#PDKT hari ke 2

33 1 0
                                    

Keesokan harinya
Saat di gerbang sekolah tampak deren sedang menunggu brilla dia ingin pergi kekelas bareng dengan brilla dan mengajak dia ke kantin.
Dari kejauhan brilla sepertinya tau kalau deren sedang menunggu dia, dan dia berpikir bagaimana cara menghindarinya. Dia akhirnya bersembunyi di sebelah temannya, namun brilla tak pandai bersembunyi sehingga dia ketahuan oleh deren

"Pagii eneng cantik" sapa deren dengan logat sunda
"Ngapain atuh jalannya sembunyi2?" Tanya deren

" ada yang ngomong kah?" Kata brilla

"Kalau lo nggak dengar gue,kenapa lo bilang ada yang ngomong berarti lo dengar kan, ayo pergi kekelas bareng" kata deren yang langsung memegang tangan brilla dan pergi kekelas

Sesampainya dikelas

" Lo tu apaan sih bisa nggak, nggak usah ganggu hidup gua lagi " kata brilla

"Lo risih sama gua?" Kata deren

" iya gua risih" kata brilla

" Lo mau tau nggak? " kata deren

" nggak mau tau " kata brilla

" Gua suka sama lo" kata deren sambil tersenyum
Kata2 deren membuat brilla terkaget-kaget. Pasalnya belum ada yang pernah nembak dia langsung seperti deren dan membuat jantungnya berdebar cukup kencang.

" Lo belum minum obat ya, mana sini obat lo " kata brilla sambil meraih tas deren

" Gua nggak gila, gua serius suka sama Lo" kata deren sambil memegang tangan brilla
" Lo mau nggak jadi pacar gua" kata deren
" Lo jangan deg-deg kan dong suara jantung lo kedengaran nih" kata deren dengan nada menyindir

" sekarang lo pergi nggak dari kelas gua atau mau gue tinju ?" Kata brilla dengan nada gugupnya

" Jawab dulu bril, gua nggak mau digantungin gini kek jemuran baju emak gua" kata deren

" Gua nggak mau patah hati untuk kedua kalinya" kata brilla

" bukannya cinta harus begitu ya, cinta itu punya siklus tersendiri kalau cocok siklusnya pdkt-pacaran-nikah, kalau nggak cocok siklusnya pdkt-pacaran-putus, dan gua mau pacaran siklus cocok sama lo" kata deren

"Sekarang lo pergi dari sini der gua nggak mau liat lo lagi" kata brilla

Dengan hati terpaksa deren harus menerima kalau brilla tak suka dengannya. Tapi dia tidak akan menyerah gitu aja, dia akan tunjukin ke teman2 nya kalau dia bisa dapat brilla dan tidak mau kehilangan jabatan sebagai cowok terganteng

Kringgggg kringgg bel istirahat

" Der lo nggak ke kantin? " kata rico
" kalian aja duluan, aku pengen ke kantin sama brilla" kata deren
" masih masa pdkt ya, yaudah kita duluan ya bro" kata aji

Dan mereka pun pergi meninggalkan deren. Deren masih berpikir kenapa brilla nolak cintanya, deren pergi kekelas brilla tapi bukan untuk ketemu brilla tapi dia ingin bertemu rahma

" Rah ikut gue sebentar" kata deren yang menarik tangan brilla ke kantin

Sesampainya di kantin.....

" Lo mau tanya soal brilla?" Kata rahma

" kok lo tau yaudah langsung aja, emang brilla pernah sakit hati pas pacaran?" Kata deren

" pernah sih waktu itu dia pacaran sama kakak kelas, tapi dia cuma di jadiin mainan sama tuh cowok, disuruh2 lah, di suruh ngerjain tugas nya lah " kata rahma
" kalau lo deketin brilla cuma lo mainin aja lo nggak usah deketin dia, gua sebagai sahabatnya nggak suka dan kalau lo udah sakitin dia, dia bakal benci banget sama lo" kata rahma menambahkan

Mendengar ucapan rahma tadi, deren tiba2 merasakan bimbang antara dia harus ikutin tantangan temannya atau ngejauhin brilla. Kalau dia nggak ikut tantangan dari temannya jabatannya sebagai cowok terganteng akan hilang dan kalau dia ikut tantangan dari temannya dia bakal bikin sakit hati brilla

Pilihan mana kah yang akan dipilih deren?
-
-
-
-
-
Tebak yuk pilihannya apa

Aku dan Kamu Menjadi KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang