Meracik berbagai bahan dan bumbu hingga menjadi sepiring rendang yang lezat, Fajrin jagonya.
Namun untuk meracik hidupnya agar jadi selezat rendang masakannya, ia butuh satu bahan lagi untuk melengkapinya.
Kara namanya.
Another aeroplane Another sunny place I'm lucky I know But I want to go home Mmmm, I've got to go home..
"LEMME GO HOOOOOOOOOOOOOMEEE"
Astaghfirullahalazim kuping gue.
Iya. Barusan aja telinga gue disakiti dengan lengkingan suara milik Buma yang nggak cuma sukses merusak lagu Michael Bublé yang disetel dari playlist gue, tapi juga berhasil merusak gendang telinga. Tapi gue juga nggak bisa menyalahkan dia sepenuhnya, sih. Karena kondisi kita berdua lagi terjebak dalam larutnya malam di kantor, dan harus menyelesaikan deck untuk presentasi ke klien besok. Jadi cuma di saat seperti ini, gue bisa memaklumi kelakuan dia yang setara dengan gorila yang lepas dari kandang. Alias gue juga mesti ngejaga mood dia biar desain decknya tetep cakep.
"Buset ngagetin aja lu, Bum." Sebut gue sambil mengelus kuping yang masih terasa pengang.
"Ngantuk gua NGANTUUUKKKK! Udeh udeh ganti playlist gua aja ya, bikin ngantuk playlist lau Buble lagi Bubleeee lagi, mending lu setel Siti Badriah dah." Kata Buma setelah meletakkan pena Wacomnya dan merenggangkan kedua tangannya ke atas.
"Yaudah iya setel apa aja deh terserah lu, yang penting deck bisa selesai malam ini ya."
Kemudian, suara emas dari Michael Bublé tergantikan dengan alunan distorsi dari band Metal favoritnya, Mastodon. Ya, gue pun mengakui kalau aliran musik kita sebetulnya berbeda jauh. Selera musik gue bisa dibilang, standar aja. Top 40. Bahkan cenderung suka stuck dengerin yang itu-itu aja. Misalnya orang-orang udah pada dengerin Zedd dan kawan-kawan EDMnya, So Sick-nya NeYo aja kayaknya masih suka gue dengerin, deh, di tahun 2018. Belum lagi selera musik Dangdut turunan dari Nenek.. Sedangkan Buma, dia kayaknya apa aja didengerin. Dari Metal, Indie band yang nggak mungkin gue tahu namanya, sampai ST12 juga dia khatam semua album. Jadi, kebayang, kan, 'seru'nya kita kalau lagi karaokean?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melihat mukanya Buma yang masih selecek kanebo kering, gue berinisiatif untuk pesan es kopi buat menemani kita lembur malam ini.
"Bum, gue mau pesen es kopi nih, lu mau apa?"
Seketika mukanya Buma terlihat lebih cerah, seperti sedang menggunakan (insert skincare product here)-uhm maaf kebiasaan ad placement..
"Wah sabi tuh, gue butuh banget yang seger-seger ya Allah mata dah sepet ini. Eh tapi emang masih ada yang buka jam segini?" Tanya Buma sambil melirik jam di komputer yang menunjukkan pukul 22.17.
"Masih kok, es kopi langganan gue tutupnya jam 12 malem. Mau yang mana, nih? Es kopi biasa aja? Mau yang less sugar apa yang pake brown sugar?"
Ingat, resep jadi temannya Buma adalah kuota kesabaran jangan pernah habis. Apalagi di saat genting kayak gini. "Basi lu ah. Yaudah gue pesenin es kopi no sugar aja ya."