi.

💌💌💌

“ Huwahh, seger bange—AAAAA.” Teriak Shilla yang baru keluar dari kamar mandi. Ia kaget karena tiba-tiba Bian –adiknya–  sudah duduk manis di kasurnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

InconsiderateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang