Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi. Semua murid-murid telah membubarkan dirinya masing-masing.
Seperti biasa, Carissa akan menyempatkan dirinya memakai make up dulu sebelum pulang. Carissa hanya memakai bedak dengan polesan tipis dan sedikit lipstik di bibirnya.
Luna?
Luna berdiri di hadapan Carissa yg sedang berdandan. Luna memperhatikan Carissa berdandan. Sesekali Luna melirik arloji yg ada di tangannya.
"Carissa, cepet dong."keluh Luna.
"Ish, kalo elo mau pulang duluan ya silahkan."
"Ok. Gue pulang duluan, ya. Soalnya gue harus jemput Mama gue di bandara."
"Iya iya."
Luna pun pergi meninggalkan Carissa yg sedang berdandan. Setelah selesai, Carissa bangkit dari duduknya lalu keluar kelas. Sesekali Carissa mengaca, Carissa membenarkan rambutnya yg sedikit berantakan.
"Na na na na..."
Di sepanjang jalan, Carissa bersenandung ria. Carissa mudah senang, dan Carissa juga mudah untuk sedih.
Saat sampai di gerbang sekolah, Carissa mendengus kesal. Belum ada yg menjemputnya. Andai aja mobil gue udah bener, pikir Carissa.
"Ya ampun, masa gue harus jalan kaki sih."keluh Carissa.
"Hai nona, butuh tumpangan?"
Carissa terperangah kaget saat mendengar sebuah suara itu. Carissa menoleh ke asal suara itu. Dan ternyata orang itu adalah kakak kelas Carissa. Tristan namanya. Denger-denger, Tristan suka dan naksir sama Carissa.
"Butuh tumpangan?"
"Mm... Gak usah deh."
"Oh ayolah, Carissa. Aku tau, kamu butuh tumpangan kan untuk pulang."
"Gak usah."
"Ayo, Carissa. Aku akan mengantarkanmu sampai rumah."
"Gue bilang gak, ya gak. Maksa banget sih lo."sentak Carissa pada Tristan.
Carissa langsung pergi meninggalkan Tristan. Di sepanjang jalan, Carissa terus saja menggerutu tidak jelas.
Ya, begitulah Carissa. Orang nya tidak mau di paksa. Lagi pula, Carissa tidak menyukai sikap Tristan. Tristan orangnya playboy, suka cari gara-gara sama Carissa, dan yg paling Carissa gak suka adalah, Tristan selalu tebar pesona.
Jarak sekolahan dan rumah Carissa memang tidak terlalu jauh. Carissa terus saja berjalan dengan cepat. Tak peduli dengan keringat yg ada di dahinya.
Carissa pun telah sampai di rumah. Dia segera masuk ke dalam rumah dan menemukan Mama nya sedang duduk di sofa.
Shella sangat shock melihat Carissa berpeluh keringat membasahi dahi, rambut dan juga seragam sekolahnya.
"Astaga, Carissa! Kamu abis lari maraton?"tanya Shella.
"Ish, Mama. Aku tuh lagi kesell banget banget."jawab Carissa.
"Kesel kenapa?"
"Pertama, kenapa gak ada yg ngejemput aku? Kedua, aku tuh lagi kesell sama cowok."
"Maaf, ya sayang. Mama gak bisa jemput kamu. Dan kamu lagi kesel sama cowok. Siapa? Jangan-jangan, pacar kamu ya.."
"What! Pacar! Oh ya ampun, demi peralatan make up aku yg cantik, cowok itu bukan pacar aku."
"Ih, kamu lebay. Awas loh hati-hati, yg tadinya benci bisa jadi saling suka."goda Shella.
"Udah deh, ma. Jangan ngegoda aku terus. Aku capek nih. Lebih baik aku mandi dan luluran."
Carissa pun pergi meninggalkan Shella. Carissa langsung masuk kamar dan mandi.
______________________________
Vote and comment guys...
Salam sayang,
NengTunziah
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Carissa Jatuh Cinta
Teen FictionSeorang gadis cantik yang hobi nya memakai make up. Siapa lagi kalau bukan Carissa Siregar. Putri pertama dari pasangan Shella Siregar dan Fhadil Siregar. Gadi itu, tercatat di sebuah SMU kelas 2. Carissa mempunyai sifat yg manja, gak suka di benta...