PSH! 3 | Min Yoongi

616 76 0
                                    

Tak ada yang berubah dari diri seorang Min Yoongi. Ia masih tetap sama dingin dan tak tersentuh. Ya.. mungkin memang itulah sikap alaminya.

Jam menunjukan pukul delapan lewat empat puluh lima menit, namun namja tampan berkulit seputih susu itu masih saja terbawa oleh mimpinya.

'Kring.. kring.. kring.. ' Bahkan alarm telah berbunyi lebih dari sepuluh kali.
Lalu tak lama pintu itu diketuk dari luar.

'Tok..tok.. tok.. '

Tak ada sahutan dari Yoongi yang masih setia tertidur dalam alam mimpinya.

"Aishhh.. anak ini sudah pagi tak kunjung bangun juga.. " Keluh seseorang di balik pintu kamar Yoongi.

"Yoongi...bangunlah nak.. ini sudah pagi.. " Ucap Eommanya sambil masuk ke dalam kamar Yoongi.

'Ceklek' Pintu terbuka.

"Yoongi.. ayolah bangun..apa kau lupa hari ini kau ada kursus musik hmm? " Ucap Eommanya sambil mengelus rambut putranya yang masih setia tertidur itu.

"Ngnhhh.. "

Akhirnya Yoongi membuka matanya dan mematap ibunya, yang sedari tadi membangunkanya.

"Aku sudah besar, jadi eomma tak perlu membangunkanku seperti tadi. " Ucapnya dingin plus datar.

"Eh? emmm baikalh.. eomma tak akan membangunkanmu lagi.. tadi eomma masuk ke kamarmu karena kau tak kunjung bangun, apa kau lupa selarang adalah jadwal kursus musikmu.." Ucap eomma sambil sesekali membenahi seprei dan selimut Yoongi yang berantakan.

"Aku tahu. "

Eommanya hanya tersenyum dengan segala sifat dingin dan kata kata singkat putranya itu. Ia memang telah paham jika putranya terlalu kaku bahkan pada eommanya sendiri. Namun, di balik sifatnya yang dingin sebenarnya Yoongi adalah orang yang sangat perhatian walau dengan hal-hal kecil sekalipun.

"Hmmm.. yasudah kau siap-siap ya, setelah itu turun ke bawah eomma akan akan membuatkanmu roti bakar coklat kau suka kan..? " Ucap Eommanya yang sedari tadi selalu sabar menghadapi putranya yang sedingin es kutub itu.

"Hm. " Yoongi hanya bergumam dan kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi tanpa mempedulikan ibunya yabg sedari tadi masih berada di kamarnya dan merapihkan tempat tidur Yoongi.

Setelah kurang lebih dua puluh menit akhirnya Yoongi keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menempel di pinggangnya, ia kemudian masuk ke walk in closet dan memilih pakaian yang akan ia kenakan. Coba tebak, seluruh pakaian Yoongi hanya berwarna hitam dan coklat saja, tak ada pakaianya dengan warna lain. Semuanya berwarna hitam dan coklat, dari mulai kaos, jacket, kemeja, jas, celana bahkan aksesorisnya semua berwarna hitam, dan jangan lupalan semua sepatunya yang mayoritas berwarna hitam.

Fyi
Yoongi tak menyukai barang ataupun benda dengan warna yang mencolok, karena menurutnya akan aneh jika ia memakai pakaian dengan warna yang mencolok, menurutnya ia akan seperti kumbang atau bunga yang berjalan. Dan satu lagi, Yoongi juga tak menyukai pakaian dengan warna putih alasnya simple, karena kulitnya yang sudah putih melebihi susu, jadi ia tak akan memakai baju putih.

Yoongi menatap pantulan dirinya di cermin besar yang ada di kamarnya. Kemeja kotak kotak dengan warna hitam dan kaos abu abu sebagai dalamnya, serta jeans hitam dan sepatu yang juga berwarna hitam. Itulah stylenya tapi entah mengapa ia justru terlihat sangat tamapan walau hanya berbalutkan pakaian serba hitam.

Yoongi pun menenteng tas ranselnya yang juga berwarna hitam dan melangkahkan kakinya keluar kamar.
"Bodyguard.. pelayan.. Cih.. " Yoongi bergumam, saat ia baru saja keluar dari kamar dan ternyata sudah banyak orang orang dengan tampang sangar dan para maid berjejer di depan kamarnya.

Ya.. Yoongi adalah putra tunggal pewaris perusahan terbesar di Seul Ayahnnya yang seorang pembisnis sukses yang mempunyai lebih dari cukup harta dan aset yang berlimpah, membuat Yoongi harus tahan dengan segala macam aturan aneh sang ayah yang mengatasnamakan "Keselamatanmu nak"

"Aku ini sudah 18 tahun, bukan anak tk yang harus kalian semua awasi.. pergilah.. " Ucap Yoongi dingin dan menatap tajam para bodyguard dam maid disana.

"Maaf tuan muda.. tapi ini sudah menjadi tugas kami, untuk selalu berada di dekat tuan muda.. ini perintah dari tuan besar. " Ucap salah satu bodyguard sambil menatap lantai marmer mengkilat itu, tanpa berani menatap wajah sang tuan muda.

Yoongi mengacuhlan perkataan bodyguard tadi dan melangkahkan kakinya menuruni tangga, dan sampai lah ia di meja makan, umyang telah dipenuhi oleh makanna dan tak lupa Ibunya pun telah berdiri manis disana.

"Ini nak.. Eomma telah menyiapkanya untukmu.. " Ucap Ibu Yoongi sambil tersenyum hangat ke putranya dan dihadiahi tatapan dingi dari Yoongi

Yoongi memakan makananya dalam diam dan setelah selesai ia bangkit dan menatap ibunya.

"Aku benci mereka eomma, aku tak mau mereka selalu mengikutiku.? "
Ucap Yoongi mentap lurus eommanya.

"Maaf.. " Mungkin hanya itu yang bisa dikatakan oleh Ibu Yoongi, karena mau bagaimanapun tetap saja ia tak bisa merubah keputusan suaminya tentang Yoongi.

"Cih. Aku benci.. "
Ucap Yoongi lalu melangkahkan kakinya pergi yang selalu diikuti oleh bodyguard sang ayahnya itu.








Akhirnya... ^.^
Ini bagian dari karakternya Yoongi ya.. jadi kan di part awal itu bagian Taehyung, part yang kemaren bagianya Jungkook, dan ini bagian Yoongi.. 😊

Ini sebenernya ff yang niat awalnya pengin aku bikin kaya ada komedinya gitu.. Mungkin di part yang Tae sama Juki udah mulai keliatan ya kimedinya walau sedikit.. tapu di part yoongi aku sengaja gak bikin komedinya karena ini tuh bagian intinya yang nantinya bakal jadi sasaran dan tujuan ff ini.. 😅

Typo berkeliaran.. harap maklum 😅

So.. buat kalian yang udah baca.. Vomment nya aku tunggu ya 😃

Buat yang penasaran sama kelanjutan kisah ini tetep stay ya.. jan bosen bosen baca ff aku ini.. hehehe..>_<

Okelah.. gitu aja kok..

Thank's For Reading 😇

Tbc.

Please Smile HYUNG! [Friendship Of YoonTaeKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang