Prolog

23.3K 1.3K 16
                                    

Suatu hari di sebuah sekolah

"Emang nggak ada kegiatan berfaedah lainnya ya selain meminta tanda tangan kakak kelas?" begitu dumelan Love ketika kegiatan MOS nya berlangsung. "Kemarin membuat surat cinta, sekarang tanda tangan, besok apa? Kerokin punggung kakak kelas?" kakinya masih berjalan untuk mengumpulkan tanda tangan dari kakak kelasnya. Bukan sembarang kakak kelas, tapi harus anggota Osis dan juga pembimbing MOS tersebut.

Beruntung mereka-mereka yang menjabat sebagai pembimbing MOS memang menggunakan Pin dengan logo Osis di jas sekolahnya, jadi dia bisa dengan mudah membedakan mana anggota Osis, dan mana yang bukan.

Tapi bukan itu masalahnya. Mereka cenderung songong dan banyak alasan jika dimintai tanda tangan layaknya artis saja. Kampret memang. Dan entah sudah berapa kali Love mengumpat hari ini di dalam hati. Jika bundanya tahu, maka habislah itu telinganya dijewer sampai merah. Belum lagi pelotot papanya yang membuatnya ngeri, bahkan saat membayangkan saja.

Kakinya berhenti melangkan karena dia mendapati gerombolan anggota Osis di sebuah koridor sedang mengobrolkan sesuatu. Menghela nafas, membulatkan tekad, kakinya kembali melangkah pelan, dan bersiap untuk apapun yang mungkin harus dia lakukan untuk mendapatkan sebuah tanda tangan dari mereka.

"Permisi kak." katanya untuk meminta perhatian dari mereka sejenak. Dua pria dan dua gadis itu diam dan menatap kearah Love berada.

"Boleh saya minta tanda tangan?" sebuah buku dan bolpoin dia ulurkan kearah mereka. Mata Love memandang satu per satu dari empat orang tersebut. Seketika bola matanya membulat ketika netranya menatap satu dari dua pria yang tengah membawa sebuah buku tebal di tangannya. Pria itu pun juga tengah memandangnya.

Menurunkan pandangannya di name tag di dada kanan pria tersebut, Love bisa membaca sebuah tulisan 'Aksa A.G' di sana. Love bersumpah jika dia langsung terpesona dengan lelaki tinggi itu.

Sungguh, menurut Love, dia belum pernah melihat lelaki setampan Aksa ini sebelumnya. Teman-teman cowoknya yang pernah mengejarnya saja tidak setampan Aksa ini menurutnya. Dan tentu saja papanya tak masuk hitungan. Karena kalau dia ditanya siapa lelaki tertampan di dunia? Jawabannya sudah pasti papanya. Marvel Nareswara.

Lalu, biarkan Love mendeskripsikan bagaimana penampilan Aksa sekarang. Kemeja putihnya di masukkan ke dalam celananya dengan rapi, gesper hitam melingkar di pinggang lelaki itu. Sebuah dasi terpasang di lehernya dengan jas sekolah memeluk tubuh tegapnya.

Jika menurut Love, tinggi Aksa mungkin tidak setinggi papanya, dan perut yang ada di balik baju putih itu, juga tidak sekotak-kotak milik papanya, tapi meskipun begitu, bibit untuk menjadi seperti itu sudah ada. Toh Aksa sekarang masih kelas tiga SMA kan.

Kalau anak SMA punya perut kotak-kotak, itu pasti cuma ada di novel aja. Begitu kata Love dalam hati.

Sebuah deheman mengembalikan nyawa Love yang tadi sempat melayang. Salah satu teman perempuan Aksa mengambil buku milik Love dan meneliti.

"Baru dapet lima?" komentarnya sambil memasang wajah songongnya. Dan mendengar komentar itu, Love memicingkan matanya berani.

"Baru kakak bilang? Kumpulin lima tanda tangan ini tu susahnya minta ampun ya kak. Satu tanda tangan aja syaratnya aneh-aneh. Lagian ya, siapa sih yang buat ide nggak kreatif gini? Ini tuh udah dua ribu berapa sih, masih aja gitu MOS kaya gini disuruh kumpulin tanda tangan, buat surat cinta, yang nggak ada faedahnya sama sekali."

Uh... Uh, berani sekali Love ini. Bahkan Aksa yang tadi sibuk dengan bukunya langsung menatap Love yang sedang mengeluarkan kata-kata mutiaranya. Bahkan kedua gadis di sana juga melongo dibuatnya, bukan apa-apa. Tapi dalam pikiran mereka, Love terlalu berani untuk ukuran murid baru.

Dan itu lah awal bagaimana Aksa dan Love bertemu. Belum saling mengenal, apalagi menyapa, tapi bagi Love, Aksa adalah pria yang akan dikerjanya untuk hatinya.

°•°

Ini bukan cerita anak sekolahan kok. Tapi untuk beberapa part kedepan, entah satu atau dua part, akan menceritan awal kisah mereka yang memang berlatar di sekolah.

Yoelfu 130618

Blind LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang