real love

97 11 5
                                    

oh manusia.

terlalu banyak bualan cintamu
terlalu banyak bualan kasihmu

terlalu sibuk mencari cinta sejati
terlalu sibuk mencari sosok yang menyayanginya

tanpa sadar telah melalaikan
telah mengecewakan
telah melempar

surat cinta
sosok pecinta
sosok yang begitu menyayangimu

tak lelahkah kau butakan matamu sampai saat ini?
tak cukup lamakah kau tulikan telingamu akan puisi cintanya?
sampai kapan?

jauh sebelum kelahirnmu
jauh sebelum pembentukanmu
jauh sebelum adanya dirimu

ia telah mencintaimu
telah mengasihimu
telah menyayangimu

namun kau lalaikan.
kau lempar seluruh cintanya dengan segenap dosa.

ah sayangku.
jangan kau teruskan perangai itu.

sayangku.
ia tak marah.
ia tak murka.
ia tak membencimu.

ia masih memberimu kasih.
tak henti memberimu cinta.
tak lelah memberimu senyuman.

semua hanya bergantung pada dirimu sayang.

kau berjalan padanya.
ia akan berlari padamu.

kau alirkan air matamu untuknya.
ia akan menyelamatkanmu sampai perjumpaan tiba.

sebut namanya
prajuritnya akan menggenggam namamu
penghuni langit akan mengangkat namamu

menangislah wahai saudaraku.
cintailah ia wahai budaknya.
memintalah padanya.

mengapa kau harus takut.
mengapa kau harus ragu.

kasih sayangnya membentang luas di jagat raya.

mohonlah pada tuanmu.
adukanlah pada pemilikmu.

tak akan datang kecewa padamu.
tak akan kau rasakan resah.

ia maha mendengar yang mustahil akan tuli
ia maha melihat yang mustahil akan buta

ketuk pintunya yang megah
singgah singgasananya yang mewah

sambutan cinta akan memelukmu
sambutan kasih akan menenangkanmu

pancaran rindunya akan kau terima
dengan segenap rahmatnya akan menerimamu.

mata tanpanya tak akan melihat
telinga tanpanya tak akan mendengar
hidung tanpanya yak akan menghirup
kau tanpanya tak akan bernyawa.

bangunlah sayangku.
tak lelahkah kau terlelap selama ini?

ia menantimu.
menyiapkan keinginanmu.
menyiapkan impianmu.

kau tak datang.
ia tak beri.

bersungguh sungguhlah padanya.
ia akan dengan erat merengkuhmu.

namun saudaraku.
kau tak datangpun ia selalu menunggu.
ia selalu memberi.
ia senantiasa mengawasimu.

tak cukupkah untukmu memilikinya?

jangan kau tanyakan aku siapa ia.

kuyakin tanpa jawab pun kau tau.

jangan kau paksa aku mensifatinya.

karena ia tak bisa disifati.

jangan paksa aku menggambarkannya.

karena ia tak bergambar.

tak cukupkah kenikmatan yang ia berikan untukmu?

sadarlah wahai hambanya.

tanpa kasih sayangnya.
kau akan setia menjadi tanah.
dibawah kaki para mahluknya.

tolonglah.
jangan kau ingkari ia.
jangan kau abaikan ia.

ia pemurah.
ia penyayang.
ia pengasih.

namun segala sesuatu ada waktunya.

jangan kau lalaikan kasihnya sampai hari itu.
hari kemurkaanya.
hari dimana tak akan ada kasihnya.
hari dimana tak akan ada cintanya.

karena segala sesuatu ada balasannya.

jangan kau abaikan ia sampai ia membalasmu.

jangan sayangku.
tak akan ada yang menolongmu.
tidak seorangpun.

bahkan yang selama ini mencintaimu.

akankah kau meraung padanya saat murkanya?

akankah kau bersimpuh padanya disaat nabi adam pun mencari perlindungan?

akankah kau meneriakinya disaat matahari diatas kepalamu?

tak ada kata terlambat.
sebelum hari itu terjadi.

penyesalan selalu hadir.
ditemani dengan ringisan.

jangan berharap disaat waktu pengharapan habis saudaraku.

jangan bermimpi disaat mimpimu akan terhampas lemah.

jangan kecewa jika kau selalu mengecewakannya.

sayang sekali..

ah manusia.
tak mampu ku ukir rangkaian kata.
sampai saat ini ku gerakkan tanganku.

dengan segenap harapan agar saudaraku sadar.

tak berarti tanpa kehadiran hati.
tak berarti tanpa kehadiran rasa.

wahai sutradara semesta alam
wahai dalang penjuru negri

kirimlah hidayahmu pada mereka
yang mengetahuimu tanpa cinta
yang mengenalmu tanpa rindu
yang mengikutimu tanpa ilmu

dari
..
budakmu
hambamu
pelayanmu
..

islam.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang