Tanpa diketahui Jaebum, anaknya yang beranjak dewasa itu lagi merasakan jatuh cinta.Disekolah, Chan dan Woojin lagi di ruang OSIS, jadwal si Ketos dan waketos beres-beres sih sebenernya.
Iya mereka itu pasangan ketos-waketos hitz.
Klek.
Otomatis Chan sama Woojin noleh ke arah pintu.
"Eh? Ada orang ternyata." cicit cewek yang pakek jas almamaternya.
Chan ngerasain lumpuh sementara. "Eh, kak Dahyun. Ada apa kak?" laki-laki disamping Chan, nyapa duluan guru PKL muda satu itu.
"Mau ambil berkasnya kak Mingyu, katanya ada di meja OSIS. Tolong cariin dong Jin?"
Woojin celingak-celinguk liatin sekitar meja rapat. Dan ada map warna biru di deketnya vas bunga.
"Map biru kak?" tanya Woojin sambil litin mapnya.
"Nah iya! Hehehe makasih ya. Si Mingyu mesti teledor." kata Dahyun sambil senyum cerah, Chan masih diem, nikmati senyum indah guru PKL nya itu.
"–Chan, kamu sakit?"
Woojin yang always smile langsung liat Chan, loh?
"Psst! Sadar!"
"H–ha? Apa? Ada apa?" gagap Chan.
Dahyun ketawa, "Ngelamun ternyata. Yaudah kakak tinggal ya, dah!" pamit cewek berkulit putih tadi.
Woojin liatin Chan yang gak berkedip sama sekali.
"Biasa aja liatinnya."
"Paansih!"
——
Jaebum lagi nikmati jam istirahatnya di cafe depan kantor.
Gak lama lonceng di pintu cafe bunyi, mata Jaebum langsung liat ke arah pintu.
Jam 15.00 pas. Perempuan dengan baju kemeja merah marun serta rambut yang digelung keatas, ditambah senyum khas perempuan tadi.
"Mas!" perempuan tadi ngangkat tangan waktu Jaebum liat dia.
Jaebum bales sambil lambai-lambaiin tangannya nyuruh perempuan tadi ke tempatnya.
Iya, mereka janjian.
"Udah lama nunggu mas?" tanya perempuan yang udah ambil duduk didepannya.
Jaebum geleng-geleng. "Kamu pas datengnya. Aku aja yang kecepetan." kata Jaebum senyum.
Senyum untuk selain almh istrinya.
Mereka ngobrol-ngobrol dan sesekali Jaebum bikin perempuan tadi ketawa.
Dan ditengah-tengah obrolan,
"Gimana?"
"Aku takut anak mas gak suka."